Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Inilah Kiat Kanwil Hukum dan HAM Kalsel Cepat Tanggapi Pengaduan

Gambar
Ilustrasi Layanan Pemasyarakatan Banjarmasin  – Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalsel akan cepat menanggapi setiap pengaduan yang masuk melalui “call center” yang telah disediakan. Banjarmasin  – Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalsel akan cepat menanggapi setiap pengaduan yang masuk melalui “call center” yang telah disediakan “Setiap ada pengaduan dari masyarakat yang masuk ke call center terkait pelayanan dan kinerja di salah satu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ataupun Rumah Tahanan (Rutan) maka langsung kami tanggapi,” kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kalsel Harus Sulianto di Banjarmasin, Selasa. Ia mengatakan, pihaknya menanggapi setiap laporan pengaduan yang masuk dengan langsung menjurus kepada sasaran laporan, misalkan pengaduan terkait pelayanan di Lapas Teluk Dalam maka Kalapasnya langsung dipanggil agar cepat mengatasi laporan tersebut. Apabila pengaduan yang

KONI Sumsel Cari “Mike Tyson” di LPKA Palembang

Gambar
Andik LPKA Palembang sedang belajar Suasana Sekolah di LPKA Palembang  – KONI Sumatera Selatan sepertinya mencari bibit petarung yang dapat mengikuti jejak Mike Tyson. Petinju legenda yang berasal dari jalanan dan keluar masuk jeruji besi itu, diharapkan dapat menginspirasi semua calon atlet di Lapas Anak Pakjo, Palembang. Pasalnya, saat ini KONI Provinsi Sumsel serius mencari atlet, bahkan di lembaga pemasyarakatan. Sebagai bukti, induk organisasi olahraga di Bumi Sriwijaya ini gelar seleksi calon atlet di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Anak Kelas II A Palembang. Setelah menyeleksi dan dinyatakan lolos, sebanyak 71 anak didik warga binaan, akan dilatih ke beberapa cabang olahraga. Seperti, Gulat, Karate dan Tinju. “Kita tidak patok target akan menjadi seperti apa. Tapi 71 calon atlet ini, diharapkan mampu untuk membanggakan Indonesia, minimal Sumsel. Apalagi, belajar dari sejarah Mike Tyson berawal dari seorang anak yang nakal, kemudian dilatih dan mampu menjadi juar

LPKA Martapura Bekali Anak dengan Pelatihan Komputer

Gambar
Andik PAS LPKA Martapura sedang belajar Komputer Martapura, INFO_PAS – Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Martapura kini bisa mengenyam pelatihan komputer setelah Kepala LPKA Martapura, Lenggono Budi, membuka secara resmi Pelatihan Komputer Dasar, Senin (28/9). Pelatihan yang bekerja sama dengan Lembaga Diklat Astikom Banjarbaru itu rencananya akan berlangsung selama empat hari kedepan. Sebanyak 20 anak menjadi peserta pelatihan yang dibagi menjadi dua kelas. “Kegiatan ini agar diikuti dengan sungguh-sungguh karena ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal setelah bebas nanti,”  pesan Kepala Seksi Kegiatan Kerja LPKA Martapura, Ramli.Martapura, INFO_PAS – Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Martapura kini bisa mengenyam pelatihan komputer setelah Kepala LPKA Martapura, Lenggono Budi, membuka secara resmi Pelatihan Komputer Dasar, Senin (28/9).  Pelatihan yang bekerja sama dengan Lembaga Diklat Astikom Banjarbaru itu rencananya akan berlangsung selama

