Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Akik Red Borneo dan Green Borneo Hasil Polesan para Napi Jadi Primadona di Pameran

Gambar
  Yudhistira Amran Saleh - detikNews Jakarta - Siapa yang menyangka bahwa narapida mempunyai keahlian yang menakjubkan? Bagi anda yang tak percaya, datang saja ke acara Pameran Karya Unggulan Narapidana 2015 yang digagas oleh Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Perindustrian di kantor Kementerian Perindustrian, Jl.Gatot Soebroto, Jakarta. Sebanyak 33 stand dari berbagai Divisi Lapas (Divisipas) se-Indonesia memamerkan hasil karya para warga binaannya. Seperti di stand Divisipas Kalimantan Selatan yang memamerkan karya warga binaan yaitu batu akik. Berbagai macam batu akik dijual di stand ini mulai dari red borneo, lumut borneo, buntat belutut, green borneo, kecubung teh, dan kecubung kopi. Harga batu-batu tersebut juga berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 3,5 juta. "Semua yang gosok batu-batu ini warga binaan," ujar Ilham, penjaga stand Divisipas Kalimantan Selatan saat ditemui detikcom di lokasi acara, Kementerian Perindustiran, Jl.Gatot Soebroto,

Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh Kunjungi Lapas Sinabang

Gambar
Kakanwil Hukum dan HAM Aceh Fathur Rahman,BcIP,SH,MH dan Ibu berserta rombongan Simeulue, Aceh —- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh Provinsi Aceh Bapak Fathur Rahman,BcIP,SH,MH dan Ibu berserta rombongan,hari ini Minggu tanggal 29 Maret 2015 melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sinabang Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh. Sebelum mengunjungi Lapas Sinabang terlebih dahulu rombongan dijamu di Pendopo Bupati Simeulue oleh Muspida Kabupaten Simeulue serta dilakukan tepung tawar (Peusejuk) oleh Bapak Bupati Simeulue Drs.Riswan,NS. Dalam kunjungannya ke Lapas Sinabang,Bapak Bapak Fathur Rahman,BcIP,SH,MH langsung meninjau tahanan penghuni Lapas Sinabang tersebut didampingi oleh Kepala Lapas Sinabang Khairuddin,S.Ag dan Staf Lapas. Lapas sinabang yang terletak di Pusat Kota sinabang di Simpang Lima berseberangan dengan Polsek Simeulue Timur,Rencananya Lapas Sinabang akan pindah ke Desa Suak Buluh Kecamatan Simeulue Timur

Lapas Narkotika Pakem Rolling Sejumlah Sipir

Gambar
Busana Jawa Petugas saat apel pagi Lapas Narkotika DIY, Jumat, 20/3) SLEMAN – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pakem, Sleman melakukan rolling kepada petugas sipir yang bekerja disana. Rolling intern dalam lapas tersebut merupakan upaya untuk antisipasi adanya keterlibatan sipir dalam penyebaran narkoba di dalam lapas. Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) DIY, Endang Sudirman, menuturkan rolling yang dilakukan tersebut merupakan tindakan pascaterungkapnya seorang sipir yang menjadi kurir narkoba dan menyelundupkan narkoba di dalam lapas. Dalam kesempatan itu ia memaparkan bahwa proses rolling melibatkan seluruh petugas sipir yang berada di dalam LapasNarkotika Pakem. “Saat ini yang kita rolling baru petugas yang ada di Lapas Pakem, tapi bila nanti terbukti ada keterlibatan petugas lain, akan kita lakukan rolling petugas antar Lapas,” ungkapnya. Ditambahkannya lagi, pascaterungkapnya seorang sipir yang

Anak Terjerat Hukum Membengkak, Bapas: Sekolah Jangan Main DO

Gambar
Anak Didik Pemasyarakatan Wonosari, — Tingginya jumlah perkara kriminalitas yang menjerat anak di bawah umur di Kabupaten Gunungkidulmembuat Badan Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari angkat bicara. Bapas meminta kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul untuk lebih paham cara menangani pelajar bermasalah. Kasubsi Bimbingan Klien Anak Bapas Wonosari, Prihanto menegaskan jika mengeluarkan anak yang terjerat kasus pidana dari kegiatan belajar mengajar sekolah atau kerap disebut Drop Out (DO) merupakan cara salah. “Pihak sekolah jangan main DO. Itu akan membuat si anak akan tambah terjerumus bila dia berada di bukan lingkungan sekolah,” ucapnya, Minggu (29/03/2015). Aturan yang diberlakukan setiap sekolah, menurut Prihanto harusnya mempertimbangkan psikologi anak. Lingkungan, menurut Prihanto merupakan faktor utama tingkah laku anak. “Dia harus tetap ada di lingkungan yang bisa mendidiknya lebih baik,” pungkasnya. sumber: http://www.

