Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Berebut Napas di Dalam Lapas

Gambar

Sabu-Sabu Ditemukan di Saku Celana Napi Lapas Lowokwaru

Gambar
Kalapas Lowokwaru, Krismono (kanan) Malang   – Petugas Lapas Lowokwaru Kota Malang menemukan narkotika jenis sabu-sabu dan ekstasi dari narapidana Lapas itu, Sabtu (26/11/2016). Narkotika itu didapatkan dari Rudi Hartono (25), narapidana yang divonis delapan tahun dua bulan. Menurut Kepala Lapas Lowokwaru, Krismono, pihaknya mendapatkan informasi tentang kepemilikan narkoba oleh napi. “Akhirnya petugas kami memeriksa yang bersangkutan, ternyata benar. Ditemukan di saku celananya,” ujar Krismono, Senin (28/11/2016). Petugas Lapas menemukan dua poket berisi sabu-sabu, dan 16 butir pil ekstasi. Ketika itu, Rudi berada di sel khusus blok 12 Lapas Lowokwaru. Sel itu berisi lima orang, termasuk Rudi. Akhirnya kasus itu dilaporkan ke Reskoba Polres Malang Kota. Sumber : suryamalang.com

Bekas Warga Binaan Bapas Yogyakarta Jual Aneka Kerajinan

Gambar
Eks warga binaan Bapas Yogyakarta menjual barang hasil karyanya. (FX Harminanto) Yogyakarta   – Bekas warga binaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta tampak antusias menggelar barang-barang hasil kreasinya di halaman depan balai yang berada di Jalan Trikora Yogyakarta, Jumat (25/11/2016) siang. Mereka akan mengikuti kegiatan expo selama tiga hari hingga Minggu (27/11/2016) yang tujuannya memberikan kesempatan kedua untuk membangun perekonomian pribadi usai menjalani masa hukuman. Kepala Bapas Kelas I Yogyakarta, Tulus Basuki mengatakan dalam kegiatan expo tak kurang 15 eks warga binaan yang ikut serta ambil bagian. Mereka rata-rata merupakan mantan warga binaan yang tengah menjalani masa pembebasan bersyarat lantaran telah menjalani hampir seluruh masa hukuman. “Kami memberikan kebebasan warga binaan untuk berkreasi baik itu membuat aneka kuliner dan juga kerajinan tangan, sebelumnya di Bapas mereka mulai mengembangakan kreasi-kreasi ini. Tujuannya untuk memberika

Hebat, 1.100 Warga Binaan Lapas Khusus Anak Klas IIA Martapura Bakal Nyantri

Gambar
Martapura   – Sebanyak 1.100 warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Martapura bakal menjadi santri. Selama empat hari warga binaan di Lapas setempat akan mendapatkan belajar limu agama Islam yang akan diberikan oleh Ustad dan Ustadzah yang ditunjulk oleh MUI Kabupaten Banjar. Hal itu seiring dengan dikembangkannya Lapas Berbasis Pesantren yang diberi nama Pesantren At Taubah di lapas setempat. Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Martapura Tri Saptono Sambuadji membenarkan pihaknya tengah mempersiapkan program lapas berbasis pesantren di lapas setempat. Program ini, terangnya, akan mengikutkan oleh seluruh warga binaan di lapas setempat. Saat ini, penghuni lapas setempat ada sebanyak 1100 warga binaan. “Seluruh warga binaan akan diikutkan program lapas berbasis pesantren tersebut. Rencananya, Senin (5/12), peresmian akan dilaksanakan. Peresmian akan dihadiri Direktur Jenderal Pemasyarakatan, I Wayan K Dusak,” katanya. (Ahmad Rizky) Sumbe

Rutan Rantau Dapat Bantuan Sumur Bor

Gambar
Banjarmasin   – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Rantau Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mendapatkan bantuan sumur bor dari pemerintah setempat agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga binaan pemasyarakatan di Rutan tersebut. “Bantuan sumur bor ini bekerja sama di pemerintah setempat untuk kebutuhan air guna menunjang kegiatan pembinaan di Rutan tersebut,” kata Kepala Rutan Rantau Muhammad Najib di Rantau, Minggu. Dia mengatakan, dengan adanya sumur bor itu sebagai salah satu bentuk Kemenkumham Kalsel dalam berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik. Saat ini ada 278 warga binaan pemasyarakatan di Rutan Rantau yang membutuhkan air bersih untuk menunjang kegiatan pembinaan agar berjalan baik dan optimal serta tidak memicu hal-hal yang tidak diinginkan. “Dengan adanya pengadaan sumur bor tersebut sehingga kebutuhan air bersih bagi warga binaan pemasyarakatan dapat terpenuhi,” ucapnya. Sementara itu Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kalsel Harun Sulianto di