Gayus Kembali Bikin Kasus RESPONS TV ONE

Gambar

Kain Sasirangan Disulap Jadi Boneka oleh WBP Rutan Kandangan

Gambar
Boneka Hasil Karya Rutan Kandangan boneka dari kain sasirangan karya WBP Rutan Kandangan Kandangan, INFO_PAS  – Penjara bukan halangan untuk berkreasi. Slogan itu mungkin biasa bagi kita, tapi tidak bagi Weni dan teman-temannya, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kandangan. Mereka bahkan berinisiatif mengisi waktu luang selama menjalani pidana dengan membuat keterampilan boneka dari kain sasirangan khas Kalimantan Selatan. Yang menarik disini adalah kain sasirangan itu adalah hasil limbah para penjahit di luar rutan yang disulap untuk dijadikan boneka kura-kura sebagai upaya pelestarian budaya Banjar. Hal itu dibenarkan oleh Rohana, salah seorang petugas Rutan Kandangan yang rajin memberikan semangat dan motivasi dalam kegiatan keterampilan itu. “Boneka ini memang biasa, tapi kami sangat menghargai kreasi dan ide yang mereka buat dan kami beri dukungan,” kata Rohana, Sabtu (26/9). Dukungan serupa ditunjukkan Kepala Sub Seksi Pel

Syarat Ideal Pegawai Lapas Versi Pengamat

Gambar
Sekjen FPPAS, Dindin Sudirman Sekjen Forum Pemerhati Pemasyarakatan, Dindin Sudirman Jakarta  – Sekretaris Jenderal Forum Pemerhati Pemasyarakatan, Dindin Sudirman mengatakan, setidaknya ada beberapa syarat mutlak untuk menjadi seorang pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). “Yang paling utama adalah integritas,” kata Dindin dalam sebuah acara diskusi bertemakan “Bebas Lepas di Lapas” di Jakarta, Sabtu 26 September 2015. Menurut dia, integritas memang hal yang sangat diperlukan, karena dengan adanya integritas yang kuat, para pegawai Lapas tidak mudah mendapatkan sogokan dari narapidana yang mempunyai uang. Selain itu, kata Dindin, seorang petugas Lapas harus mempunyai jiwa profesional. “Jiwa profesional juga penting, maka itu harus ada pelatihan kepada para petugas Lapas agar menjadi pekerja profesional. Polisi saja ada pelatihan di SPN Lido, petugas Lapas pun seharusnya juga ada,” kata Dindin. Syarat yang lain, lanjut Dindin, adalah mempunyai rasa kemanusiaan. “

Pengamat: Menkumham Harus Menciptakan Petugas Profesional

Gambar
Ali Aranoval dan Akbar Hadi Metrotvnews.com, Jakarta:  Pengamat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ali Aranoval menilai kasus ‘bebas lepas’ terpidana korupsi Gayus Tambunan di lapas merupakan persoalan sistem. Pasalnya, Gayus kerap kali leluasa keluar lapas meski Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) sudah berganti. Kebobrokan, ada pada petugas lapas. Namun, penyebab utamanya adalah kurangnya pendidikan yang diberikan pada petugas lapas yang biasanya lulusan SMA. Proses seleksi harus diperketat untuk mendapatkan petugas lapas berintegritas “Jangka panjang, Menteri harus tahu, pemerintah harus menciptakan profesionalitas petugas. Dengan menyelenggarakan pendidikan profesional, bukan cuma kasih hukuman,” kata Ali di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2015). Selama ini, kata dia, petugas nakal hanya diberi sanksi ringan hingga berat. Namun, tak diberi pendidikan atau peningkatan kualitas. Padahal, profesionalitas petugas masuk dalam program yang

Kualitas dan Kuantitas Petugas Lapas Jauh dari Ideal

Gambar
Foto mirip Gayus Tambunan JAKARTA  – Juru Bicara Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Akbar Hadi, mengatakan kualitas dan kuantitas petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia masih jauh dari ideal. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya petugas lapas yang terkena sanksi karena melakukan berbagai pelanggaran. Hingga saat ini, tambah Akbar, sebanyak 111 petugas lapas menerima sanksi karena melakukan pelanggaran. Sanksi ada yang ringan, sedang, dan berat, bergantung pelanggarannya. Salah satu pelanggaran yang mendapat banyak perhatian masyarakat adalah keluyurannya narapidana penggelapan pajak, Gayus Tambunan, saat menghadiri sidang cerai pada 9 September 2015. Karena itu, Akbar meminta masyarakat turut melakukan pengawasan, seperti yang terjadi pada kasus Gayus Tambunan. "Tentu saja dengan adanya foto itu, kami mengapresiasi yang sudah meng- upload  foto. Ini menjadi kritik bagi kami. Karena kalau hanya pejabat di

