Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Razia di Lapas Siantar, Petugas Temukan Alat Hisap Sabu dan Puluhan Ponsel

Gambar
Petugas mencatat barang-barang yang ditemukan dari Lapas Pematangsiantar. Pematangsiantar  – Operasi Berantas Sindikat Narkoba (Bersinar) yang dilakukan oleh petugas gabungan dari Polres Simalungun, Badan Narkotika Nasional Kota Pematangsiantar dan TNI di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Siantar menemukan alat hisap sabu, Kamis (31/3/2016). “Kami tidak menemukan barang terduga narkoba,” ujar Kompol Hendrawan, Kabag Ops Polres Simalungun saat melakukan paparan hasil razia Lapas. Razia ini mengerahkan 267 orang petugas yang memeriksa barang-barang narapidana di Lapas itu. Mereka menemukan 20 bungkus kristal putih yang awalnya diduga sabusabu, bong rakitan (alat hisap sabu), kaca pirex, pipet 9 buah, pisau buatan 14 buah, gunting 9 buah, gunting kuku 2 buah, jarum, handphone 21 buah, baterai handphone 11 buah, karet kompeng 14 buah, besi panjang 2 buah dan paku. “Sejauh ini yang kita temukan ini saja, narkoba tidak ada kita temukan. Sedangkan warga binaan yang kita tes urine

Lapas Bukit Semut Dirazia Tim Gabungan

Gambar
Razia tim gabungan di Lapas Sungailiat. Sungailiat  – Ratusan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Sungailiat Bukit Semut tadi pagi (30/3) terkejut ketika melihat puluhan personil Tim Gabungan yang terdiri dari Polres Bangka, Satpol PP Bangka, TNI AD, Polisi Militer, Kanwil Kemenkumham Babel, BNK dan BNN Provinsi merazia seluruh kamar yang terdapat di dalam Lapas Bukit Semut. Razia yang dimulai pukul 05.30 WIB, seluruh barang yang terdapat didalam kamar sel yang di huni warga binaan diperiksa satu persatu oleh tim gabungan. razia yang dilakukan ini dengan tujuan untuk melihat apakah di dalam LP Bukit Semut ada warga binaan yang mengkonsumsi narkoba serta membawa barang barang yang tidak diperbolehkan berada di dalam kamar narapidana. Salah satu warga binaan kasus narkoba Lapas Sungailiat Purnama mengatakan tidak mengetahui akan ada razia yang dilakukan oleh Tim Gabungan. Saat razia berlangsung, dirinya bersama belasan penghuni kamar narapidana sedang tertidur lela

Ikut Pelatihan Bertani, Warga Binaan Siap Perbaiki Nasib

Gambar
Sebanyak 13 warga binaan di Lapas Cipinang mengikuti pelatihan bertani. (Foto: Bagja Komaruddin) Jakarta  – Sebanyak 13 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Cipinang, Jakarta Timur mengikuti pelatihan bertani dengan tema teknik menanam rempah dan tanaman obat. Program pembinaan yang dilakukan itu adalah upaya nyata dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk meningkatkan kualitas warga binaan. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham DKI Jakarta, Dahlan Pasaribu menjelaskan, melalui Unit Pelaksana Teknis Lapas Klas 1 Cipinang yang bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Biru Lestari (Waibi), diharapkan Warga Binaan dapat hidup lebih baik saat menghirup udara bebas nanti. “Ada dua jenis pembinaan dalam lapas. Pertama pembinaan kepribadian yakni mental dan spiritual. Kegiatannya dapat berupa kepramukaan, kerohanian, kesenian, dan lainnya. Kedua itu pembinaan kemandirian, dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan menjadikan manusia bermental