Lapas Lubuk Pakam Tangkap Napi Edarkan Sabu

Gambar
Ilustrasi Deli Serdang   – Rudi Sanjaya alias Buyut (24) memang tak ada jeranya. Meski sebelumnya tersandung kasus narkoba yang menyeretnya menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lubuk Pakam, Rudi masih saja nekat menggeluti bisnis haram tersebut dari dalam lapas. Akibatnya, Rudi pun harus berurusan kembali dengan hukum usai petugas Lapas Lubuk Pakam menangkap dan menyerahkannya ke Polres Deli Serdang dengan barang bukti 2,18 gram sabu, Sabtu (26/11/2016). Kalapas Lubuk Pakam, Jauhari Sitepu mengatakan jika Rudi memang sudah menjadi target pihaknya setelah banyak mendapat laporan jika tersangka mengedarkan sabu di dalam Lapas. “Saat kami tangkap di dalam selnya, tak ada barang bukti. Namun setelah dicari, kami menemukan beberapa paket sabu yang disangkutkan pada tasbih dan tersangkut di pagar tembok Lapas. Selanjutnya tersangka kami boyong ke Polres Deli Serdang,” ucap Jauhari. Kasat Narkoba Polres Deliserdang, AKP Zulkarnaen saat dikonfirmasi mengaku masih akan melakukan

Dua Remaja Selundupkan Narkoba ke Lapas

Gambar
Dua remaja selundupkan narkoba. Madiun   – Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) semakin ngawur. Bahkan mulai melibatkan anak-anak. Kemarin (21/11), petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda atau Lapas Klas IIA Madiun mengamankan sepasang remaja AS (pria), 18 dan D (perempuan), 17. Kedua remaja asal Kabupaten dan Kota Madiun ini diduga menyelundupkan sabu-sabu 11 gram yang itu disembuyikan di dalam gagang pel. Sekitar pukul 14.10, AS dan D datang ke lapas yang menerapkan maximum security itu. Mereka berboncengan sepeda motor AE 2443 BD. AS menunggu di tempat parkir. Sedangkan D, asal Manguharjo,Kota Madiun, masuk membawa tiga sapu, dua alat pel dan sikat ke dalam lapas. Langkah D dihentikan dua penjaga pintu utama untuk pemeriksaan barang bawaannya. ‘’Kami curiga karena alat kebersihan sudah tersedia di dalam, sehingga kami periksa lebih detil,’’ kata Kepala Lapas Pemuda Yuli Hartono. Petugas menemukan salah satu gagang pel sudah dimodifikasi dan dilem.

Kemenkum HAM Kalsel Minta Pembangunan Lapas Karang Intan Dipercepat

Gambar
Tim Monitoring Kemenkum HAM Kalsel meninjau lokasi pembangunan. Banjarbaru   – Kementerian Hukum dan HAM Kalsel melalui Tim Monitoring dan Pengendalian Pembangunan tidak hanya meninjau Lapas Banjarbaru. Tim juga meninjau Lapas Khusus Narkotika Karang Intan. Hanya saja untuk pembangunan di Lapas Narkotika Karang Intan realisasi capaian hanya 28,431% yang tentunya ini menjadi perhatian khusus mengingat masa pelaksanaan sangat terbatas. “Segera dipercepat untuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki penyedia untuk meminimalisir kendala yang ada dan bisa berjalan sesuai jadwal.” Kata Kabag PP, Andi Basmal selaku sekretaris TIM. PPK Lapas Karang Intan, Eri Triyanto mengatakan langkah-langkah percepatan telah dilakukan seperti penambahan personil dan waktu kerja diperpanjang dengan pembagian tugas yang efesien dan efektif. “Faktor cuaca sangat bepengaruh dalam proses pengeringan,” katanya.  (NIA) Sumber : banjarmasinpost.co.id

