Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Kapolres Blusukan ke Lapas Tebingtinggi

Gambar
Sumber : medanbisnisdaily.com MedanBisnis – Tebingtinggi, Setelah melakukan blusukan ke Kampung Flamboyan untuk mengajak warga memerangi narkoba, kini giliran lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Jalan Pusara Pejuang Kota Tebingtinggi yang menerima kunjungan orang nomor satu di jajaran Polres Tebingtinggi, Kamis (26/2). Kunjungan Kapolres Tebingtinggi AKBP H Enggar Pareanom bersama sejumlah perwira Polres Tebingtinggi secara mendadak tersebut sempat membuat kejutan di jajaran Lapas Kelas II B itu. Meskipun dikunjungi pada pagi hari, ternyata seluruh pegawai telah hadir bekerja, begitu juga dengan para tahanan dan narapidana, bahkan telah selesai melaksanakan senam pagi seperti biasanya. Dalam kunjungan dadakan itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP Enggar Pareanom didampingi Waka Polres Kompol TA Manaf, Kabag Ops Kompol Janner Panjaitan, Kasat Narkoba AKP R Sihombing SH dan sejumlah perwira mengaku bangga melihat pelayanan petugas lapas kepada para tahanan. “Pa

Pemda Meranti Hadirkan Ustazd Dzulfikar di Rutan

Gambar
Wabup Meranti Drs Masrul Kasmy, silaturahmi ke Cabang Rutan selatpanjang SELATPANJANG, RIAUGREEN.COM – Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs Masrul Kasmy, Kamis (26/2/2015), silaturahmi ke Cabang Rumah Tahanan Negara (Rutan) Selatpanjang yang beralamat di Jalan Tanjung Harapan Kecamatan Tebingtinggi. Silaturahmi yang dilakukan kali ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Meranti hadirkan ustazd Dzulfikar dari kota Dumai. Dan kegiatan itu diikuti semua tahanan muslim laki-laki. Masrul Kasmy ketika ditemui wartawan usai pelaksanaan kegiatan itu mengatakan bahwa, kegiatan yang dilakukan itu merupakan bagian dari pembinaan pemerintah terhadap tahanan. Dimana para narapidana juga sangat memerlukan sentuhan. “Mungkin dengan kegiatan spritual atau ceramah seperti ini yang dilakukan terhadap mereka, nantinya mereka bisa mempunyai mental yang kuat dan mempunyai kesadaran agar tidak masuk ke tempat itu lagi,” ungkapnya. Pantauan siang itu, bukan main semangatnya para tah

Mirza : Ruang Isolasi Nusakambangan Selesai Direnovasi

Gambar
Pulau Nusakambangan Cilacap, 27/2 (BeritaJateng.net) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Mirza Zulkarnain mengatakan bahwa perbaikan ruang isolasi di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Pulau Nusakambangan, Cilacap, telah selesai. “Kemarin memang ada pembangunan sekat untuk ruangan yang akan dipakai tempat isolasi. Saat ini sudah selesai dikerjakan,” kata Mirza saat dihubungi dari Cilacap, Jumat. Dengan selesainya pembuatan sekat tersebut, kata dia, Nusakambangan telah siap sebagai tempat pelaksanaan eksekusi terpidana mati. Menurut dia, seluruh terpidana mati yang akan dieksekusi dikonsentrasikan ke salah satu lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, yakni Lapas Besi. “Jadi secara keseluruhan sudah siap,” katanya. Informasi yang dihimpun, selain perbaikan atau penyekatan ruang isolasi, di Pulau Nusakambangan juga sedang dilakukan pemasangan atap dan pembangunan pintu gerbang lapangan tembak Tunggal