Kepala Rutan Idi Temukan Dua Paket Sabu Tak Bertuan

Gambar
Kepala Rutan Cabang Idi Yusnaidi, (kiri) menyerahkan Barang Bukti kepada petugas Polres Aceh Timur Idi  – Kepala Cabang Rutan Idi, Yusnaidi, SH menemukan dua paket sabu-sabu tak bertuan disamping halaman rumah dinasnya, Selasa (29/03/2016) malam. Kemudian dua paket sabu tersebut diserahkan kepada pihak Kepolisian Resor Aceh Timur, guna dilakukan penyidikan. “Benar, sehabis shalat Maghrib saya mendengar ada suara seperti barang jatuh dari belakang rumah dinas kami yang berbatasan langsung dengan tembok pagar rutan. Curiga dengan suara tersebut, saya keluar untuk memastikan benda apa yang jatuh. Sesaat saya periksa, terdapat bungkusan rokok, begitu saya buka ternyata isinya dua paket sabu,” kisah Yusnaidi. Kasat Narkoba Polres Aceh Timur AKP Ildani Ilyas setalah mendapat laporan dari Kepala Rutan, tentang adanya upaya penyelundupan narkoba ke dalam Rutan Cabang Idi, kemudian dirinya memerintahkan KBO Narkoba Ipda Aryanto untuk melakukan penyelidikan ke Cabang Rutan Idi. Pers

Eks Dirjen PAS: Gaji Bukan Pembenaran Sipir Ikut Bisnis Narkoba

Gambar
Menkumham Yasonna tampak emosional saat memimpin upacara pemecatan. Dia merasa berat namun itu Jakarta  – Terungkap, sejumlah sipir terlibat dalam bisnis narkoba yang dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan. Gaji kecil yang diperoleh sipir selalu disebut sebagai salah satu biang kerok masalah tersebut. Eks Direktur Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan HAM, Hasanuddin Massaile,‎ tidak setuju dengan hal tersebut. “Saya tidak mau beralasan gaji rendah pegawai. Gaji rendah bukan alasan untuk tidak bertugas dengan baik. Karena banyak pekerja gaji rendah tapi bekerja bagus,” ujar Hasanuddin di Gedung Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kemenkumham, Jakarta, Rabu (30/3/2016). Dia menambahkan, faktor utama yang mungkin membuat banyak sipir terlibat bisnis narkoba adalah lemahnya prinsip-prinsip hidup dan kedekatan humanitif dengan para narapidana. Hal tersebut yang menyebabkan para sipir tergoda ketika narapidana narkoba menawarinya untuk bekerja sama dalam men

Napi Tidur Sambil Duduk, Puluhan Narapidana Dipindahkan ke Lapas Balikpapan

Gambar
Seorang napi berpelukan dengan sanak keluarga sebelum masuk ke bus Polresta Samarinda Samarinda  – Rutan Klas II A Samarinda terpaksa memindahkan narapidananya ke Lapas Klas II A Balikpapan, akibat membludaknya jumlah narapidana di rutan. Sekitar pukul 09.00 wita pagi tadi, 41 napi yang terdiri dari 40 napi pria dan 1 napi wanita, secara bergiliran memasuki bus Polresta Samarinda untuk selanjutnya dibawa menuju ke Balikpapan. Dari pantauan Tribunkaltim.co di rutan Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim, pemindahan para napi tersebut diiringi isak tangis haru oleh para keluarga yang telah menunggu di gerbang rutan. Kepala Rutan Klas II A Samarinda, Nurwulanhadi Prakoso menjelaskan, pemindahan tersebut dilakukan akibat telah membludaknya narapidana, terlebih karena Lapas Narkotika dan Lapas Samarinda juga telah over kapasitas. “Setiap bulannya kami sudah lakukan pemindahan narapidana ke lapas narkotika dan Lapas Samarinda, tapi karena di sana juga penuh, kami akhirnya pindahkan ke L

Lapas Padang Butuh Shelter

Gambar
Padang  – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Padang Destri Sjam menyebutkan bahwa lapas yang pimpinannya membutuhkan shelter untuk mengevakuasi warga binaan apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami. “Lapas Padang ini menghadap langsung ke Samudera Hindia dan standar penyelamatannya apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami seluruh warga binaan dievakuasi ke kawasan Gunung Padang yang berjarak kurang lebih 10 kilo meter dari Lapas,” katanya di Padang, Rabu. Namun, kemungkinan kaburnya warga binaan dalam suasana tersebut bisa saja terjadi. Agar kemungkinan-kemungkinan itu tidak terjadi, pihaknya meminta Lapas itu dilengkapi dengan shelter. Ia menambahkan selain itu saat ini Lapas Padang juga kelebihan kapasitas dari standarnya 427 warga binaan menjadi mencapai 1012 warga binaan. “Sementara kami kekurangan personil yang tiap regu jaga hanya 40 orang. Harusnya dengan jumlah warga binaan 1012 minimal 80 personil per regu jaga,” jelasnya. Hal itu, sebut d