Petugas LP Lhokseumawe Tangkap Napi Kabur

Gambar
ilustrasi Lhokseumawe  –  Petugas Lembaga Pema­syarakatan (LP) Kelas II Lhok­seumawe berhasil menangkap Zul­karnain (45), nara pidana kasus narkotika yang kabur sejak 17 Maret 2016. Z ditangkap di Gampong Mon Geudong, Ke­camatan Banda Sakti, Rabu (23/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Kepala Lapas Lhok­seu­mawe, Ely Yuzar kepada war­tawan kemarin  menje­laskan, penangkapan Z  setelah me­nerima in­formasi tentang ke­bera­da­annya di Mon Geudong. “Petugas langsung men­cari kepastian lokasi dan mela­ku­kan pemantauan hingga larut malam. Ternyata Z se­dang be­rada di terminal bus. Waktu itu  kita buat cara ba­gaimana dia bisa masuk ke sebuah ruangan atau rumah,” ujar Ely Yuzar. Ely me­nyebutkan, sekitar pukul 04.00 WIB, Z masuk ke ru­­mah, dan petugas diban­tu masyarakat Mon Geudong, ber­­hasil menangkapnya di kamar mandi. Ini merupakan peng­ge­rebekan kedua terhadap Z se­men­jak kabur dari Lapas. Sebelumnya petugas Lapas  juga per­nah menggerebek di tempat yang sama tapi gagal.

Warga Binaan Lapas Cilegon Ikut Program Penanaman 1 Juta Bibit Pohon Kelapa

Gambar
Foto bersama usai penandatanganan kerja sama. Cilegon   – Kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cilegon bersama PT Tani Nelayan Indonesia mempekerjakan warga binaan untuk menanam bibit pohon kelapa. Naskah program kerja sama ini ditandatangani, Rabu (23/11). Direktur Utama PT Tani Nelayan Indonesia Yuli mengatakan, kerja sama penanaman sebanyak 1 juta bibit pohon kelapa atau yang disebut program kelapa nusantara. “Kita berharap adanya kerja sama ini semoga ke depan warga binaan kembali ke masyarakat dapat memiliki kemampuan berkebun, dapat bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan keluarganya,” ujarnya. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten Enny Purwaningsih berharap kerja sama seperti ini bukan hanya pada penanaman pohon kelapa. “Mungkin nanti ke depan bisa kerja sama dalam penanaman pohon-pohon langka, agar anak cucu kita dapat terus melihatnya. Kemudian juga penanaman cabe dan tomat karena lahan Lapas Cilegon masih sangat luas,” katanya. Kepala Lapas Kelas II

Tim Monitoring Pantau Pembangunan Lapas Banjarbaru

Gambar
Tim Monitoring meninjau pembangunan Lapas Kelas III Banjarbaru. Banjarbaru   – Langkah kembali diambil Kementerian Hukum dan HAM Kalsel melalui Tim Monitoring dan Pengendalian Pembangunan dengan meninjau pembangunan yang menggunakan APBNP Tahun 2016 di Lapas Kelas III Banjarbaru. Dipimpin Kepala Divisi Administrasi, Kemas Hamzah Zain, Tim terdiri dari Kabag Program Pelaporan, Andi Basmal dan Kabid Kamkeswat, Samsul Arifin bersama Kasubag Penyusunan Program, M Jumberansyah didampingi Staf JFU Erwin Widayat. Kepala Divisi Administrasi,Kemas Hamzah Zain yang juga selaku Ketua Tim Monitoring dan Pengendalian Pembangunan mengatakan sebagaimana presentase capaian pembangunan di Lapas Banjarbaru yang sesuai harapan untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bisa lebih cepat lagi. (NIA) Sumber : banjarmasinpost.co.id

Rutan Gandeng Kemenag Lakukan Pembinaan Karakter

Gambar
rutan gandeng kemenag lakukan pembinaan karakter Kendari- Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Kendari menggandeng Kementerian Agama Kota Kendari terkait pembinaan karakter Narapidana . Pembinaan karakter yang dilakukan berupa pembinaan nilai-nilai spritual dan juga kreativitas dalam membuat kerajinan tangan .Hal ini disampaikan Kepala Rutan Kelas IIA Kendari, Andi Gunawan, Senin (21/11). Andi Mengatakan dalam sambutannya, kegiatan yang menunjang peningkatan budi pekerti luhur melalui pembinaan karakter ini akan terus dilaksanakan. “ Kami akan terus melaksanakan pembinaan karakter dengan bekerjasama dengan Kemenag,” ungkapnya. Pembinaan yang dijalankan ,kata Andy,juga akan disertai dengan buku panduan yang akan membimbing para napi,mulai dari tata cara sholat hingga pengaajian.”Dengan buku panduan itu,mereka akan dibimbing untuk melaksanakan shalat wajib ,shalat sunah seperti dhuha, puasa sunah sampai dengan pengajian,” katanya. Sementaara itu, Kakanwil Kemenkumham Sultra ,