Lapas Klaten Siap Digeledah

Gambar
Foto : solorayaonline.com KLATEN – Dugaan adanya narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Klaten yang masih bisa mengendalikan peredaran narkoba di wilayah Sukoharjo, cukup mengejutkan. Untuk itu, Lapas Klaten akan bersikap terbuka dan siap digeledah untuk keperluan pengungkapan kasus. Dalam pengakuan tiga tersangka pemakai dan pemasok sabu kepada aparat Polres Sukoharjo, disebutkan, bahwa ada narapidana Lapas Klaten berinisial EB yang mampu mengendalikan peredaran sabu-sabu dalam balik terali besi. Dari tangan ketiga tersangka, polisi menyita 4 paket sabu-sabu seberat 5 gram. ‘’Bila benar ada narapidana Lapas Klaten yang mengendalikan peredaran narkoba di Sukoharjo, kami akan bersikap terbuka bila akan dilakukan pemeriksaan. Bila ada petugas yang terlibat kasus itu, silakan diproses,’’ kata Kepala Lapas Kelas IIB Klaten, Budi Priyanto, Rabu (25/2). Namun, hingga Rabu siang, pihak Lapas mengaku belum mendapatkan informasi dari Polres

Narapidana Lapas Bangkinang Dilatih Jadi Petani

Gambar
Bupati Jefry Noer sedang menijau lahan Pekanbaru,  (Antarariau.com) – Sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Karya Nyata untuk menjadi petani, peternak, dan pekerja andal sebagai bekal ketika bebas. “Sejak 2013 memasuki 2014 lalu, sudah ada 30 napi yang dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar,” kata Kalapas Bangkinang Agus Pritianto di Siak Hulu, Rabu(26/2). Kalapas Bangkinang di dampingi pejabat Lapas Pekanbaru dan Bupati Kampar Jefry Noer sedang berkunjung untuk melihat lahan percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi yang juga dibangun di atas lahan P4S Karya Nyata. “Di sinilah puluhan napi Lapas Bangkinang diajarkan cara mengola lahan pertanian, pembibitan hingga pemeliharaan ikan, dan juga bagaimana hidup mandiri. Sebagian dari mereka telah menerapkanny

Menlu Australia Puji Rehabilitasi Narapidana di Indonesia

Gambar
Menlu Australia Julie Bishop CANBERRA, (PRLM). - Menlu Australia Julie Bishop mengatakan kalau Myuran Sukumaran dan Andrew Chan selama dipenjara 10 tahun terakhir ini telah melakukan banyak perubahan yang positif. “Mereka telah memberikan kontribusi terhadap sistem penjara Indonesia. Kisah rehabilitasi kedua pemuda Australia tersebut selama dipenjara seharusnya bisa dibanggakan Indonesia,” ujar Bishop seperti dikutip Reuters. Dalam hal ini, Bishop mengacu pada upaya rehabilitasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap para narapidana telah membuat Sukumaran dan Chan kini menjadi sosok yang berubah drastis ketimbang 10 tahun lalu. Seperti diketahui, Sukumaran selama ini telah menjadi guru lukis di LP Kerobokan, sedangan Chan menjadi penceramah agama. Kebaikan Chan dan Sukumaran diakui rekan-rekan mereka di Kerobokon. Bahkan, beberapa di antaranya rela menggantikan posisi kedua warga Australia tersebut untuk dihukum mati. sumber : http://www.piki

Narapidana Lapas Bangkinang Dilatih Jadi Petani

Gambar
Bupati Jefry Noer sedang menijau lahan Pekanbaru,  (Antarariau.com) – Sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Karya Nyata untuk menjadi petani, peternak, dan pekerja andal sebagai bekal ketika bebas. “Sejak 2013 memasuki 2014 lalu, sudah ada 30 napi yang dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar,” kata Kalapas Bangkinang Agus Pritianto di Siak Hulu, Rabu(26/2). Kalapas Bangkinang di dampingi pejabat Lapas Pekanbaru dan Bupati Kampar Jefry Noer sedang berkunjung untuk melihat lahan percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi yang juga dibangun di atas lahan P4S Karya Nyata. “Di sinilah puluhan napi Lapas Bangkinang diajarkan cara mengola lahan pertanian, pembibitan hingga pemeliharaan ikan, dan juga bagaimana hidup mandiri. Sebagian dari mereka telah menerapkannya