Mary Jane, Terpidana Mati yang Mahir Membuat Tas Rajut

Gambar
Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba, Mary Jane Fiesta Veloso berdoa dengan dipandu oleh Romo Bernhard JOGJA- Selain beraktivitas seperti biasa, warga negara Filipina yang terancam hukuman mati atas kasus narkotika, Mary Jane Fiesta Veloso ternyata mampu membuat kerajinan tas rajut. Kepala Lapas Klas II A Wirogunan, Jogja, Zaenal Arifin mengatakan, meski Peninjauan Kembali yang ia ajukan ke Mahkamah Agung mengalami penolakan, terpidana mati penyelundupan narkoba seberat 2,6 Kilogram, Mary Jane Fiesta Veloso tetap beraktivitas seperti biasa di Lapas. “Ia masih aktivitas biasa, berdoa di kapel, main voli, senam, dan dia bisa membuat tas rajut seperti Dowa itu,” ujar Zaenal, sembari menyebut salah satu merk tas rajut, Jumat (27/3/2015). Selain itu, ia mengakui bahwa lama berada di Lapas di Jogja, Mary Jane cukup mampu berbahasa Indonesia. Pihaknya mengaku belum mendapatkan perintah dari Kejaksaan Tinggi DIY mengenai pemindahan terpidana asal Filipina te

Terpidana Mati Anak akan Dipindahkan ke Lapas Tangerang

Gambar
Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menunjukkan foto terpidana mati anak Jakarta — Kementerian Hukum dan HAM kini sedang mempertimbangkan dua tempat pemindahan terpidana mati anak, Yusman Telaumbana, beserta saudaranya, Rasula Hia, dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. “Pilihannya antara Bekasi atau Tangerang,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan HAM Kemenkumham, Mualimin Abdi kepada CNN Indonesia, Minggu (29/3). Pertimbangan tersebut dilakukan untuk mempermudah proses pengajuan Peninjauan Kembali (PK) yang saat ini sedang diupayakan kuasa hukum Yusman dan Rasula bersama Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). S elain itu, Mualimin mengakui keberadaan Yusman dan Rasula di LP Nusakambangan memberikan dampak yang berat terhadap psikologis mereka, mengingat Nusakambangan merupakan wilayah yang cukup terisolasi. Oleh karena itu, pihaknya kini sedang berkoord

Lapas Purwakarta Rutin Menggelar Kegiatan Kerohanian

Gambar
Kegiatan Kerohanian Islam di Lapas Purwakarta Purwakarta –  Lapas Klas II B Purwakarta, selalu mengadakan kegiatan kerohanian rutin bagi warga binaannya setiap hari. Kasi Binapi dan Giatja, Erfin mengatakan, setiap tahunnya, Lapas Purwakarta bekerja sama dengan Kemenag meluluskan puluhan warga binaan Lapas dalam program Wisuda Santri. “Kegiatan mengaji rutin setiap hari, banyak di antara warga binaan yang antusias mengikuti. Itu dilakukan guna menanam nilai kerohanian bagi warga binaan,” ungkapnya. Selain program wisuda santri, Lapas Klas II B Purwakarta punya program paket pendidikan. “Dengan Disdikpora Purwakarta, di setiap tahun tak kurang 30 warga binaan lulus dalam paket pendidikan program paket pendidikan B dan Paket C,” jelasnya. Meski demikian, Erfin tak memungkiri bahwa masyarakat masih mempersepsikan jebolan lapas dengan berprilaku yang kurang baik. “Tapi banyak warga binaan yang setelah kembali ke masyarakat hidup dengan prilaku yang baik

‘Belum Tentu Koruptor Jera Jika tak Diberi Remisi’

Gambar
ilustrasi JAKARTA – Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Pelanggaran HAM, HM Makmun menegaskan wacana unuk merevisi PP Nomor 99 tahun 2012, tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan pemasyarakatan, bukan untuk dan karena ada ‘pesanan’ dari Parpol atau koruptor. “Arah kebijakan pemerintah dalam merevisi PP nomor 99 tahun 2012, untuk memperjelas fungsi dan kewenangan antar lembaga negara dalam penegakan hukum. Agar bisa berkoordinasi dengan lebih baik tanpa harus melakukan intervensi,” katanya dalam sebuah acara diskusi di Jakarta Selatan, Ahad (29/3). Ia menjelaskan, dalam proses peradilan pidana khususnya dalam penangan kasus korupsi, dari mulai penyelidikan hingga penyidikan hal itu ditangani oleh tiga institusi penegak hukum, yakni Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan. Kemudian pada level penuntutan dilakukan oleh dua lembaga yaitu kejaksaan dan KPK, hingga pada tingkat pengadilan. “Namun Setelah, putusan hakim ma