Ke Luar Lapas, Gayus Tambunan ke Pengadilan Agama

Gambar
Petugas yang mengawal Gayus ke Pengadilan Agama sedang diperiksa. Oleh :  Eko Priliawito Foto mirip Gayus Tambunan  (VIVA.co.id/Facebokk) VIVA.co.id  - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat memeriksa petugas pengawal Gayus Tambunan yang diizinkan keluar dari Lapas Sukamiskin pada Rabu, 9 September 2015. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kelalaian. "Bila ternyata ada kelalaian petugas, tentu saja akan ditindak tegas. Gayus juga akan diberi sanksi. Setidaknya diisolasi," kata Kepala Humas Ditjen  Pemasyarakatan  Akbar Hadi saat dikonfirmasi, Senin, 21 September 2015. Selain itu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat juga akan membentuk tim guna mendalami foto yang saat ini beredar di media sosial. "Untuk mendalami keaslian foto tersebut. Sebab berdasarkan data yang ada pada kami, pada 9 Mei 2015 tidak ada pengeluaran napi atas nama Gayus," katanya menambahkan. Akbar membenarkan kalau Lapas Sukamiskin te

Rutan Salemba Bagikan Perlengkapan Tidur untuk Warga Binaan

Gambar
  Rutan Salemba Bagikan Perlengkapan Tidur untuk Warga Binaan Jakarta, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Jakarta Pusat bagikan 450 buah perlengkapan tidur berupa kasur untuk warga binaan pemasyarakatan (WBP), Kamis (17/9). Kasur-kasur diserahkan langsung oleh Kepala Rutan kepada WBP setelah melakukan pendataan. “Pendistribusiannya harus efektif mengingat jumlah kasur yang disediakan tidak sebanding dengan jumlah WBP penghuni Rutan,” tutur Kepala Rutan Jakarta Pusat (Rutan Salemba), Gun Gun Gunawan. “Sarana tidur bagi WBP sangat diperlukan karena selain mengganti tempat tidur yang telah rusak beberapa dari WBP ada yang terpaksa tidur beralaskan kertas kardus,” ungkap Gun Gun. “Tidak hanya kebutuhan sandang pangan yang diberikan kepada WBP, mereka juga dipenuhi kebutuhan papan sebagai pemenuhan hak WBP selama berada di dalam rutan. Ini semua perlu disyukuri, kami berharap WBP dapat menjaga kasur yang telah diberikan dengan baik,” pungkas Gun Gun.

Bapas Jakarta Selatan Siapkan Klien Pemasyarakatan Menjadi Montir

Gambar
  Bapas Jakarta Selatan Siapkan Klien Pemasyarakatan Menjadi Montir Jakarta, INFO_PAS – 20 Klien Pemasyarakatan Bapas (Balai Pemasyarakatan) Klas I Jakarta Selatan ikuti kegiatan Pelatihan Teknis Dasar Montir Mobil, Senin (14/9). Dengan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut, Klien Pemasyarakatan disiapkan untuk menjadi Montir mobil profesional. “Kegiatan ini merupakan kali kedua setelah Pelatihan Service AC yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus lalu. Terlaksananya pelatihan Teknis Dasar Montir Mobil merupakan hasil kerjasama dengan BLK Among Raga dan akan dilaksanakan selama 5 hari,” tutur  Anis Joeliati Kepala Bapas Jakarta Selatan menjelaskan kepada INFO_PAS. Anis juga mengatakan bahwa, peluang usaha masih banyak jika kita memiliki keterampilan dan ilmu yang menunjang, sehingga tidak melulu hanya terfikir untuk mencari pekerjaan tetapi mulai merubah mindset untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Pelatihan yang hanya diselenggarakan dalam waktu