20 Warga Binaan Ikuti Pelatihan Bimbingan Karakter

Gambar
Direktur Yayasan Ar Rahma Pekanbaru Ny Rahmawati Sanusi bersama Kalapas Pekanbaru dan Kakanwil Hukum dan HAM Riau di Lapas Pekanbaru, Kamis (26/2/2015). Foto: Istimewa PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Sebanyak 20 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru diberi pelatihan bimbingan karakter dan life skill oleh Direktur Yayasan Ar Rahma Pekanbaru, Rahmawati Sanusi, di Lapas Pekanbaru, Kamis (26/2/2015). Rahmawati menyampaikan terima kasih kepada pihak Lembaga Pemasyarakan Pekanbaru yang telah mau bekerja sama dengan Yayasan Ar Rahma dalam memberikan keterampilan untuk warga penghuni Lapas Pekanbaru ini yang mungkin akan berguna bagi mereka. Pelatihan dimulai 26 Februari sampai 12 Maret 2015. Sementara Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Riau Drs Frans Richard Sugiyanto MM mengharapkan kerja sama ini agar dapat dilakukan secara kontiniu dengan Yayasan Ar Rahma Pekanbaru dalam hal memberikan bimbingan karakter dan kegiatan life skill warga binaan Lapas

Perancis Apresiasi Indonesia Terkait Hak Hukum Warganya yang Divonis Mati

Gambar
france flag (Sumber : Kompas.com) JAKARTA, KOMPAS.com – Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuze mengapresiasi pemerintah Indonesia terkait pemenuhan hak hukum Serge Atlaoui, warga negara Prancis yang divonis mati di Indonesia terkait kasus pabrik ekstasi. “Kementerian Hukum dan HAM, Dirjen Pemasyarakatan serta pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih selalu mengabulkan permohonan kunjungan keluarga ataupun dalam rangka perlindungan konsuler Prancis,” ujar Breuze di Kedutaan Besar Prancis, Jakarta, Kamis (26/2/2015). Menurut dia, hal ini penting sebagai bagian dari tugas Prancis untuk melindungi setiap warga negaranya yang mengalami tuntutan hukum di luar negeri. Breuze menambahkan pihak Indonesia juga membuka kesempatan untuk berdialog terkait hukuman mati yang dijatuhkan kepada warganya. “Dua minggu yang lalu saya bertemu dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan memberitahukan tentang pengajuan PK Atlaoui. Presiden Prancis Fran

Pelatihan WBP Lapas Kelas II A Muaro

Gambar
Lapas Muaro Padang. (Foto: Defri Candra/covesia.com) PADANG, HALUAN — Demi mem­persiap­kan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terampil dan kreatif setelah melewati masa pembinaan di Lembaga Pe­masya­rakatan (Lapas). Lapas Kelas IIA Muaro Padang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Per­tam­bangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Padang, serta beberapa jajaran terkait memberikan pelatihan pembuatan bata ringan bagi WBP. Nasril, selaku ketua panitia acara mengatakan, dipilihnya pelatihan pembuatan bata ringan untuk WBP, dikarenakan produk tersebut sudah banyak digunakan dalam pembangunan fisik, sehingga sangat menjanjikan dari segi ekonomi.  “Para WBP yang mengikuti pelatihan ini, kita harapkan dapat mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajari setelah keluar dari Lapas. Hal itu, dapat memperkecil potensi WBP akan melakukan tindak kejahatan setelah keluar dari masa pembinaan di Lapas,” ucap Nasril. Acara yang dibuka Walikota P