Demam Batu Akik “Singgah” ke Rutan Sibuhuan

Gambar
Pengrajin Batu di Rutan Kelas II B Rayon Sibuhuan Padang Lawas – Demam batu akik ternyata merambah juga ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Rayon Sibuhuan, Padang Lawas (Palas). Perajin batu di sini dari kalangan narapidana lapas itu sendiri. Aktivitas ini mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. Kendati tukang asah atau pembentukan batu akik itu adalah napi, namun bukan berarti konsumennya dari kalangan napi saja, tetapi juga dipasarkan secara luas pada masyarakat umum. Seperti dikatakan Heriyanto dan Insan Nasution. Kedua napi ini telah lama berada di Lapas Sibuhuan. Saat ditemui MedanBisnis, baru-baru ini, mereka memanfaatkan waktu luang di lapas dengan kegiatan mengasah batu dan membentuknya menggunakan fasilitas mesin pemotong dan pengasah batu yang disediakan di depan lapas. “Bahan batu akik yang akan diasah atau dipotong didatangkan dari luar daerah, seperti dari Aceh dan Kalimantan,” ujar Heriyanto Kegiatan kerajinan batu akik itu meman

Petugas Lapas Ujung Tombak Rehabilitasi

Gambar
Ilustrasi BANJARMASIN (SK) – Ases­men atau pemeriksaan pada pe­nyalahguna atau pecandu nar­koba, harus dilakukan secara profesional dan komprehensif. De­ngan asesmen yang baik maka da­ta dan fakta pecandu tersebut le­bih mudah digali, sehingga renca­na terapi dan rehabilitasi dapat di­tentukan dengan lebih maksimal. “Ada berbagai model terapi re­habilitasi yang diterapkan. Sebe­lum pelayanan ini dilakukan, pe­tugas di Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) harus melaksanakan asesmen dengan maksimal,” kata Direktur Penguatan Lembaga Re­ha­bilitasi Intansi Pemerintah (PL­RIP) Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Pol Ida Oetari Poer­namasasi di Banjarmasin, Kali­man­tan Selatan, kemarin. Pelatihan asesmen dan renca­­na terapi bagi petugas rehabilitasi yang tersebar di RSUD, pus­kes­mas dan lembga pemasyarakatan (lapas) sangat penting. Karena pada dasarnya asesmen ini bertujuan untuk mengembangkan ren­ca­­na terapi dan menentukan la­yan­an spesifik yang akan

Demam Batu Akik Merambah Lapas Kelas IIB Nabire

Gambar
(Dok.Lapas Nabire) Demam batu akik ternyata merambah juga ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nabire. Perajin batu berasal dari kalangan narapidana lapas itu sendiri. Aktivitas ini mereka lakukan untuk mengisi waktu luang. Kegiatan kerajinan batu akik itu memang baru dibuka beberapa hari terakhir ini. Hanya dibuka pada siang hari saja. Selain menerima pesanan batu langsung jadi, para napi perajin itu juga menerima pelanggan yang hendak mengasah atau sekedar membentuk batu. Kepala Lapas Kelas II B Nabire, Yosef Yembise mengatakan, kegiatan perajin batu akik ini memang sengaja dilakukan untuk warga binaan di lapas tersebut. “Peralatannya yang tersedia masih sederhana. Sebagai kegiatan waktu luang para warga binaan dalam melakukan kegiatan positif. Diharapkan menjadi bekal para napi setelah keluar dari lapas ini,” sebutnya. Sumber : nabire.net

Mengaji dan Paket Pendidikan Gratis Binaan di Lapas Klas II B Purwakarta

Gambar
Erfin Kasi Binapi Giatja Lapas Klas II B Purwakarta. (foto: jabarnews.com) JABARNEWS | Purwakarta – Di dalam Lapas Klas II B Purwakarta, kegiatan kerohanian rutin setiap hari dilakukan bagi warga binaan. Setiap tahunnya, Lapas Purwakarta bekerja sama dengan Kemenag meluluskan puluhan warga binaan Lapas dalam program Wisuda Santri. “Kegiatan mengaji rutin setiap hari, banyak diantara warga binaan yang antusias mengikuti. Itu dilakukan guna menanam nilai kerohanian bagi warga binaan,” kata Kasi Binapi dan Giatja, Erfin kepada jabarnews, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/7/15). Selain program wisuda santri, Lapas Klas II B Purwakarta punya program paket pendidikan. Bekerjasama dengan Disdikpora Purwakarta, di setiap tahun tak kurang 30 warga binaan lulus dalam paket pendidikan program paket pendidikan B dan Paket C. “Paket pendidikan B dan C gratis. Agar jika setelah habis masa hukuman, warga binaan berpendidikan dan punya ijazah sehingga mudah dalam be