Klien Bapas Banjarmasin Lestarikan Kain Batik Raja Banjar

Gambar
  Klien Bapas Banjarmasin Lestarikan Kain Batik Raja Banjar Banjarmasin, INFO_PAS – Bapas (Balai Pemasyarakatan) Banjarmasin lestarikan kain batik Raja Banjar. Melalui pelatihan pembuatan Batik Sasirangan bagi Klien Pemasyarkatan, Bapas Banjarmasin mengajak semua lapisan masyarakat melestarikan warisan budaya keturunan Raja Banjar tersebut. “Kegiatan pelatihan pembuatan Batik Sasirangan ini dilaksanakan selama 7 hari di Aula Kantor Balai Pemasyarkatan Banjarmasin dengan menggandeng tenaga ahli pengrajin Batik Sasirangan dari Kampung Sasirangan Banjarmasin,” tutur Kepala Bapas banjarmasin Gidion ISA Pally kepada INFO_PAS, Selasa (15/9). “Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan pengrajin-pengrajin baru guna mengkreasikan motif dan desain yang lebih kreatif dan Inovatif. Ini juga sebagai wujud peran serta klien Bapas Banjarmasin dalam melestarikan kain batik khas kota Banjarmasin tersebut,” ujar Gidion menjelaskan. Sasirangan b

Pelatihan Psikologis Pegawai Bapas untuk Berdayakan Klien Pemasyarakatan

Gambar
Kediri, INFO_PAS – Pegawai Bapas  (Balai Pemasyarakatan) Kediri ikuti Pelatihan Psikologis Petugas Balai Pemasyarakatan. Sebanyak 16 orang petugas mengikuti kegiatan tersebut di aula Bapas Kediri, Selas (15/9). “Pelatihan ini dimaksudkan agar para Pegawai Bapas khususnya Petugas Kemasyarakatan (PK) mampu memberdayakan anak didik (klien) yang berkonflik dengan hukum sesuai dengan pendekatan Psikologis,” tutur Kepala Bapas Kediri, Untung Ciptadi. “Pendekatan psikologis sangat dibutuhkan dalam pemberdayaan anak didik dan klien pemasyarakatan,” tambah Untung. Dalam pelatihan tersebut, narasumber memberikan materi-materi tentang perilaku remaja yang menyimpang,. Tiap materi yang disajikan, dilakukan  simulasi yang melibatkan pegawai Bapas yang berperan sebagai PK dan juga Klien, sedangkan narasumber perperan sebagai pengamat. Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Prof. Yusti Probowati, Psi, Dr. Hartanti M, Si, Psi, Dra. Sri Siuni Sugo

Rutan Purbalingga Ajak Kejaksaan dan Polres Beri Penyuluhan Hukum untuk WBP

Gambar
Purbalingga, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Purbalingga bersama Kejaksaan dan Polres Purbalingga, kamis (17/9) mengadakan kegiatan penyuluhan hukum  bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Bertempat di aula rutan acara tersebut diikuti sebanyak 24 warga binaan yang terdiri dari tahanan dan narapidana. Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan, Agung Pratomo menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada pihak Kejaksaan dan Polres yang telah memberikan penyuluhan hukum bagi WBP. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi para WBP, selain memberikan wawasan tentang hukum, mereka (WBP) juga menjadi sadar akan hukum dan semoga mereka tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum lagi” terang Agung. Kasi Tindak Pidana Umum Kejari Purbalingga Ninik Rahma Dwi Hastuti dalam kesempatan yang sama  menyampaikan pentingnya sadar hukum dalam kehidupan rumah tangga dan bermasyarakat. Banyak pelajaran yang dapat diambil, karena hampir semua kegiatan sehari-hari

Bang Napi Lapas Ciamis Bisa Sulap Barbek jadi Souvenir

Gambar
  Kreasi seni bernilai tinggi hasil karya Narapidana Lapas Ciamis. (Foto: Heri/HR) Ciamis – Siapa sangka, ratusan warga binaan permasyarakatan (WBP) atau Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ciamis ini, mampu melahirkan sebuah kreasi seni bernilai tinggi. Hanya bermodalkan keterampilan serta keinginan kuat, mereka mampu menyulap barang bekas menjadi sebuah produk souvenir yang memiliki nilai tinggi. Barang bekas berupa kertas misalnya, disulap sedemikian rupa menjadi souvenir berbentuk naga, kodok, meja, kursi dan alat tangkap ikan. Tak hanya itu, Bang Napi—istilah Narapidana– juga mampu mengolah cangkang telur yang terbuang menjadi lukisan binatang berupa harimau, atau wajah pemusik reggae Bob Marley, serta pernak-pernik mainan anak-anak berupa mobil dan motor mainan. Seksi Pengelola Bimbingan Kerja, Carso Diharjo, mengatakan, memang Lapas Ciamis mencoba mengarahkan warga binaannya pada hal-hal yang positif, sekaligus memiliki nilai ekonomis.

