Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Penghuni Rutan Blora Diberi Ketrampilan Membuat Akik

Gambar
Sejumlah penghuni Rutan Blora sedang membuat batu akik. (Muria News/Priyo) BLORA – Demam batu akik yang merambah di seluruh pelosok negeri, juga merambah ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Blora, yang penguhinya mendapat pelatihan mengasah batu akik. Pelatihan keterampilan mengasah batu akik ini, merupakan bagian dari pemberdayaan warga binaan agar nantinya dapat terjun kembali kemasyarakat dengan modal keterampilan. “Kita berdayakan penghuni Rutan ini, dibina dan diberi keterampilan agar setelah keluar dari sini memiliki keterampilan atau skill sebagai modal hidup dan dapat diterima kembali dimasyarakatnya,” jelasnya Kepala Keamanan Rutan Blora Sugito, Sabtu(13/6/2015). menurutnya hasil dari kerajinan ini dipasarkan di wilayah Blora bahkan sudah ada pembeli yang langsung mengambil barang. Namun ke depannya pihak rutan akan mencoba bekerjasama dengan pemerintah, dalam upaya pengembangan pemasaran. “Untuk satu batu akik, rata rata dihargai Rp 50 ribu. Terga

780 Napi Hanya Dijaga 18 Orang

Gambar
Jumlah warga Binaan Lapas Cianjur mencapai 780 orang yang seharusnya hanya menampung 360 orang saja. POJOKSATU.id, CIANJUR – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur, sudah teramat kelebihan kapasitas. Hingga saat ini, jumlah warga binaan sudah mencapai 780 orang. Dengan jumlah itu, sudah sangat melebihi kapasitas ideal yang sebenarnya yang seharusnya diisi 360 warga binaan saja. Kepala Lapas Cianjur, Tri Saptono Sambudji menjelaskan, selain sudah over kapasitas, jumlah petugas lapas yang dimiliki pun sangat kurang dalam hal kwantitas. Kini, total jumlah petugas lapas yang khusus untuk mengawasi warga binaan hanya 18 orang. Itu pun harus dibagi dalam tiga shift berbeda setiap harinya. “Di setiap shift terdiri dari enam orang dengan rincian satu bertindak sebagai komandan jaga, empat personil mengawasi dari atas dan seorang lagi yang langsung mengawasi dari bawah seluruh warga binaan. Ini sangat jauh dari kata sepadan,” jelas Tri seperti dilansir Radar

298 Napi Lapas Pekalongan Jalani Tes Urine

Gambar
ilustrasi PEKALONGAN – Sebanyak 298 narapidana kasus narkotika di Lapas Klas IIA Pekalongan menjalani tes urine, yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kendal, Senin (29/6) siang. Dalam razia yustisi kemarin, setiap narapidana satu per satu diambil sampel urine-nya. Disamping itu, dilakukan pula asesmen bagi setiap narapidana kasus narkoba. Dalam pemeriksaan urine kemarin, setiap narapidana secara bergantian diambil sampelnya di toilet Lapas setempat dengan dikawal petugas BNN. Usai diambil sampel, kemudian urine diperiksa. Menurut Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Jateng, Susanto, kegiatan tes urine bagi narapidana merupakan implementasi program rehabilitasi 100 ribu bagi pecandu narkoba di Indonesia. Di Jateng sendiri, kata dia, ditargetkan 4.807 pecandu maupun pengguna narkoba. Kali ini, menyasar para narapidana kasus narkoba di Lapas Klas IIA Pekalongan.  “Ternyata di Lapas IIA Pekalongan ada 298 narapidana kejahatan narko