Ibu Rodrigo Gularte Sambangi Lapas Nusakambangan

Gambar
Keluarga terpidana mati Rodrigo Gularte sudah beberapa kali mengunjungi Lapas Pasir Putih Nusakambangan CILACAP – Jelang pelaksanaan eksekusi mati, sejumlah keluarga para terpidana dari Brasil dan Prancis mulai berdatangan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kedatangan mereka untuk mengetahui kondisi kesehatan terpidana mati Rodrigo Gularte dan Sergie Areski Atlaoui. Keluarga Rodrigo Gularte bahkan meminta ke pemerintah Indonesia untuk membawa terpidana kasus narkoba itu menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gangguan kejiwaan. “Kami tidak memikirkan eksekusi. Kami hanya fokus terhadap kesehatanya. Kami berharap pemerintah merawat kejiwaan Rodrigo ke rumah sakit,” ujar sepupu Rodrigo, Angelita Muxfeldt Gularte, Rabu (25/2/2015). Ditambahkannya lagi, kesehatan penyelundup 6 kilogram kokain itu kini sangat memprihatinkan. Kondisinya tak stabil kendati pihak lapas telah mendatangkan tim dokter dari Yogyakarta dan Cilacap.

Lapas Kelas II B Banyuwangi Overload

Gambar
Lapas Banyuwangi Banyuwangi, Memo – Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, di Banyuwangi overload. Daya tampungnya adalah 260 – 300 penghuni saja. Tetapi saat ini, sudah ada 750 penghuni warga binaan (terpidana dan tahanan). Demikian ditegaskan, Kepala Lapas Kelas II B Banyuwangi, Marlik Subiyanto, kepada Memo, Sabtu (21/2) kemarin. “Bagaimana lagi, kita saat ini menampung 750 warga binaan,” tuturnya memulai perbincangan. Melihat kondisi overload kapasitas itu, pihak Lapas, harus bekerja ekstra keras guna menjaga keamanan sesama warga binaan agar tidak terjadi gesekan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menanamkan pemahaman bahwa warga binaan adalah manusia. Untuk itu perlakuan harus manusiakan manusia. “Hanya saja mereka harus bertanggungjawab akan apa yang diperbuatnya itu saja,” urainya. Pihaknya berupaya keras meminimalisir masalah dan gesekan antar warga binaan dengan pembinaan kemandirian, dan kerokhanian. Bukannya tanpa kendala

Lapas Subang Butuhkan Psikolog

Gambar
Lapas Subang (Sumber : infopublik.id) Subang, InfoPublik – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Subang seyogianya mempunyai seorang psikolog yang mendampingi warga binaan. Menurut petugas perawat yang bertugas di Lapas Subang, Asep Supriadi, Psikolog inidperlukan dalam rangka kematian warga binaan yang berinisial AK (24 tahun) yang diduga akibat psikosomatis. “AK meninggal akibat diduga maag akut yang disebabkan tekanan mental ketika menghadapi persidangan,” katanya, Selasa, (24/1). Sejak masuknya mendiang (AK) telah menderita penyakit maag. Selama di sini, ia terlihat tertekan,” jelasnya. AK merupakan tahanan titipan Pengadilan Negeri Subang yang tengah menjalani sidang terkait kasus narkoba. Mendiang AK sering mengeluh tentang hubungan dengan istrinya yang minta cerai. “Kalau sudah begitu maag-nya kambuh,” tuturnya. Terakhir AK mengeluhkan penyakitnya menjelang mengikuti sidang putusan, Rabu (18/2). AK mengatakan, ia tidak sanggup mengikuti sidang. Oleh

Jaksa Agung Pastikan 10 Gembong Narkoba Akan Dieksekusi Mati di Nusakambangan

Gambar
Jaksa Agung Prasetyo Jakarta – Kejaksaan Agung dalam waktu dekat akan melaksanakan eksekusi mati gelombang dua kepada para gembong narkoba. Eksekusi akan dilaksanakan di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah dengan jumlah terpidana yang dieksekusi sebanyak 10 orang. “Ya (di Nusakambangan), sepuluh (terpidana),” kata Jaksa Agung Prasetyo di Istana Negera, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (25/2/2015). Namun Prasetyo tidak merinci 10 nama terpidana yang akan dieksekusi. Prasetyo mengatakan eksekusi tahap dua sudah final dan tidak akan ditunda apalagi dibatalkan. Namun untuk kepastian tanggal masih menunggu kesiapan dari tim pelaksana eksekusi. “Kalau semua kesiapannya sudah matang sudah selesai semua kita akan segera laksanakan,” ucap Prasetyo. Menurutnya saat ini para terpidana yang akan dieksekusi belum semuanya berada di Nusakambangan. Sebanyak empat terpidana masih berada di penjara di luar kota yang berbeda. “Ada 4 yang belum ada