22 WBP Lapas Serui Diusulkan Mendapat Program PB,CB Dan Asimilasi

Gambar
Serui, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Serui segera usulkan 22 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk mendapatkan program Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB). Hal ini berdasarkan hasil sidang TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan) yang dilaksanakan pada hari Selasa, (15/9). Sidang yang dipimpin Daniel Sorontou, Kasie Binadik dan Giatja dan Sekertaris TPP, Aristhoteles Sangkek, Kasubsi Registerasi Lapas Serui tersebut menghasilkan keputusan pengusulan program PB, CB dan asimilasi untuk 22 WBP. “Dalam sidang ini telah didapatkan hasil sidang TPP diantaranya 15 orang WBP diusukan mendapat program PB, 7 orang untuk CB dan 2 orang WBP diusulkan untuk mendapat program asimilasi kegiatan sekolah,” ujar Sangkek. Pelaksanaan Sidang TPP berjalan dengan lancar. Setiap anggota serta wali TPP memberikan masukan, saran serta pendapat sehingga didapatkan beberapa kesimpulan dan putusan akhir. Kepala Lapas Serui, Putu Murdiana saat

Lapas Sukabumi Asah Keterampilan Menembak Petugas

Gambar
  Lapas Sukabumi Asah Keterampilan Menembak Petugas Sukabumi, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sukabumi asah kemampuan menembak petugas dengan melaksanakan pelatihan menembak yang dilaksanakan selama 2 hari, Selasa dan Rabu,(15-16/9). Kalapas Sukabumi H.M.Latief Safiudin saat ditemui mengatakan, kegiatan ini di lakukan untuk meningkatkan kualitas petugas di bidang pengamanan. “Petugas lapas diberikan pelatihan menembak agar dalam melaksanakan tugasnya dapat mengantisipasi ganguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas,” ujar Latief. Pepen Supendi, seorang petugas Lapas Sukabumi mengaku bahwa kegiatan latihan menembak sangat penting bagi petugas sebagai penunjang tugas.  “Semoga dengan laithan ini dapat meningkatkan kualitas para petugas lapas dalam menjalankan tugasnya di bidang pengamanan,” harap pria yang kesehariannya bertugas sebagai komandan regu penjagaan. Dalam pelaksanaannya, Kegiatan pelatihan menembak untuk petugas

Lapas Malang Bangun Mental WBP dengan Kegiatan Character Building

Gambar
Malang,INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang beri pembinaan mental bagi warga binaan dengan kegiatan character building. “Kegiatan ini untuk membentuk mental dan membangun karakter warga binaan pemasyarakatan (WBP),” ungkap Ngatirah, Kepala Lapas Wanita Malang, Kamis (17/9). Dalam kegiatan ini, Lapas Wanita Malang menggandeng Kelompok Wanita Bijak Kota Malang. Kegiatan dilaksanakan selama 3 tahap pertemuan yaitu pada tanggal 14,17 DAN 21 September 2015. Yosevin M.Lazuardi,Ketua Kelompok Wanita Bijak Kota Malang menjelaskan bahwa kegiatan Character Buiding ditujukan agar WBP Lapas Wanita Malang dapat menjadi sosok wanita yang mandiri sebagai pribadi, yang memiliki sifat keibuan sebagai seorang ibu,menjadi istri yang penuh kasih dan pengertian sebagai bagian dari keluarga dan menjadi hamba Tuhan yang taat serta penuh cinta kasih. “Pembinaan karaker ini memang hanya berlangsung selama 03 hari namun Kami berharap tujuan yang ingin