DPR Tinjau Kesiapan Lokasi Eksekusi Mati

Gambar
Polisi mengawal terpidana mati yang dibawa ke Lapas Nusakambangan. (AP Photo/Achmad Ibrahim) REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP – Komisi III DPR meninjau kesiapan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah sebagai tempat eksekusi sejumlah terpidana mati kasus narkotika yang hingga saat ini belum ditentukan waktunya oleh Kejaksaan Agung. “Tentang pelaksanaan eksekusi hukuman mati memang secara prosedur masih menunggu proses mekanisme hukum yang diatur dalam undang-undang karena ada yang melakukan peninjauan kembali, ada yang melakukan gugatan tata usaha negara, yang masih menunggu proses dalam hal pelaksanaan eksekusi hukuman mati tersebut,” kata Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsudin di dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat (27/3). Aziz mengatakan hal itu kepada wartawan usai menggelar pertemuan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan bersama sejumlah anggota Komisi III DPR RI, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Noer

Warga Binaan Lapas Barelang Terima Kartu BPJS

Gambar
Warga Binaan Lapas Batam mendapatkan BPJS RiauKepri.com, BATAM – Sebanyak 95 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam, menerima kartu BPJS Kesehatan atas pembiayaan Pemerintah Kota Batam. Penyerahan kartu perlindungan kesehatan itu dilakukan secara simbolis oleh Wakil Walikota Batam, Rudi, di Lapas Barelang, Sagulung, Kamis (26/3/2015). Ini adalah gelombang pertama penerima BPJS dari 411 warga binaan Lapas Batam yang diajukan. Sisanya akan menyusul diserahkan setelah pembuatan KTP dan Kartu Keluarga warga binaan rampung di Dinas Kependudukan Kota Batam. Kepada warga binaan penerima kartu BPJS, Wakil Walikota Batam Rudi SE mengatakan, kartu BPJS tersebut dapat digunakan di setiap rumah sakit dan klinik, baik saat masih berada di Lapas maupun nantinya setelah bebas dan kembali ke kampung halaman. “Kartu BPJS ini bisa dipakai di rumah sakit mana saja karena sistemnya sudah online. Jadi, sewaktu-waktu kalian pulang ke kampung halaman na

Petugas LP dan RS Sebagai Ujung Tombak Pelaksana Rehabilitasi

Gambar
Kegiatan Peningkatan Kemampuan Program Konseling Adiksi bagi Petugas Pelaksana Rehabilitasi Jakarta, – 30 Petugas Lapas megikuti kegiatan Peningkatan Kemampuan  Program Konseling Adiksi bagi Petugas Pelaksana Rehabilitasi Kurikulum 1 dan 2 di Jakarta 23 sampai dengan 28 Maret yang diadakan oleh BNN. Selain petugas Lapas  kegiatan ini juga diikuti pegawau Rumah Sakit seluruh Indonesia. Materi yang di sajikan kepada peserta adalah tentang Fisiologi dan Farmakologi serta Terapi Gangguan Penggunaan Zat Perawatan Berkelanjutan. Direktur PLRIP Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, mengatakan tentang penting petugas rehabilitasi memahami kurikulum sebagai panduan dalam menangani pecandu narkotika. “Menangani pencandu narkotika berbeda dengan menangani penyakit biasa. Petugas rehabilitasi harus mengetahui dengan baik tentang tatacara penanganan penyalahguna narkotika. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan kemampuan petugas rehabilitasi ujar Ida” Hal i

Komunikasi Tiga Napi Teroris di Lapas Pamekasan Dibatasi

Gambar
Isnawan, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Narkotika Pamekasan. PAMEKASAN – Tiga narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkotika Pamekasan, Jawa Timur, masih dalam status pengamanan maksimal dari aparat keamanan di lapas tersebut. Ketiga narapidana teroris itu adalah Noaim Baasyir, Supriyato dan Akhmad Husni. Ketiganya merupakan napi dari hasil limpahan dari LP Cipinang bulan Juli 2014 lalu. Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KKPLP) Narkotika Pamekasan, Isnawan menjelaskan, sejak pertama kali dilimpahkan ke Lapas Pamekasan, ketiga napi khusus itu sudah menempati ruangan khusus sesuai dengan statusnya. Meskipun ditempatkan secara khusus, namun petugas lapas masih membuka komunikasi dengan ketiganya. “Sampai saat ini mereka masih bisa diajak komunikasi dua arah dengan petugas lapas,” kata Isnawan, Kamis (26/3/2015). Isnawan menambahkan, untuk komunikasi dengan napi lain, ketiga napi khusus itu masih dibatasi dan terus dipantau khusus. Dikhawatirkan