Lapas Tebing Tinggi Tiga Kali Dapat Lemparan ‘Meteor’

Gambar
Tebing Tinggi  – Upaya menyeludupkan narkotika ke lembaga pemasyarakatan (lapas) dilakukan dengan berbagai cara. Tercatat Lapas II B Kota Tebing Tinggi sudah tiga kali menerima narkoba dengan dilempar dari luar tembok. “Kita biasa menyebutnya dengan lemparan ‘meteor’,” kata Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kota Tebing Tinggi, Leonard Silalahi, Jumat (11/11/2016). Terbaru, lemparan ‘meteor’ terjadi kemarin. Isinya, ganja kering seberat 83,5 gram serta sabu 6,78 gram. Benda haram itu dibungkus kantong plastik serta dimasukkan ke cangkir plastik biru. “Namun hingga kini belum diketahui siapa pengirim serta pemiliknya. CCTV yang ada di Lapas tak berfungsi, CCTV-nya rusak. Makanya, kita terus melakukan penyelidikan,” ungkap Leonard. Kurniawan, salah seorang petugas penjaga pos melihat jelas bungkusan yang dilemparkan ke dalam Lapas. Bungkusan itu jatuh ke halaman dalam Lapas Pusara Pejuang antara Blok A dan B. Petugas tidak langsung mengambil bungkusan. Ditunggu selama 1

Kunjungan Dibatasi, Lapas Bontang Jamin Bebas Pungli

Gambar
Bontang  – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bontang Heru Yuswanto mengklaim lapas yang dipimpinnya bebas dari pungutan liar alias pungli yang sedang santer jadi headline di berbagai media nasional dan lokal belakangan ini. Heru menegaskan, sejak dirinya resmi menahkodai tempat pembinaan narapidana itu ia belum pernah menemukan atau mendapat laporan bila ada sipir atau pegawainya yang menerima suap atau melakukan pemerasan. “Sampai sekarang belum ada yang kami dapat, kalau ada pasti akan kami proses,”kata Heru Kepada KlikBontang (KlikGroup). Meski begitu dia tak menampik godaan dari masyarakat kerap kali menghantui para pegawainya, umunya mereka yang ingin menyuap sipir adalah pembesuk dari luar kota.Batas jam besuk biasanya dijadikan celah bagi mereka yang ingin bertemu dengan sanak keluarganya. “Ini biasanya dari Sangata dan Muara Wahau, mereka datang ke Lapas sore-sore. Untungnya teman-teman banyak yang lapor ke saya dan saya instruksikan, tegas sekalian untu

Yasonna Ajak Pusat Perbelanjaan Beri Ruang untuk Karya Narapidana

Gambar
Jakarta   – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menggelar pameran Napi Craft 2016. Pameran tersebut berlangsung selama empat hari sejak tanggal 10 November hingga 13 November. Napi Craft 2016 menampilkan sekitar 360 produk unggulan narapidana yang terdiri dari produk fashion, kerajinan tangan, kuliner, dan mebel. Produk narapidana itu berasal dari 23 Divisi Pemasyarakatan dan didukung oleh 50 mitra Usaha Kecil Menengah di Indonesia. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengajak pusat perbelanjaan untuk menampilkan karya hasil kreativitas narapidana. “Saya ajak juga kalau bisa pusat perbelanjaan mau berikan ruang sebagai CSR untuk tempat jual barang kerajinan Napi Craft,” kata Yasonna di Jakarta, Kamis (10/11/2016). Menurut Yasonna, kualitas produksi narapidana tidak kalah dengan hasil buatan pabrik. Ia pun menyebut produk buatan narapidana sebagai produk unggulan. “Sebagain ada yang diekspor, kerja sama dengan pihak ketiga. Ini akan terus kami kembangkan. Pameran dalam s

Dirjen PAS Nilai Jeruji Besi Tak Halangi Napi untuk Berkontribusi

Gambar
Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan Dusak memberikan keterangan kepada media tentang Napi  JAKARTA, KOMPAS.com  – Direktur Jenderal Pemasyarakatan I Wayan Dusak mengatakan, narapidana tetap dapat mengasah kreativitasnya dan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu, menurut dia, dapat dilihat pada pameran Napi Craft 2016. “Jeruji besi tidak menghalangi semangat warga binaan untuk tetap berkontribusi dan berkreasi dalam meningkatkan perekonomian negara,” kata Wayan di kantor Ditjen Pemasyarakatan, Jakarta, Senin (7/11/2016). Napi Craft rencananya akan berlangsung selama empat hari, sejak tanggal 10 November 2016 di Plasa Grand Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama Ditjen PAS dengan Yayasan Second Change. Napi Craft akan menampilkan sekitar 360 produk unggulan narapidana yang terdiri dari produk  fashion , kerajinan tangan, kuliner, dan mebel. Produk narapidana tersebut berasal dari 23 Divisi Pemasyarakatan dan didukung oleh 50 mitra Usaha Kecil