Produk UMKM Lapas Kelas II A Pontianak Masuk Pasar Besar

Gambar
  Syukuran program inkubator UMKM Lapas Pontianak     Pontianak – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat melakukan Tasyakuran kelulusan angkatan kedua pembinaan terhadap warga binaan Lapas Kelas II/A, Pontianak, melalui Program Inkubator Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Selasa (15/9). Salah satu program dari Bank Indonesia dengan terus mengembangkan pembinaan bagi para pelaku (UMKM) di Kalimantan Barat. Melalui Inkubator Bisnis, Bank Indonesia mencoba merangkul para pelaku UMKM maupun pemula untuk mengembangkan usaha mereka tanpa terkecuali. “Ini acara yang kita selenggarakan, untuk Tasyakuran angkatan kedua dan untuk membuka angkatan ketiga. Dimana pada saat bersamaan ini kita juga mendatangkan ahli bisnis pertanian,” kata Kepala Bank Indonesia, Dwi Sulasmanto. Menurut Dwi, produk UMKM warga binaan Lapas Kelas II/A, Pontianak, sudah berhasil tembus ke pangsa pasar besar. “Tadi kita sudah melihat-lihat, ternyata pe

Lapas Bulakkapal Butuh Gedung Pembinaan Anak-anak

Gambar
  Kalapas Bulakkapal, Waskito menunjukkan gedung pembinaan yang pembangunannya mangkrak Bekasi – Bangunan atau gedung untuk pembinaan anak-anak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bulakkapal, Bekasi Timur, belum rampung (mangkrak). Hal ini disebabkan belum turunnya anggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Kepala Lapas Bulakkapal, Waskito mengakui, gedung untuk pembinaan anak-anak di Lapas Bulakkapal ini sangat dibutuhkan seiring meningkatnya kenakalan remaja atau anak di bawah umur yang harus berurusan dengan hukum dan terpaksa dijebloskan ke dalam penjara. ”Saat ini luas bangunan di Lapas Bulakkapal ini hanya sekitar 400 meter, sehingga perlu ada peningkatan bangunan untuk mengantisipasi penumpukan penghuni yang harus menjalani pembinaan,” katanya saat ditemui Radar Bekasi di kantornya, Selasa (15/9). Dijelaskan Waskito, wacana pembangunan untuk peningkatan yang menggunakan anggaran dari Pemkot Bekasi, sebelumnya pada saat kunjungan

22 WBP Lapas Serui Diusulkan Mendapat Program PB,CB Dan Asimilasi

Gambar
Serui, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Serui segera usulkan 22 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk mendapatkan program Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB). Hal ini berdasarkan hasil sidang TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan) yang dilaksanakan pada hari Selasa, (15/9). Sidang yang dipimpin Daniel Sorontou, Kasie Binadik dan Giatja dan Sekertaris TPP, Aristhoteles Sangkek, Kasubsi Registerasi Lapas Serui tersebut menghasilkan keputusan pengusulan program PB, CB dan asimilasi untuk 22 WBP. “Dalam sidang ini telah didapatkan hasil sidang TPP diantaranya 15 orang WBP diusukan mendapat program PB, 7 orang untuk CB dan 2 orang WBP diusulkan untuk mendapat program asimilasi kegiatan sekolah,” ujar Sangkek. Pelaksanaan Sidang TPP berjalan dengan lancar. Setiap anggota serta wali TPP memberikan masukan, saran serta pendapat sehingga didapatkan beberapa kesimpulan dan putusan akhir. Kepala Lapas Serui, Putu Murdiana saat ditemui menjelaskan bahw

Inilah Mengapa Pemasyarakatan Disebut Organisasi Terbesar Ketiga di Indonesia

Gambar
Jakarta, INFO_PAS  – Direktur Jenderal Pemasyarakatan ( Dirjen PAS) I Wayan K Dusak memberikan sambutan saat serah terima jabatan Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban serta Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan di Graha Bhakti Pemasyarakatan Ditjen Pemasyarakatan, selasa (15/09). Dalam sambutannya Dirjen PAS mengatakan bahwa Pemasyarakatan adalah organisasi terbesar ketiga setelah TNI dan Polri. “Organisasi yang terbesar di Indonesia adalah TNI, Organisasi terbesar yang kedua adalah polisi, yang terbesar ketiga, bukan kejaksaan dan bukan pengadilan tetapi Pemasyarakatan,” ujar I Wayan K Dusak. Dia menjelaskan alasan Pemasyarakatan menjadi organisasi terbesar ketiga karena terdapat banyak Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di daerah. “Kalau kita bisa lima sampai tujuh UPT dalam satu provinsi, ada Lapas kelas I, II dan III, ada rupbasan, Bapas, LP anak, ada LP Wanita, kalau diakomondasikan jumlahnya akan menjadi besar,” kata mantan Kakanwil Jawa Timur tersebut. Du