Menyambangi Darut Tabi’iin, Pesantren Khusus Napi di Ambarawa

Gambar
Suasana tadarus Al Qur'an di Ponpes Darut Tabi'iin, Lapas Ambarawa (kompas.com/syahrul) AMBARAWA, KOMPAS.com – Di Ambarawa, seperti halnya daerah lain di Kabupaten Semarang, suasana Ramadhan begitu kental, terutama pada malam hari. Suara orang membaca Al Qur’an dari masjid dan mushala terdengar bersahut-sahutan. Termasuk di malam ke-12 Ramadhan 1436 Hijriah, atau bertepatan dengan Minggu (29/6/2015) malam, saat Kompas.com berkesempatan mengunjungi sebuah pesantren di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Pesantren ini bernama Darut Tabi’iin atau secara harfiah berarti Rumah Para Pencari Taubat. Tidak bisa sembarang orang mengunjungi tempat ini. Pun para santrinya yang bukan sembarang orang. Pesantren ini berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan kelas II-a Ambarawa, dan praktis seluruh santrinya adalah napi dan tahanan yang menghuni Lapas Ambarawa. Ponpes Darut Ta’ibin berdiri pada tanggal 2 Juli 2014. Saat itu tempat ini diresmikan oleh Kepala Kantor Wilaya

Napi Rutan Surakarta Dapat ‘Bonus’ Lebaran

Gambar
Warga binaan Rutan Surakarta menunggu waktu salat di Masjid An-Nur (MTVN_Pythag Kurniati) Metrotvnews.com, Surakarta: Para narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surakarta, Jawa Tengah, akan mendapat bonus pada Idul Fitri nanti. Bonus itu berupa tambahan waktu besuk keluarga warga binaan. “Lebaran nanti kita akan perbolehkan keluarga menjenguk para warga binaan selama tiga hari berturut-turut,” kata Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Surakarta Slamet di Rutan Surakarta, Sabtu (27/6/2015). Waktu besuk napi biasanya diatur sesuai dengan kasus yang menjeratnya. Kali ini ini, pihak Rutan memberikan bonus waktu jenguk kepada para tahanan kasus kriminal maupun narkoba. “Meski demikian, demi kondusifnya situasi Rutan maka kami batasi maksimal 5 orang sekali jenguk. Kami imbau keluarga yang sudah menjenguk pagi hari, tidak usah menjenguk sore hari. Kalau esok harinya lagi tidak apa-apa,” ujarnya. Slamet mengatakan waktu besuk ini dimula

Gubernur Janji Tahun Ini Jalan Lapas Bentiring Dibangun

Gambar
Lapas Bengkulu tampak dari depan RMOL . Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd berjanji akan membangun akses jalan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bentiring, tahun ini. “Akan kita dibangun jalannya. Karena memang juga kan lahan provinsi. Anggarannya akan dimasukkan ke APBD-Perubahan (APBD-P) tahun ini,” kata gubernur. Dengan demikian, lanjutnya, maka warga binaan dari Lapas Kelas II A Malabero yang sudah kelebihan kapasitas bisa segera dipindahkan. “Rencananya Juli ini warga binaan Lapas Kelas IIA Malabero akan dipindahkan ke Lapas Bentiring. Tapi karena akses jalan masih rusak, makanya belum bisa dan harus diperbaiki dulu,” ujarnya kepada RMOL Bengkulu, Sabtu (27/6). Diketahui, pembangunan Lapas kota Bengkulu di Bentiring, saat ini memang sudah rampung. Pun pihak Kementerian Hukum dan HAM juga menganggap sudah selesai. Namun bangunan itu hingga saat ini belum berfungsi karena terkendala akses jalan. “Paling cepat dianggarkan di APBD-P, kar

Solo Tuan Rumah Pelatihan Petugas Lapas untuk Napi Kasus Terorisme

Gambar
Priyadi, Direktur Bimkemas dan Pengentasan Anak Ditjenpas Solo – Sekitar 30 orang berkumpul di ruangan sebuah hotel di Solo, Jumat siang (26/6). Sebuah spanduk bertuliskan pelatihan untuk petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang menangani klien narapidana kasus terorisme tampak terpajang di ruangan tersebut. Peserta pelatihan ini terdiri dari petugas balai pemasyarakatan, rumah tahanan, Lapas, hingga pengusaha mikro, kecil dan menengah. Priyadi, Direktur Pembimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, mengatakan pelatihan ini bertujuan membantu narapidana yang sedang menjalani pembebasan bersyarat.  Menurutnya, masih ada ratusan narapidana kasus terorisme di Indonesia maupun yang menjalani pembebasan bersyarat, dan belasan diantaranya berasal dari Solo. Priyadi mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Yayasan Prasasti Perdamaian untuk pelatihan kewirausahaan untuk memb