BNN Harus Menjelaskan Sumber Data Angka 60%

Gambar
Foto: Dirjen PAS, Handoyo Sudrajat memusnahkan ratusan handphone hasil sidak di Lapas Cipinang. Jakarta – Menanggapi berita di media massa terkait pernyataan Kabag Humas BNN, Slamet Pribadi dengan tajuk 60% peredaran narkoba dikendalikan dari dalam Lapas, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), menegaskan bahwa BNN harus menjelaskan sumber data dan penelitiannya untuk menunjukkan angka tersebut. Validitas dan keakuratan data diperlukan agar masyarakat tidak memperoleh informasi yang menyesatkan. Perlu dijelaskan kapan penelitian itu dilakukan, karena selama ini BNN tidak pernah melibatkan (meminta data) dari Ditjen PAS untuk penelitian tersebut. Pihak Ditjen PAS menyayangkan jika angka ini didapat dari pengakuan tersangka saat dalam penyidikan. Pengakuan tersangka belum bisa dijadikan dasar argumen. Pada prinsipnya argumen ini baru bisa dijadikan data apabila pengakuannya telah dibuktikan dalam sidang pengadilan. Dari beberapa kali kejadian, be

Narapidana Terus Diberikan Pembekalan Pendidikan

Gambar
BERI KETERANGAN: Kalapas Klas II Muara Teweh Muhammad Yahya (kanan) dan staf saat memberikan keterangan di depan wartawan, Selasa(24/2). MUARA TEWEH, MK – Pendidikan bukan saja dilakukan pada sekolah atau lembaga lainnya bagi masyarakat di alam bebas, tetapi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Muara Teweh juga mendapat hal yang sama. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Muara Teweh, Muhammad Yahya mengatakan, program pembinaan bagi warga lembaga pemasyarakatan terus dilakukan. Hal ini juga berdasarkan program yang telah dijalankan. Menurutnya, saat ini warga binaan di lembaga pemasyarakatan berjumlah 198 orang, empat di antaranya adalah wanita sedangkan sisanya adalah kaum pria. Dari keseluruhan itu semuanya dilakukan pembinaan. Pembinaan yang dimaksudkan adalah mendidik untuk lebih maju ke depannya dengan berbagai keahlian seperti las, membuat anyaman, membuat batako, menjahit hingga elektronik. Di samping itu pula ada bidang perikanan.

Mantap, Tahanan Bangkinang Dilatih Jadi Petani

Gambar
Sepuluh penghuni Lapas Bangkinang yang pernah mengikuti pendidikan di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) berfoto bersama Bupati Kampar, H Jefry Noer. (Ist) Siak Hulu, Hanter – Sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya Karya Nyata untuk menjadi petani, peternak, dan pekerja andal sebagai bekal ketika bebas. Bentuk pembinaan positif bagi para tahanan. “Sejak 2013 memasuki 2014 lalu, sudah ada 30 napi yang dilatih di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar,” kata Kalapas Bangkinang, Agus Pritianto di Siak Hulu, Rabu (25/2). Kalapas Bangkinang di dampingi pejabat Lapas Pekanbaru dan Bupati Kampar Jefry Noer penah berkunjung untuk melihat lahan percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi yang juga dibangun di atas lahan P4S Karya Nyata. “Di sinilah puluhan napi