Ridho Aji Baskoro dan Warisan Pekerjaan Sopir Pemindahan Napi

Gambar
Ridho Aji Baskoro di samping bus Transpas yang sering dia kemudikan . Ketar-ketir Baut Ban Lepas, Jaga Penjahat di Pinggir Jalan, Pakai Botol untuk Toilet Portabel Para Napi Ridho Aji Baskoro mewarisi pekerjaan bapaknya, Yuliadji. Dia adalah pengemudi bus transportasi pemasyarakatan (transpas) milik Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng). Tiap pekan, dia memindahkan narapidana (napi) ke berbagai lembaga pemasyarakatan. PERISTIWA pada pertengahan Mei 2016 itu tak bisa hilang dari ingatan Ridho Aji Baskoro. Laki-laki 26 tahun tersebut masih ingat betul kejadian yang membikin dia jantungan. Kala itu, Ridho sedang menjalankan tugas. Mengantar 30 napi ke Lapas Pamekasan. Di tengah perjalanan, kendaraan yang dikemudikannya mendapat cobaan. Baut di roda sisi kiri belakang mrotol. Tiga baut patah dan lepas dari ban. Tiga lainnya masih nyangkut, tapi kondisinya memprihatinkan. Hampir copot dari roda. Tidak ingin mengambil risiko lebih parah, Ridho meminggirkan kendaraan berisi para napi

544 Warga Binaan Lapas Wanita Lakukan Screening TB

Gambar
Medan   – Lembaga pemasyarakatan (Lapas) menjadi tempat dengan resiko tinggi penyebaran penyakit, diantaranya Tuberculosis (TB). Melihat hal ini, pihak Lapas Wanita Klas II A Tanjung Gusta  bersama Dinkes Sumut, KNCV, Dirjen Pemasyarakatan pun melakukan pemeriksaan (screening) TB di Lapas, Senin (31/10/2016). Pemeriksaan dilakukan kepada 544 warga binaan Lapas Wanita Klas II A Tanjung Gusta oleh 75 petugas. “Bila dari hasil pemeriksaan ada yang terindikasi TB, kita akan melakukan pemantauan karena untuk pengobatannya  butuh waktu sampai 6 bulan,” ujar Kalapas wanita klas II A Tanjung Gusta, Herlin Candrawati didampingi Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPAK) Klas I Medan Omo Suratmo kepada wartawan. Lanjutnya, bila ada yang mengarah lebih serius, pihaknya akan berjasama dengan Dinkes dan Puskesmas untuk menindaklanjuti ke depannya. “Sampai warga binaan pulang juga kita pantau agar saat mereka pulang tidak menularkan lagi,” katanya. Kegiatan screening TB ini, lanjutnya dilaksa

Selundupkan Sabu dalam Bungkusan Nasi Goreng, Pengunjung Lapas Ditangkap

Gambar
Ilustrasi (KOMPAS.com/ Edi Junaedi) Palopo   – Seorang pengunjung Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palopo, Sulawesi Selatan, ditangkap karena berusaha menyelundupkan sabu dalam bungkusan nasi goreng. Peristiwa yang terjadi sekira pukul 14.00 Wita, Minggu (30/10/2016), bermula saat pelaku, HE (32) hendak membesuk rekannya, salah seorang narapidana atas kasus narkoba. HE yang datang seorang diri dengan membawa sebungkus nasi goreng kemudian melewati pintu Lapas yang langsung mendapatkan pemeriksaan. Petugas Lapas yang melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan pelaku kemudian menemukan dua paket sabu di dalam bungkusan nasi goreng. Atas penemuan ini, pihak Lapas kemudian berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang langsung datang mengamankan pelaku ke Kapolres Palopo. “Iya kejadiannya kemarin dimana ada pembesuk yang membawa nasi goreng saat petugas melakukan pemeriksaan ada ditemukan dua paket mencurigakan dan kami sudah serahkan kepada pihak kepolisian,” kata Sunali