Yasonna: Anjing Pelacak akan Amankan Lapas

Gambar
Jakarta:  Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Malabero, Kota Bengkulu, bukan hal baru. Kerusuhan yang merenggut lima jiwa itu juga hanya satu dari sekian banyak persoalan yang membelit lembaga pemasyarakatan atau lapas. Mengapa kerusuhan selalu berulang, dan bagaimana upaya pembenahan lapas ke depan? Putri Anisa Yuliani dari  Media Indonesia  mewawancarai Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly di Jakarta, Senin 28 Maret 2016. Berikut petikannya. Kenapa kekerasan kerap terjadi di lapas? Saya sudah mengeluarkan instruksi menteri kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan konsolidasi internal dan meminta Polri, BNN, dan TNI untuk kerja sama mengamankan lapas. Memang saya akui salah satu kelemahan kami selama ini ada di pemeriksaan pembesuk. Pemeriksaan hanya normatif, terutama di lapas yang padat penghuni. Kalau memeriksa satu per satu secara ketat tentu memakan waktu lama dan bisa menimbulkan masalah karena terjadi antrean yang panjang pada hari-hari besuk. Sementara i

Wow, Revolusi! Lapas Dijadikan Mirip Pabrik

Gambar
Ilustrasi. Dua orang WBP Lapas Bulak Kapal Bekasi membuat kerajinan di Napi Craft Lampung  – Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum dan HAM) bakal membuat terobosan dalam pengelolaan lapas. Rencananya, Ditjen Pemasyarakatan bakal berupaya membuat lapas menjadi semacam pabrik, dengan cara bekerjasama dengan investor. Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum dan HAM I Wayan Kusmiantha Dusak mengatakan, sekarang penjara sudah memiliki berbagai aktivitas seperti usaha kecil menengah (UKM). UKM dalam penjara inilah yang menjadi bibit untuk membuat penjara bisa didayagunakan menjadi semacam pabrik. “Dalam penjara, napi banyak yang membuat handicraft dan sebagainya,” paparnya. Saat ini jumlah narapidana mencapai 120 ribu orang, ditambah 55 ribu orang tahanan. Bila dibulatkan jumlah orang yang dipenjara di seluruh Indonesia mencapai 180 ribu orang. “Ini potensi tenaga kerja yang besar sekali. Bisa menjadi usaha yang skalanya masal ,” ujar mantan Kakanwil Jawa Barat tersebut.

Menkumham Yasonna: Kejahatan Itu Produk Sosial Bukan Biologis

Gambar
Jakarta –  Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang saat ini ada di Indonesia dianggap sangat kurang oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly. Ia menganggap Kemenkumham sangat kekurangan penjara untuk dapat menampung orang-orang yang sudah ditangkap ataupun diadili. Tak hanya itu, sekalipun sudah ada lapas untuk anak, hal tersebut dianggap kurang dan sangatlah tidak memenuhi syarat sesuai dengan undang-undang (UU). “Kita punya Lapas LPK Anak di Bandung yang di situ ada sekolah SMP, SMA, itu yang ideal. Menurut aturan perundang-undangan anak begitulah seharusnya. Tapi kan kita tidak punya anggaran ke situ, jauh untuk ke situ,” ucap Menkumham Yasonna kepada  Liputan6.com  saat menggelar inspeksi mendadak atau sidak di Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2016). Tak hanya lapas anak yang kurang, lanjut Menkumham, lapas wanita juga lapas narkotika juga dianggap sangat kurang. Selain permasalahan kurangnya lapas, Yasonna menjelaskan jika sebenarnya k