Hijau Daun dan Jendral Hibur Tahanan di Lapas Rajabasa

Gambar
Vokalis Hijau Daun menghibur warga binaan LP Rajabasa bersama Kakanwil Kemenkumham Lampung dan Kalapas Selasa (24/2/2015). BANDAR LAMPUNG — Dua grup band asal Lampung Hijau Daun dan Jendral melakukan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Rajabasa, Selasa (24/2/2015). Pembinaan itu merupakan kerjasama yang terprogram dan diselenggarakan 24RA Organizer bekerjasama dengan Class Milid dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung. Acara itu dihadiri Kakanwil Hukum dan HAM Lampung Dwi Prasetyo dan Kepala Lapas Rajabasa Kunto Wiryanto. Kakanwil Hukum dan HAM Lampung Dwi Prasetyo mengapresiasi dua grup musik yang telah secara iklhas membagi ilmu musiknya kepada band yang dibina Kanwil Hukuma dan HAM Lampung. Pembinaan kepribadian, bagi penghuni lapan meliputi olahraga dan musik. Dalam pembinaan musik, Kanwil Hukum dan HAM Lampung memilik 4 grup band antara lain, El Parabas binaan Lapas Kelas I Rajabasa, Blantik binaan Lapas Khusus Narkotika Ke

Rutan Cipinang Kerahkan Warga Binaan Lacak Pasien TB

Gambar
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang mudah sekali penularannya, terlebih dengan kondisi ruang tahanan yang melebihi kapasitas   Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang mudah sekali penularannya, terlebih dengan kondisi ruang tahanan yang melebihi kapasitas. Ini membuat penularan tuberkulosis jauh lebih mudah.   Dengan kondisi jumlah petugas medis yang minim di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur, mereka mengerahkan warga binaan membantu penanggulangan TB.   Jumlah petugas medis di rutan ini hanya 15 orang terdiri dari 5 dokter umum, 3 dokter gigi, dan 7 perawat tentu kurang untuk menangani lebih dari jumlah penghuni yang mencapai 3.400-an (per 04 Desember2014).   "Kami meminta bantuan warga binaan pemasyarakatan untuk memantau teman-temannya yang diperkirakan TB untuk mencatat dan melaporkan kepada kami," terang Koordinator Poliklinik Rutan Klas 1 Cipinang, dokter Yulius Sumarli kepada awak saat sesi tanya

Warga Binaan Melakukan Pemeriksaan Tuberkulosis di LP Cipinang

Gambar
Warga binaan yang terkena penyakit Tuberkulosis bersiap diperiksa di Balai Pengobatan Lapas Cipinang, Jakarta, (24/2/2015). Catatan WHO, kasus TB di lembaga pemasyarakatan di Indonesia, 11 hingga 81 kali dari populasi umum. (Liputan6.com/Johan Tallo) Seorang warga binaan mendapatkan perawatan penyakit tuberkulosis (TB) di Lapas Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Catatan WHO, kasus TB di lembaga pemasyarakatan di Indonesia, 11 hingga 81 kali dari populasi umum. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Rutan Klas I Cipinang Kekurangan Tenaga Medis

Gambar
Ilustrasi tenaga medis WARTA KOTA, CIPINANG— Tenaga medis  di Rutan Klas I Cipinang, Jakarta Timur, sangat tidak berimbang. Sebanyak 15 tenaga medis yang ada harus melayani 3.440 warga binaan. Tentu saja hal tersebut memberikan beban tersendiri bagi petugas. Menyikapi keadaan tersebut, Rutan Klas I Cipinang bergerak cepat. Petugas merekrut warga binaan sebagai tenaga medis bantuan yang diberi nama SOS Ruci (Rutan Cipinang). "Sangat jomplang, perbandingannya bisa 1:200 warga binaan dan itu jadi beban. Makanya kami lakukan inovasi dimana kita menggerakkan agar warga binaan aktif untuk menjadi SOS Ruci," kata Yulius N. Sumarli, Koordinator Poliklinik Rutan Klas I Cipinang, saat berada di rutan, Selasa (24/2). Warga binaan yang direkrut sengaja dilatih dan dibina oleh para petugas medis. Hal ini agar mereka semua bisa menjadi penyambung penanganan pasien di dalam rutan. "Kita merekrut dan melatih mereka. Kita menjadikan mereka perpanjangan tang