WBP Rutan Pekalongan Lulus Pelatihan Otomotif

Gambar
Pekalongan, INFO_PAS  – Tuntas sudah  Pelatihan Tenaga Kerja Kejuruan Otomotif Sepeda Motor bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pekalongan . Selasa (15/9), kegiatan yang telah berlangsung selama satu bulan tersebut secara resmi ditutup olek Kepala Rutan (Karutan) Pekalongan, Tatang Suherman. “Terima kasih kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Pekalongan atas kerjasama sehingga pelatihan ini dapat terselesaikan dan diikuti dengan baik oleh WBP Rutan Pekalongan,” ujar Karutan. Karutan pun berharap agar keterampilan yang diperoleh WBP tidak disalahgunakan. Menurut Tatang, keterampilan yang diperoleh tersebut seharusnya bisa dipergunakan untuk hal-hal yang baik. “Misalnya untuk mencari perkerjaan atau membuka bengkel sendiri,” ucap Tatang. Salah satu WBP peserta pelatihan berinisial RN mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada jajaran Rutan Pekalongan dan pengajar dari Dinsosnakertrans Kabupaten P

Rupbasan Purwokerto Ujicobakan Aplikasi SIPBB

Gambar
Purwokerto, INFO_PAS – Penandatangan MoU kerjasama antara Kepala Rupbasan Purwokerto dengan Dekan Fakultas Teknik Unsoed pada 27 Januari 2015 lalu telah membuahkan hasil yang sangat menggembirakan. Jumat (11/9) kedua pihak telah melakukan ujicoba aplikasi layanan pengelolaan basan baran berbasis web yang dinamakan Sistem Pengelolaan Basan Baran (SIPBB). Aplikasi ini adalah hasil inovasi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari petugas Rupbasan Purwokerto dengan Fakultas Teknik Unsoed Purwokerto yang berperan selaku programer pembuatan aplikasi. “Tujuannya untuk mengoptimalisasikan fungsi dan tugas Rupbasan Purwokerto terkait tantangan teknis kondisi keterbatasan, baik di pihak rupbasan maupun jajaran, agar penyimpanan basan baran sesuai dengan regulasi yang ada,” tutur Kepala Rupbasan Purwokerto, Muhamad Nurseha. Dalam uji coba ini dilakukan simulasi layanan pengelolaan basan baran dengan menggunakan teknologi informasi yang untuk sementara

Ada Tempe Produksi Klien Bapas di Car Free Day Bogor

Gambar
Bogor, INFO_PAS – Klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor, Ustad Ali, mulai mengembangkan usahanya dengan membuat tempe dan memasarkannya di Car Free Day wilayah Sempur Bogor, Minggu (13/9). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan penduduk sekitar. “Dengan dijalankannya usaha tempe ini semoga klien-klien yang belum memiliki usaha bisa berwirausaha untuk memenuhi kebutuhannya,” tuturnya. Kepala Bapas Bogor, Darmalingganawati, berpesan bahwa tujuan bertajuk Program Tempe Mandiri ini adalah untuk memberikan solusi kepada narapidana atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sudah bebas, tetapi masih kesulitan dalam mencari pekerjaan. ”Selama ini permasalahan yang mendasar bagi narapidana/WBP yang sudah bebas adalah memenuhi kebutuhan sehari-harinya dikarenakan stigma masyarakat yang masih menganggap mereka sebagai sampah masyarakat dan selalu dikucilkan oleh lingkungannya sehingga mempersulit dalam mendapatkan pekerjaan/peng