Warga Binaan Dalami Kitab Kuning

Gambar
Kepala Kanwil Kemenhumkam Jabar, I Wayan Sukerta di hadapan warga binaan. WARUNGKIARA – Berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Warungkiara, bukan menjadi halangan bagi warga binaan khusyuk menjalankan ibadah dan puasa Ramadan. Bahkan, saat Ramadan ini sebanyak 50 warga binaan menjadi santri yang mendalami kitab kuning. Mereka dibimbing oleh guru agama dari MUI Kecamatan Warungkiara. “Alhamdulillah, berkat kerja sama kita dengan MUI dan pihak lainnya, 50 warga binaan kita kini tengah mendalami kitab kuning. Pada Ramadan kali ini bekerja sama dengan MUI untuk menggelar pesantren Ramadan,” ujar Kepala Lapas Kelas III Warungkiara, Nana Herdiana, di sela acara safari Ramadan bersama Kepala Kantor Wilayah III Kemenhumkam Jawa Barat, I Wayan Sukerta, kemarin (26/6). Menurut dia, dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga binaan dan ketika usai menjadi binaan mereka dapat menyebarkan ilmu yang dimiliki. “Mudah-mudahan di bulan suci

Antasari Azhar dan Ratusan Narapidana Tarawih Bergiliran

Gambar
Antasari Azhar TEMPO.CO, Tangerang – Ratusan narapidana beragama Islam penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kota Tangerang menjalankan ibadah salat tarawih dengan cara bergiliran. Ini dimaksudkan demi terjaganya keamanan. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kota Tangerang Dedi Handoko mengatakan ada 919 warga binaan beragama Islam dari total 1.081 narapidana di penjara itu. Mereka beribadah puasa Ramadan. Sebagian dari mereka menjalankan ibadah salat tarawih dan tadarus Al-Quran pada malam hari. Lantaran daya tampung masjid dalam LP terbatas yang hanya bisa menampung 131 orang, selain salat tarawih bergiliran, salat sunah itu dilakukan di blok hunian masing-masing. “Tarawih bergiliran mengingat masjid di LP daya muatnya terbatas. Keamanan perlu ekstra hati-hati,” kata Dedi kepada Tempo, Ahad, 28 Juni 2015. Dedi berujar, pihaknya mengundang penceramah agama untuk memberi siraman rohani setelah salat tarawih. Para pendakwah ini diundang dari Kementerian

Warga Binaan Harus Dibekali Ketrampilan

Gambar
Direktur Jenderal Kemenkum dan HAM meninjau kamar mandi Lapas Narkotika Kelas III, Pangkalpinang, Rabu (28/1/2015). Bangka Pos / Agus Nuryadin BANGKAPOS.COM, BANGKA — Di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) warga binaan diberi berbagai ketrampilan dan kemampuan. Kegiatan ini sudah dimulai di Lapas Kalimantan dan Nusa Kambangan. “Warga binaan diberikan kemampuan dan keterampilan produktifitas. Hal ini dilakukan agar warga binaan dapat meningkatkan ekonominya ditengah masyarakat nanti,” jelas Handoyo Sudrajat Direktur Jenderal Kemenkum dan HAM, saat ditemui Rabu (28/1) di Lapas Narkotika Kelas III Pangkalpinang. Dikatakan Handoyo, melalui kegiatan pembinaan produktifitas, bagi warga binaan yang akan kembali harus memiliki kemampuan dan ketrampilan. Sehingga saat akan ke masyarakat tidak melakukan tindak kriminal lagi. “Mereka yang sudah berada di luar Lapas, akan menjadi warga yang bisa berparitisipasi menjadi masyarakat yang baik,” ungkap Handoyo. Su

Pak JOKOWI Seriuskah Berantas Narkoba ???