Kriteria Warga Binaan Jadi Kader SOS Ruci

Gambar
Rutan Klas I Cipinang, Jakarta Timur WARTA KOTA, CIPINANG— Rutan Klas I Cipinang Jakarta Timur merekrut warga binaan untuk menjadi kader SOS Ruci (Rutan Cipinang). Hal itu dilakukan untuk menutupi kekurangan tenaga medis yang berjumlah 15 orang dan harus melayani 3.440 warga binaan. Adapun sejumlah kriteria harus dipenuhi warga binaan agar bisa menjadi kader SOS Ruci. Salah satunya adalah warga binaan telah mendapatkan kepastian vonis hukuman. "Pemilihannya sudah vonis 2-4 tahun, lulus SMA, dan menjalani tes tertulis," kata Yulius N. Sumarli, Koordinator Poliklinik Rutan Klas I Cipinang, saat berada di rutan, Selasa (24/2). Yulius menambahkan 33 kader SOS Ruci yang ada sekarang ini, Tidak ada insentif, mereka sukarela. Namun demikian mereka bisa keluar masuk blok secara bebas dikarenakan tugas yang diemban. "Kompensasinya mereka kita satukan dalam satu kamar. Mereka bisa keluar masuk blok dengan bebas untuk monitor kesehatan para warga binaan

Lapas Anak Palembang Tingkatkan Pembinaan Warga Binaan

Gambar
Warga Binaan Lapas anak Palembang Palembang, jurnalsumatra.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Kelas II A Palembang, Sumatera Selatan berupaya meningkatkan pembinaan terhadap narapidana anak yang menjalani proses hukuman akibat melakukan berbagai tindak kejahatan. “Pembinaan terhadap narapidana itu perlu ditingkatkan sehingga mereka tetap bisa melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh anak-anak dalam kehidupan normal,” kata Kepala Lapas Anak Palembang Ahmad Faedhoni, Selasa. Menurut dia, untuk meningkatkan pembinaan terhadap narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas) anak ini, pihaknya berupaya mengembangkan pola pembinaan dan program yang bisa memotivasi kreativitas anak-anak yang bermasalah dengan hukum itu. Dengan disibukkan melakukan kegiatan kreativitas tinggi, diharapkan anak-anak warga binaan tidak merasa berada dalam penjara. “Dengan disibukkan melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, membentuk mental, sikap, dan peril

Lapas Anak Tomohon Tunggak Rekening Listrik Hingga Rp114,5 Juta

Gambar
Ilustrasi Bisnis.com, TOMOHON—Lapas Anak Kelas IIB Tomohon menunggak rekening listrik selama 13 bulan hingga total tunggakan mencapai Rp114,5 juta. Kepala PLN Rayon Tomohon Priska Kawatu mengatakan pihaknya sudah berupaya menyampaikan permohonan, baik secara tertulis maupun lisan, mengenai tunggakan tersebut. “Namun, hingga kini belum direalisasikan pembayarannya," katanya, Rabu (25/2/2015). Dia pun berharap itikad baik dari kepala Lapas menyelesaikan tunggakan rekening apalagi waktunya sudah setahun lebih dan PLN belum melakukan pemutusan aliran listrik. "Kami sudah menyampaikan kepada kepala Lapas sebelumnya, tapi hingga kini belum ditindaklanjuti. Nah, sekarang ini sudah kepala Lapas yang baru, mudah-mudahan kooperatif dan bisa menyelesaikan tunggakan," ujarnya. Dia menduga salah satu kendala sehingga tunggakan listrik menumpuk sampai beberapa bulan karena anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi. Sementara itu, Kepala Lapas Anak Jaka Pr