Penjara Bakal Steril Sinyal Ponsel, Ditjen Pemasyarakatan Perbanyak Jammer

Gambar
Jakarta  – Belakangan masih banyak tahanan dan terpidana yang mendapat perlakuan istimewa selama di rutan dan lapas. Bahkan, tak jarang komunikasi pelaku kejahatan dengan masyarakat di luar bisa begitu bebas terjalin dengan intens melalui telepon seluler (ponsel). Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Ditjen Pemasyarakatan (Kabag Humas Ditjen Pas) Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi tidak memungkiri bahwa selama ini terjadi pelanggaran seperti pasokan handphone dan laptop masuk ke penjara. Hal tersebut mengakibatkan rantai jaringan, baik narkoba maupun terorisme, tetap meluas. “Tahun ini akan ada pengadaan jammer dan detektor sinyal handphone dan alat sejenisnya. Kami berharap pengawasan dan pemantauan bisa dioptimalkan,” ujar Akbar kemarin (28/2). Jammer dan detektor sinyal ponsel yang telah disediakan pemerintah berjumlah seratus buah. Hingga kini alat tersebut masih belum didistribusikan. Ditjen Pas bersama kepolisian masih melakukan kajian pemetaan lapas mana saja yang membutuhk

Bupati Janjikan Bangun Lapangan Futsal di Lapas

Gambar
Rejang Lebong  – Bupati Rejang Lebong, Ahmad Hijazi menyatakan akan membangun Lapangan Futsal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas ) Kelas II A Curup. Hal itu dikatakannya pada warga binaan Lapas ketika dikunjunginya, Senin (28/3/2016) lalu. Sebelumnya, warga binaan Lapas Curup meminta adanya pembangunan Lapangan futsal tersebut di Rejang Lebong. Saat masa kampanye, Hijazi sempat mengiyakan permintaan para warga binaan Lapas tersebut. Oleh karena itu, mereka menagih janji Hijazi, ketika dikunjungi. Dikonfirmasi, Ahmad Hijazi membenarkan adanya janji tersebut. Kepada kupasbengkulu.com, Selasa (29/3/2016) Hijazi menyatakan janji tersebut akan segera direalisasikannya. Sebab, warga binaan juga adalah warga Rejang Lebong yang butuh perhatian dari pemerintah daerah. “Paling lambat akan direalisasikan pada tahun 2017, kita usulkan dulu,” kata Hijazi. Ia juga meminta agar pihak lainnya tetap mengingatkannya untuk merealisasikan janji tersebut. sebab, warga Lapas juga perlu penambahan sa

Sajam, HP, dan Pil Koplo Ditemukan di Lapas Wirogunan

Gambar
Yogyakarta   – Sejumlah senjata tajam (sajam), HP, dan ratusan pil koplo ditemukan di dalam Lapas Wirogunan Yogyakarta. Kepala Lapas Wirogunan, Zaenal Arifin, Selasa (29/3/2016), menerangkan barang terlarang tersebut diamankan saat melakukan penggeledahan rutin selama tiga bulan terakhir, Januari hingga Maret 2016. “Info adanya barang itu kami tahu sejak akhir tahun 2015 lalu. Barang-barang itu kami temukan ada yang di dalam tanah bahkan juga ada HP yang disembunyikan di dalam kloset,” ungkap Kalapas. Hasil penggeledahan selama tiga bulan itu yakni lima HP, delapan sajam, dan 470 butir pil koplo. Zaenal mengutarakan, masuknya barang terlarang itu tidak lepas dari beberapa oknum penjaga Lapas nakal. “Kami telah jatuhkan hukuman disiplin dan ada juga yang diproses di kepolisian,” ujarnya. Kalapas menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penggeledahan secara rutin di Lapas Wirogunan. (akb) Sumber : tribunjogja.com

Pertama di Indonesia, Kepala Sipir Masuk Bursa Hakim Agung

Gambar
Jakarta  – Hakim karier, akademisi, pengacara atau notaris masuk bursa hakim agung, itu sudah lumrah. Tapi dalam bursa hakim agung 2016 ini ada yang berbeda. Satu di antara 86 calon adalah kepala penjaga penjara (sipir) dari Bantul, Provinsi Yogyakarta. Berdasarkan nama-nama yang lolos seleksi administrasi seleksi hakim agung sebagaimana dikutip detikcom dari situs Komisi Yudisial (KY), Selasa (29/3/2016), kepala sipir yang dimaksud adalah Kepala Rutan IIA Bantul, Dr Syahrial Yuska, BcIp SH MH. Ia menduduki Karutan Bantul sejak awal Januari 2014 dan sebelumnya adalah Kalapas Cilegon. Sebelum bertugas di Cilegon, Syahrial menjabat sebagai Kalapas Kediri. Saat bertugas di Kediri, Syahrial menyelesaikan gelar doktornya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, pada akhir 2012. Gelar tertinggi dalam bidang akademik itu diraihnya setelah berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Penyanderaan (Gijzeling) Dalam Rangka Penegakan Hukum Pajak Yang Berspektif Hak Asasi Manusia”. Ge