4 Napi Lapas Terinfeksi HIV/AIDS Terus Dipantau

Gambar
Lapas Peduli Penanggulangan HIV/AIDS BENGKALIS, GORIAU.COM – Lapas Kelas II A Bengkalis bersama Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), secara rutin terus memantau perkembangan kesehatan warga binaan, lebih khususnya terhadap penderita HIV/AIDS. Ada 4 orang warga binaan Lapas Bengkalis dari kasus narkoba yang kini menderita HIV/AIDS , yang menjadi perhatian dan diperlakukan khusus terutama soal perkembangan kesehatannya. Bentuk perlakuan khusus itu, dengan secara rutin memeriksa kesehatannya untuk kemudian secara bersama Lapas, Dinkes dan KPA melakukan evaluasi terhadap perkembangan HIV/AIDS yang diderita warga binaan (napi) tersebut. Sebagaimana yang dilakukan, Kamis (26/3), pihak Lapas Bengkalis bersama KPA dan Dinkes melaksanakan rapat rutin triwulan terkait penanggulangan dampak buruk HIV/AIDS di ruangan KPLP Lapas Bengkalis. Kepala KPLP Lapas Bengkalis Sugiyanto didampingi perawat Lapas Bengkalis Rosdiana usai rapat menjelaskan, pelay

Petugas Lapas Tuban Ringkus Tiga Pengedar Narkoba

Gambar
Napi Jual Karnopen Di Ringkus Petugas TUBAN  – Tiga orang narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kedapatan mengedarkan narkoba jenis daftar G kepada sesama penghuni lapas. Tertangkapnya para pelaku itu, disaat oprasi pemeriksaan terhadap narapidana yang lakukan petugas lapas untuk menghindari peradaran narkoba di lingkungan lapas. Ketiga pelaku itu masing masing berinisial (SA) dan (DY). Keduanya merupakan narapidana dengan kasus yang sama yakni sebagai pengedar pil daftar g yang sudah diputus dalam persidangan dan menjalani hukuman. Sementara seorang pelaku lainnya berinisial (WA), narapidana dengan kasus pencurian. Ajun Komisaris Polisi, AKP Budi Friyanto, selaku Kasat Narkoba Polres Tuban menyatakan. Ketiga pelaku pengedar karnophen di Lapas, Jalan Veteran, Tuban ini, berdasarkan atas upaya dari petugas lapas. “awalnya petugas lapas melakukan pemeriksaan terhadap narapidana. Dalam pemeriksaan itu, pe

Petugas Lapas Tuban Ringkus Tiga Pengedar Narkoba

Gambar
Napi Jual Karnopen Di Ringkus Petugas TUBAN  – Tiga orang narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kedapatan mengedarkan narkoba jenis daftar G kepada sesama penghuni lapas. Tertangkapnya para pelaku itu, disaat oprasi pemeriksaan terhadap narapidana yang lakukan petugas lapas untuk menghindari peradaran narkoba di lingkungan lapas. Ketiga pelaku itu masing masing berinisial (SA) dan (DY). Keduanya merupakan narapidana dengan kasus yang sama yakni sebagai pengedar pil daftar g yang sudah diputus dalam persidangan dan menjalani hukuman. Sementara seorang pelaku lainnya berinisial (WA), narapidana dengan kasus pencurian. Ajun Komisaris Polisi, AKP Budi Friyanto, selaku Kasat Narkoba Polres Tuban menyatakan. Ketiga pelaku pengedar karnophen di Lapas, Jalan Veteran, Tuban ini, berdasarkan atas upaya dari petugas lapas. “awalnya petugas lapas melakukan pemeriksaan terhadap narapidana. Dalam pemeriksaan itu, pe

Warga Binaan Lapas Barelang Terima Kartu BPJS

Gambar
Warga Binaan Lapas Batam mendapatkan BPJS RiauKepri.com, BATAM – Sebanyak 95 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam, menerima kartu BPJS Kesehatan atas pembiayaan Pemerintah Kota Batam. Penyerahan kartu perlindungan kesehatan itu dilakukan secara simbolis oleh Wakil Walikota Batam, Rudi, di Lapas Barelang, Sagulung, Kamis (26/3/2015). Ini adalah gelombang pertama penerima BPJS dari 411 warga binaan Lapas Batam yang diajukan. Sisanya akan menyusul diserahkan setelah pembuatan KTP dan Kartu Keluarga warga binaan rampung di Dinas Kependudukan Kota Batam. Kepada warga binaan penerima kartu BPJS, Wakil Walikota Batam Rudi SE mengatakan, kartu BPJS tersebut dapat digunakan di setiap rumah sakit dan klinik, baik saat masih berada di Lapas maupun nantinya setelah bebas dan kembali ke kampung halaman. “Kartu BPJS ini bisa dipakai di rumah sakit mana saja karena sistemnya sudah online. Jadi, sewaktu-waktu kalian pulang ke kampung halam