Gambar

Syahrul Buka Bersama Dengan Warga Binaan Rutan Tanjungpinang

Gambar
Syahrul saat safari Ramadan di Rutan Tanjungpinang Tanjungpinang, (MK) – Wakil Walikota Tanjungpinang, Syahrul berbuka puasa dan sholat Tarawih bersama dengan warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tanjungpinang pada hari ke 6 malam ke 7 Safari Ramadan Pemko Tanjungpinang, Selasa (23/6) malam. Pelaksanaan kegiatan Pemko tersebut, bentuk kepedulian dan ajang silaturahmi terhadap warga binaan di Rutan Tanjungpinang. Pada kesempatan itu, Syahrul mengatakan, selain bentuk silaturahmi bersama warga binaan juga memberikan bantuan dan pencerahan agama tentang siraman rohani Ramadan. “Ada 3 berkah di bulan suci Ramadan yang harus diketahui oleh para saudara kita warga binaan. Pertama pada bulan Ramadan ini, kita diberikan rahmat, diberikan keampunan dan diberikan berkah. Dengan memperhatikan tiga aspek ini, apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, mudah-mudahan Allah SWT akan mengabulkan apa yang kita inginkan,” kata Syahrul. Selain itu

200 Warga Binaan Lapas Bulak Kapal Ikut Pesantren Ramadhan

Gambar
Sejumlah warga binaan Lapas Kelas II A Bulak Kapal Bekasi ikuti pesantren Ramadhan. Bekasi – Sebanyak kurang-lebih 200 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bulak Kapal Bekasi mengikuti kegiatan pesantren Ramadhan di Masjid at-Taubah yang berada di dalam lingkungan lapas. Kepala Lapas Kelas II A Bulak Kapal Waskito menuturkan, agenda pesantren Ramadhan atau pesantren kilat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman dan pendalaman ilmu keagamaan. “Jadi pesantren ramadhan ini diikuti kurang lebih 200 warga binaan. Untuk pelaksanaannya akan berlangsung selama 3 minggu ke depan,” ucap Waskito kepada GoBekasi.co.id, Rabu (24/6). Aktivitas pesantren Ramadhan antara lain mendengarkan ceramah agama dari para ustad, membaca dan tadarus al-Quran, serta memberikan kuis terkait pemahaman mereka (warga binaan) terkait agama Islam. Di tempat sama Kepala Binadik Lapas Kelas II A Bulak Kapal Budi Suharto menambahkan, peserta yang pesantren Ramadhan di

Kisah Napi Kasus Narkoba Menemukan Islam di Balik Jeruji Besi

Gambar
Muhammad Ilyas (Foto: Yudhistira/detikcom) Jakarta – Setiap musibah selalu ada hikmah. Seperti yang dialami Muhammad Ilyas, yang masuk bui karena terjerat kasus narkoba, namun malah menemukan hidayah yang membuatnya memutuskan menjadi mualaf. Muhammad Ilyas masuk penjara karena kasus narkoba, dia baru pertama kali mencoba menjadi kurir namun aksinya langsung tertangkap. Selama di sel tahanan Polres Jakarta Pusat, Antonius sering melihat rekan-rekannya salat berjamaah. “Kebetulan saya tidak salat. Islam kalau melakukan ibadah itu ramai-ramai, berjamaah. Islam itu indah banget,” kata Ilyas dengan matanya berkaca-kaca saat ditemui detikcom di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015). Saat melihat teman-temannya salat, dia memperhatikan dengan seksama. Beberapa hari berlalu sejak dia masuk rutan, dia mendapat mimpi yang akhirnya mengubah jalan hidupnya. “Saya mimpi, almarhum Bapak saya nyuruh saya salat. Disuruh ngikutin temen-temen saya salat

H-7 hingga H+7 Lebaran, Petugas Lapas Dilarang Cuti Lebaran

Gambar
Sumber : detik.com Jakarta – Menjelang Lebaran, petugas lembaga pemasyarakatan dilarang cuti pada H-7 hingga H+7 Lebaran. Hal ini demi menjaga penghuni lapas kabur pada bulan rawan, hari rawan dan jam rawan. Bulan rawan yakni Ramadan dan menjelang Hari Raya. Hari rawan yakni Jumat dan Minggu. Serta jam rawan yakni pukul 04.00-05.00 WIB. “Petugas lapas atau rutan tidak diperkenankan cuti Lebaran. H-7 dan H+7 harus standby, setelah 1 minggu atau lebih baru boleh,” ujar Kepala Humas Ditjen PAS Akbar Hadi di kantornya, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015). Menurut Akbar, untuk memperkuat larangan itu pihaknya membuat surat edaran. Nah bagi petugas dan penghuni lapas disediakan beberapa kegiatan seperti takbiran saat malam menjelang Lebaran, pesantren kilat dan pengajian rutin tiap hari. “Alhamdulillah dapat dukungan dari berbagai pihak yakni dari Kementerian Agama, dan LSM-LSM keagamaan. Ada juga buka bersama dan tarawih bersama. Tapi nggak ter