Petugas Gabungan Temukan Tiga Alat Hisap Sabu di Lapas Banyuwangi

Gambar
Banyuwangi  – Lapas kelas IIB Banyuwangi dirazia petugas gabungan polres, TNI AD dan petugas lapas, Selasa (29/3/2016). Satu per satu blok-blok tahanan dan napi diperiksa secara ketat. Sasarannya, narkoba, senjata tajam dan alat-alat berbahaya. Tak hanya itu, petugas gabungan memeriksa sekitar blok, termasuk taman dan selokan sekitar blok. Hasilnya, polisi menemukan alat hisap sabu alias bong yang dibuang di taman, persis di depan ruang tahanan. Alat itu ditemukan polisi di depan ruang F8, blok khusus kasus kriminal. Petugas langsung mengamankan alat tersebut. “Pemiliknya juga masih misterius. Kita masih mengumpulkan beberapa alat bukti lagi. Nanti kita akan telusuri,” kata Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, yang memimpin langsung razia tersebut, kepada wartawan. Tak hanya satu, bong atau alat hisap shabu ini ditemukan 3 buah di lokasi dekat blok kriminal dan narkoba itu. Tak hanya itu, petugas juga menyita sejumlah alat berbahaya dari dalam sel tahanan. Diantaranya, pi

Lapas Curup Serahkan Seorang Pembesuk Pembawa Sabu

Gambar
Rejanglebong  – Kepolisian Resor (Polres) Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menangkap seorang pembesuk napi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Curup karena membawa sabu-sabu. Kapolres Rejanglebong AKBP Dirmanto didampingi Kasat Narkoba AKP Ardiansyah di Rejanglebong, Senin, 28 Maret 2016, mengatakan tersangka Ag (24) adalah warga Kelurahan Pelabuhan Baru, Kecamatan Curup Tengah. “Tersangka ini merupakan resedivis kasus narkoba yang baru bebas pada November 2015 lalu, dia ditangkap petugas pada hari Jumat tanggal 25 Maret sekitar pukul 19.15 WIB. Dia ditangkap saat membawa nasi bungkus untuk rekannya yang ditahan di Lapas kelas II A Curup yang berisikan sabu-sabu,” katanya. Penangkapan tersangka Ag itu sendiri, kata dia, bermula saat yang bersangkutan bermaksud membesuk rekannya yang tersankut kasus narkoba dan menjalani penahanan di Lapas kelas II A Curup. Tersangka memasukkan sabu-sabu yang dibungkus dengan kertas timah rokok dan plastik hitam dalam nasi bungkus. Petugas

Trauma Pascarusuh, Tahanan Rutan Malabero Didampingi Dokter Jiwa

Gambar
Bengkulu  – Ratusan tahanan Rutan Malabero yang kini dititipkan di LP Bentiring mengalami trauma setelah terjadi kerusuhan pada Jumat malam, 25 Maret 2016. Untuk mengatasinya, pihak lembaga pemasyarakatan mendatangkan dokter jiwa dari Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Bengkulu. Kalapas Bentiring SA Widyo Purwanto menuturkan, kondisi traumatik para tahanan harus dipulihkan dengan segala cara. Pihak lapas tidak akan membiarkan mereka menangani trauma sendiri demi menghindarkan risiko lebih berat. Menurut dia, kondisi traumatik para tahanan harus dipulihkan dengan semua cara. “Kita sengaja datangkan para dokter RSJKO untuk melakukan pendekatan dari hati ke hati,” ujar Widyo di Bengkulu, Selasa (29/3/2016). Para tahanan yang berjumlah 235 dari 259 orang sudah berbaur dengan para narapidana sesuai dengan kejahatan yang disangkakan kepada mereka. Jumlah tersebut setelah dikurangi lima tahanan yang tewas, satu tahanan yang ditahan BNN, dua tahanan yang menjalani perawat