Inilah Cara Lapas Pangkalan Bun Kembangkan Minat Baca Warga Binaan

Gambar
Minat baca warga binaan di Lembaga Pemasyarakat Pangkalan Bun, sangat tinggi. Pangkalan Bun – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pangkalan Bun, terus berupaya menumbuhkembangkan minat baca warga binaan. Hal itu dengan menyediakan fasilitas perpustakaan. Program tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Hal tersebut nampak sederhana. Namun perpustakaan Lapas terasa sejuk dan asri. Jejeran buku koleksi Lapas tertata rapi. Sedangkan narapidana terlihat begitu khusuk membaca koleksi buku yang disediakan. Di samping perpustakaan berbagai lukisan Mural (lukisan tembok) karya narapidana menghiasi tembok Lapas, menambah kesejukan dan menghilangkan kesan sangar suasana di dalam tembok penjara. Untuk mensiasati keterbatasan ruang baca, pihak Lapas akan membuatkan taman dan ruang terbuka untuk tempat membaca penghuni Lapas. “Ruangan perpustakaan terlalu sempit, sedangkan minat ba

Bawa Shabu, Dua Warga Kelayu Diciduk Petugas Lapas Selong

Gambar
Para penyelundup shabu yang diamankan Petugas Lapas Selong Lombok Timur  – Ini pelajaran bagi siapa saja yang berani membawa narkoba ke Lapas (Lembaga Pemasyarakatan). Karena, sepandai-pandai menyembunyikan sesuatu, pasti akan ketahuan juga. Itulah yang dialami dua warga Presak Timur, Kelurahan Kelayu Selatan, Kecamatan Selong ini. Samsul (33 tahun) dan Ikhsan (24 tahun) berhasil diciduk petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Selong, karena kedapatan membawa Narkoba jenis Shabu-shabu berjumlah satu poket saat akan menjeguk salah seorang tahanan Narkoba, Rabu (25/3), sekitar pukul 11.00 Wita. Untuk menanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku langsung digelandang ke Mapolres Lotim bersama barang bukti (BB), guna proses hukum dan pengembangan penyelidikan lebih lanjut. Kepala Lapas Selong, Fikri Jaya S saat dikonfirmasi membenarkan bila anggotanya berhasil menciduk dua orang pembesuk yang diduga membawa Shabu-shabu yang ditempelkan di air botol minuman merk

Petugas Lapas Tasikamalaya Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu

Gambar
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas Lapas Tasikmalaya Tasikmalaya – Petugas Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya berhasil menggagalkan penyelundupan satu paket sabu-sabu yang dimasukan ke dalam paket makanan Selasa sore (24/3/2015). Informasi yang dihimpun Radar, pengiriman satu paket sabu-sabu itu disatukan dengan paket nasi padang. Barang haram dan makanan itu dikirim sekitar pukul 16.00 oleh Els. Dia warga binaan lapas tersebut yang masih dalam masa percobaan bebas. Rencananya barang haram tersebut dikirim perempuan yang tersangkut kasus penggelapan itu ke salah satu napi kasus narkoba, Dan, yang dua bulan lagi akan keluar. “Paket sabu ini disimpan di dalam bungkus rokok Marlboro yang disatukan dengan paket nasi padang,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Tasikmalaya Julianto Budhi Prasetio BCIP SSos tadi malam (24/3/2015). Menurut Julianto, pihaknya berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu ini, karena sebelumnya mendapatka

Lapas Anak Klas III Sukamiskin Minim Fasilitas

Gambar
Ilustrasi Lapas Anak BANDUNG, (PRLM).- Fasilitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Klas III Sukamiskin, Kota Bandung masih dirasakan kurang. Untuk kebutuhan dasar bagi napi anak atau anak didik lapas (andikpas), masih belum terpenuhi secara optimal. Padahal kebutuhan dasar dan juga kebutuhan lainnya dinilai penting, agar anak setelah keluar dari lapas bisa mandiri dan diterima oleh orang tua dan masyarakat. “Proses rehabilitasi dan reintegrasi anak menjadi salah satu fase penting untuk memulihkan dan mengembalikan anak pada perkembangan konstruktif masa depannya. Kebutuhan mendasar andikpas menjadi hal yang harus kita perhatikan,” ujar Andi Akbar, dari Divisi Kajian dan Pendidikan Publik Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA), di sela-sela kegiatan diskusi dengan tema ‘Peta Jalan Dalam Pemenuhan Layanan Bagi Anak di Lembaga Pemasyarakatan’, di Lapas Anak Klas III Sukamiskin, Jln. Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (25/3/2015). Acara diskusi sendi

Kalapas Rantauprapat : Tanamkan Dalam Hati “Narkoba No, Prestasi Yes”.