Tudingan Penistaan Agama di Rutan KPK, Ditjen PAS: Tahanan Harus Ikut Aturan

Gambar
Seorang Warga Binaan sedang melakukan ibadah di dalam kamarnya Metrotvnews.com, Jakarta – Kasubdit Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Akbar Hadi menegaskan tahanan harus mengikuti aturan yang diterapkan rumah tahanan (rutan). Termasuk dalam pelaksanaan kegiatan beribadah. Hal itu dikatakan Akbar menyusul adanya tudingan penistaan agama di Rutan KPK. “Tahanan itu kan masyarakat khusus, berbeda dengan masyarakat di luar. Jadi, dalam penanganannya juga ada kekhususan,” ujar Akbar saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Rabu (24/6/2015). “Setiap rutan juga punya kebijakan. Dan tahanan harus tunduk pada kebijakan itu,” lanjut Akbar. Akbar menuturkan dalam ayat (2) Pasal 11 PP Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan menyebutkan, pelaksanaan ibadah dilakukan di kamar blok masing-masing. Selengkapnya, “Bagi tahanan dalam Rutan/Cabang Rutan atau Lapas/ Cabang L

Jatah Makan Capai Rp 31 Juta/Hari dan 936 Juta/Bulan

Gambar
ilustrasi Kendari, KP – Tahanan dan narapidana penghuni Lapas dan Rutan ternyata cukup membebani keuangan negara. Untuk biaya makan per hari “warga” hotel prodeo dalam satu provinsi saja, negara harus menggelontorkan dana hingga puluhan juta rupiah. Kondisi tersebut yang juga terjadi di Sultra. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sultra, H. Muslim menuturkan, setiap tahanan yang mendekam di Lapas maupun Rutan berhak atas jatah makan tiga kali sehari. Jatah tersebut sudah dianggarkan oleh negara. Pengelolaannya, sepenuhnya diserahkan oleh pemenang tender pada masing-masing Lapas atau Rutan. “Secara umum, biaya makan per orangnya itu di wilayah Indonesia berbeda-beda. Kalau di Jawa mungkin bisa jadi lebih mahal. Sementara untuk di Sultra biaya untuk tiga kali makan per harinya itu hampir Rp 17 ribuan,” tuturnya. Menurut Muslim, jumlah tahanan dan Napi yang mendekam sampai dengan Juni ini sudah mencapai 1.836 orang. Jumlah tersebut tersebar Lapas Kelas

Setiap Malam Khatamkan Alquran 30 Juz

Gambar
Tadarus (Ilustrasi) Gorontalo – Sama halnya dengan umat muslim lainnya, kebahagiaan Ramadan juga ikut dirasakan umat muslim yang saat ini mendekam di balik jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gorontalo. Aktivitas ramadan mulai dari tarawih, sahur dan puasa dilaksanakan penuh khidmat. Tak terkecuali amalan dan ibadah lainnya. Sabtu (20/6) pukul 17.00 wita, Gorontalo Post berkesempatan mengunjungi Lapas Gorontalo. Di luar pintu gerbang berbaris sejumlah warga yang menenteng aneka barang. Ada yang menenteng tempat makanan, bungkusan tas plastik maupun barang-barang kebutuhan harian. Para warga itu merupakan sanak famili para penghuni Lapas. Mereka datang untuk membawakan makanan berbuka maupun perlengkapan lainnya untuk para penghuni Lapas Gorontalo. Kedatangan Gorontalo Post disambut penuh hangat para pegawai Lapas Gorontalo. Setelah diberi Id Card khusus, Gorontalo Post menuju ke pendopo yang berada di dalam Lapas. Rupanya Kepala Lapas Goronta