Gambar
foto : info-labuhanbatu.com RANTAUPRAPAT, ILC : Narkoba itu biasanya diawali dari minuman keras dan biasanya orang yang jadi korban Narkoba itu adalah anak pejabat, anak orang kaya dan anak-anak gadis yang cantik-cantik yang menjadi sasaran Bandar Narkoba, untuk itu anak-anak harus punya budaya malu dan tanamkan itu untuk menghindari Narkoba, kalau perlu tanamkan dalam hati atau katakan “Narkoba No, Prestasi Yes”. Hal tersebut dijelaskan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Rantauprapat Surung Pasaribu, BCIP, Selasa (24/3) dihadapan sekitar 700 orang siswa SMA, SMK dan MA Kelas XII se-Kecamatan Panai Hilir dan Panai Tengah dalam acara Sosialisasi Beasiswa dan Sosialisasi Bahaya Narkoba yang berlangsung di Halaman SMA Negeri 1 Panai Hilir-Sei Berombang. Lebih lanjut dikatakan Surung Pasaribu, Dilapas itu adalah tempat orang-orang yang bermasalah, jadi anak-anak SMA, SMK dan MA jangan mencari masalah dengan menggunakan Narkoba, kalau sudah kena masalah Nar

Subhanallah, Penghuni Lapas Ini Terapkan Kurikulum Berbasis Pesantren

Gambar
Salah satu sudut di Lapas Ambarawa UNGARAN — Stigma Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai tempat yang kurang ramah dan tak religius mulai berusaha dihapuskan oleh jajaran pemangku kebijakan di Lapas Kelas II-A Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lapas yang menempati bangunan eks Benteng Willem I dan dikenal oleh warga setempat sebagai Benteng Pendem ini, memberikan porsi kegiatan bernafaskan religi kepada penghuninya. “Di lapas ini sudah menerapkan kurikulum berbasis pesantren bagi para penghuni muslim. Dengan begitu nuansa ibadah sangat kental,” kata Kepala Lapas Kelas II-A Ambarawa, Dwi Agus Setyabudi, Rabu (25/3). Bahkan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah telah mencanangkan Lapas Kelas II-A Ambarawa ini sebagai lapas percontohan untuk menjadi lapas berbasis pesantren. Pihaknya tengah mengupayakan sistem pembinaan kepada penghuni lapas yang sudah dijalankan ini mampu menjadi percontohan bagi lapas lainnya. Selain shalat lima wakt

30 Petugas Pemasyarakatan Kalbar Ikuti Pelatihan Kesamaptaan

Gambar
Sesditjenpas, Rusdianto memberikan materi kesamaptaan di Kanwil Kum HAM Kalimantan Barat, Kamis (26/3/2015) . PONTIANAK – Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Rusdianto memberikan materi kesamaptaan kepada 30 peserta dari jajaran Divisi Pemasyarakatan di wilayah Kalbar di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat, Kamis (26/3/2015) Peserta pelatihan selama 14 hari itu adalah sipir dari jajaran Divisi Pemasyarakatan di wilayah Kalbar. Peserta tersebut merupakan utusan dari berbagai satuan kerja, di antaranya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pontianak sejumlah tiga orang, Lapas Anak Pontianak sejumlah dua orang, Rumah Tahanan (Rutan) Pontianak sejumlah satu orang, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Pontianak mengirimkan satu orang, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Pontianak mengutus dua orang. Kemudian Rutan Mempawah sebanyak dua orang, Lapas Singkawang sejumlah dua o

Huni Lapas Ambarawa, Terpidana Korupsi Dilarang Bawa Uang Lebih dari Rp 50.000

Gambar
ilustrasi UNGARAN – Kepala Lapas Ambarawa Agus Setyabudi menegaskan tidak ada perlakuan khusus terhadap Ahmad Budi Supriyanto, mantan direktur utama PDAM Ungaran yang menjadi terpidana perkara korupsi proyek Program Peningkatan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) PDAM Ungaran. “Kami menerima terpidana, Senin (23/3/2015) sekitar pukul 20.30 WIB. Kita tempatkan di ruang isolasi untuk menjalani admisi orientasi selama dua bulan. Tidak ada perlakuan khusus,” kata Agus Setyabudi, Selasa (24/3/2015) sore. Agus menyebutkan sejumlah kewajiban, hak dan larangan yang harus diketahui oleh Ahmad Budi sebagai narapidana. “Dilarang membawa Hp dan tidak boleh merusak barang milik negara. Penghuni lapas tidak boleh bawa uang lebih dari Rp 50.000, kalau bawa uang lebih dari itu berarti mau buat nyogok pegawai kita,” tegasnya. Setelah Ahmad Budi masuk ke Lapas, ungkap Agus, dia menjalani prosedur tetap berupa pemeriksaan kesehatan. Kondisi kesehatan Ahmad Budi dilaporkan bag

Menlu Filipina Datangi Terpidana Mati Mary Jane di Lapas Wirogunan

Gambar
Kalapas Wirogunan Zaenal Arifin akan memperketat pengawasan kunjungan Mary Jane (KOMPAS.com/ Wijaya K) YOGYAKARTA,  – Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengunjungi terpidana mati kasus narkoba berkewarganegaraan Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, Selasa (24/3/2015).   Mary Jane saat ini masih menunggu keputusan Makamah Agung (MA) soal pengajuan Peninjuan Kembali (PK). “Tadi siang sekitar jam 13.00 wib, Menlu datang ke sini (Lapas Wirogunan) bersama rombongan,” ujar Kepala Lapas Wirogunan Zaenal Arifin. Zaenal mengatakan, Albert del Rosario berada di Lapas Wirogunan sampai pukul 14.00 Wib. Mereka sengaja datang untuk mengetahui keadaan terkini Mary Jane. “Menlu menyampaikan terimakasih. Telah diizinkan menemui MJ,” ucap dia. Zaenal mengaku tak tahu isi pembicaraan di antara mereka. Bahasa yang digunakan pun juga tak dimengerti. “Enggak tahu saya, ya bahasanya kan beda,” tandas Zaenal. Zaen

Kalapas: Alangkah Baiknya Polres Sampang Datang ke Lapas Pamekasan

Gambar
Lapas Narkotika Pamekasan tampak depan Pamekasan, 24/3 (Media Madura) – Untuk mencari tahu narapidana inisial D yang terlibat pengendalian peredaran Narkoba dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kepolisian resort (Polres) Sampang diminta untuk menyabangi Lapas kriminal yang ada di kota Gerbang Salam. Kepala Kesatuan Pengamana Lapas (KKP-LP) Narkotika Pamekasan, Isnawan mengatakan, sampai saat pihaknya belum mendapatkan keterangan jelas dari Polres Sampang, terkait keterlibatan salah satu narapidana (Napi) Lapas Pamekasan yang berinisial D dalam kasus Narkoba. “Selama ini, pihak kepolisian dari Sampang juga belum kesini (Lapas). Jadi, kami juga secara ini kan dari kabar dibeberapa media, kami tidak bisa menyebutkan, ini benar atau salahnya. Kalau memang ada keterkaitan, pasti dari polisi Sampang akan datang, dan kita sama-sama mencari tahu, siapa sih orangnya, kan gitu,” katanya kepada sejumlah wartawan, Selasa (24/03/20

Penghuni Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun Over Kapasitas

Gambar
Jumlah narapidana di Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun saat ini sudah melebihi kapasitas. Pangkalan Bun – JUMLAH narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pangkalan Bun saat ini sudah melebihi kapasitas. Lapas yang hanya berkapasitas 297 orang ini, per 23 Maret menampung 398 narapidana dan tahanan. Sementara penghuni di Lapas Pangkalan Bun berasal dari tiga kabupaten yakni, Lamandau, Sukamara dan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sendiri. Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II Pangkalan Bun, Didik Heru Sukoco melalui Kepala Seksi (Kasi) Binapi dan Giatja Peni Hadi membenarkan saat ini Lapas Kelas IIB yang terdiri dari 3 blok asimilasi yaitu blok A,B dan C sudah over kapasitas. Masing-masing blok diisi lebih dari 90 orang. Sementara itu satu kamar ditiap blok diisi 7-8 orang. “Kapasitas Lapas Kelas II Pangkalan Bun hanya 297 orang. Sementara sekarang ini lapas menampung 398 orang. Sehingga tiap blok asimilasi bisa menampung

Pejabat Eselon IIIb dan IVa Pemkot Bakal Dilantik Di Lapas Makassar

Gambar
Lapas Kelas I Makassar Tampak Depan Makassar —Pemerintah Kota Makassar bakal melantik pejabat eselon IIIb dan IVa di halaman Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar di Jalan Sultan Alauddin Makassar, pelantikan tersebut rencananya dihelat pada Jumat pekan ini. “Rencananya Jumat di Lapas. Pak walikota ingin mengingatkan, sebagai pejabat harus taat azas dalam artian melaksanakan penyelengaraan jabatannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” kata Basri Rakhman, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Makassar, Selasa (24/3/15) kemarin. Meski demikian, Basri belum mengetahui secara detail, berapa pejabat yang bakal dilantik ini. Pasalnya, BKD Makassar tengah merampungkan hasil assesment Pegawai Negeri Sipil tersebut. Namun, Basri optimis, datanya bakal rampung sehari sebelum hari H pelantikan. Basri menerangkan, pejabat yang dilantik ini merupakan usulan dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Makassar. Di mana,