Keluar Penjara, Mualaf Ilyas Ingin Jadi Pendakwah

Gambar
Muhammad Ilyas (Foto: Yudhistira/detikcom) Jakarta – Banyak hal yang ingin dilakukan Muhammad Ilyas setelah keluar dari Rutan Salemba. Napi kasus narkoba yang jadi mualaf itu punya tujuan mulia, yakni ingin berdakwah.   Ilyas bercita-cita ingin membuat sebuah tempat dakwah yang bisa memberikan bimbingan bagi orang-orang yang membutuhkan siraman rohani dan haus akan ilmu agama. Dia juga berharap teman-temannya di luar sana bisa sadar dan kembali ke jalan agama. “Insya Allah kalau saya punya uang, saya akan buka tempat berdakwah. Saya ingin memotivasi sahabat-sahabat saya untuk salat, karena salat itu sangat penting, tiangnya agama,” ucap Ilyas. Ilyas yang memiliki nama sebelumnya Antonius itu mengucap syahadat pada April 2013. Keislamannya diikuti oleh ibu dan adik kandungnya. Sementara ayahnya sudah meninggal dunia. “Alhamdulillah juga sekarang keluarga saya masuk Islam, ibu dan adik saya. Jadi ketika saya dapat ilmu mengenai Islam, saya selal

Waswas saat Ramadhan dan Jelang Lebaran, Rutan Bisa Overload Lagi

Gambar
Aktivitas di Rutan Klas IIA Samarinda saat jam besuk SAMARINDA – Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIA Samarinda kini menampung 1.010 warga binaan. Jumlah tersebut terbanyak mengingat kapasitasnya adalah 350 orang. Oleh sebab itu, beberapa warga binaan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Bayur. Kini, sisa sekitar 980 tahanan. Namun, menginjak Ramadan, pihak rutan kembali waswas. Bisa saja kasus overload kapasitas, kembali terulang. “Berdasarkan pengalaman, Ramadan dan mendekati Lebaran, jumlah tahanan bertambah,” ujar Kepala Rutan Klas IIA Samarinda Nurwulanhadi Prakoso. Laki-laki berkacamata itu menyebut, kemungkinan tersebut disebabkan kepolisian biasanya mengosongkan sel tahanan mereka, dan menyerahkannya ke rutan. Sebab, selama Ramadan dan menjelang Lebaran, polisi akan disibukkan dengan berbagai macam kegiatan pengamanan masyarakat. “Kemungkinan mencapai 1.100 bahkan 1.200 orang

Kehidupan Puasa Hafitd Pembunuh Ade Sara di Balik Jeruji

Gambar
Ahmad Imam al Hafitd Jakarta – Ahmad Imam al Hafitd (20) divonis 20 tahun penjara karena membunuh mantan kekasihnya Ade Sara dengan cara keji. Kini, sudah hampir 2 tahun dia hidup di balik jeruji. Bagaimana kisahnya? detikcom berjumpa dengan Hafitd saat berkunjung ke Rutan Salemba guna mengetahui kehidupan Ramadan para napi di sana. Berkaos abu-abu dan berkacamata, pria yang divonis bersama kekasihnya Assyifa Ramadhani dalam kasus pembunuhan itu, bercerita soal penyesalan dan kehidupannya selama di bui. “Berat ya. Pertama kali pasti berat banget (puasa di penjara). Tapi kita juga mesti review lagi. Kita pasti ke sini (masuk penjara) karena pasti, karena pasti kita salah. Pertama kita harus mengakui kesalahan kita dulu,” ucapnya saat ditemui, Selasa (23/6/2015). Hafitd kembali mengatakan sangat menyesali perbuatannya membunuh Ade Sara. Dia sudah membuat banyak orang kecewa, termasuk orangtuanya. Namun selama di penjara, kini dia mulai berdamai dengan

Ratusan Tahanan dan Narapidana Bengkulu Akan Dipindahkan

Gambar
ilustrasi tahanan (shutterstock) BENGKULU – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bengkulu, Sunar Agus, mengatakan, sebanyak 900 tahanan dan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA  Bengkulu pada H-7 Lebaran akan dipindahkan ke lapas yang baru selesai dibangun di Kelurahan Bentiring Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Sunar menambahkan, jalan menuju Lapas Bentiring sulit dilalui lantaran jalannya curam serta berbatu, sehingga dikhawatirkan saat proses pemindahan mobil tidak bisa melintas. “Semua bangunan sudah selesai. Tinggal jalan sekira 30 meter menuju masuk ke lapas yang belum dibeton. Kalau itu sudah, maka tahanan dan narapidana akan dipindahkan ke sana (Lapas Bentiring),” kata Sunar, Selasa (23/6/2015). Persiapan pemindahan, lanjut Sunar, dari Kanwil Kemenkumham Bengkulu telah mengajukan tender pembelian perlengkapan dapur, alat tidur, serta kelangkapaan lain. Sehingga da

Tiga Lembaga Adakan Berbuka Puasa Bersama di Lapas Wanita Semarang

Gambar
Suasana di Lapas Wanita Semarang indopos.co.id – Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Cabang Semarang, Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura serta KORPRI Provinsi Jawa Tengah, mengadakan acara buka puasa bersama dan beauty class untuk para penghuni di Lapas Wanita Kelas II A Bulu Semarang‎ Senin (22/6/2015) sore. Penghuni Lapas nampak antusias mengikuti berbagai program yang mengusung tema Peduli dan Berbagi yang diadakan oleh PKPU bersama Lapas Wanita II A Bulu Semarang ini. Kepala ‎Lapas Wanita Dra. Suprobowoti‎ mengatakan, acara ini bertujuan menumbuhkan kecintaan pada bulan suci Ramadan. “Juga mengisi bulan ramadan melalui kegiatan yang bermanfaat untuk pembinaan keimanan khususnya bagi binaan lapas wanita,” katanya.  Suprobowati menuturkan kepada semua penghuni lapas untuk tidak henti – hentinya berharap menjadi pribadi yang lebih baik khususnya di saat Ramadhan. “Menjadi cantik di wajah tak cukup, tetapi

Ratusan Napi Lapas Ambarawa akan Dapat ‘Hadiah’ Lebaran

Gambar
Suasana Lapas Ambarawa KRIMINALITAS.COM, Semarang – Sebanyak 134 narapidana binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ambarawa diusulkan mendapat remisi Hari Raya Idul Fitri Tahun 2015 kepada Kementerian Hukum dan HAM. Pengusulan pengurangan masa tahanan bagi para narapidana tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Ambarawa, Kabupaten Semarang, Dwi Agus Setyabudi saat ditemui di kantornya, Selasa (26/3) pagi. “Kami telah mengusulkan dan mengirim sejumlah nama napi yang layak memperoleh pengurangan masa pidana kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Ada dua kategori, yakni mereka yang terjerat pidana umum dan pidana khusus,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Ambarawa, Dwi Agus Setyabudi kepada Kriminalitas.com, Selasa (23/6). Dijelaskan dia, 3 hari sebelum hari raya, hasil usulan yang telah disetujui akan diumumkan. Namun begitu kepastiannya akan bis

Kalapas Pasir Pangaraian Ancam Tindak Pegawainya Bila Terbukti Edarkan Narkoba

Gambar
Kalapas Pangaraian Misbahuddin RIAU MERDEKA – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas II B Pasir Pangaraian Misbahuddin dengan tegas menyatakan jika anggotanya ZA terbukti sebagai pengedar narkoba, tentu akan ditindak sesuai aturan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belaku. Informasi ini disampaikannya, di ruang kerjanya, Senin (22/6/2015), di dampingi Kepala Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasir Pangaraian, Parlin Hasoloan Simanjuntak, menurut keduanya kalau ZA memang pegawainya yang dinilai kurang disiplin bahkan sering bolos kerja, Zainal) (23) warga Kelurahan Pasir Pengaraian, Kecamatan Rambah ditangkap anggota Satuan Reserse narkoba Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hulu (Rohul). “Dia pegawai kita sering bolos kerja, bahkan dalam satu bulan hanya 1 kali masuk, namun sebagai atasannya saya hanya bisa mengingatkan dan tidak mungkin saya menampelengnya,” ujar Misbahudin. Kalapas Pasir Pangaraian mengaku untuk pegawai Lapas yan

Warga Binaan LP Wanita Semarang Belajar Pakai Jilbab

Gambar
Warga Binaan LP Wanita Semarang Belajar Pakai Jilbab yang digelar oleh PKPU, Senin (22/6/2015). TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Tangan Melinda Pratiwi terlihat kerepotan saat menata kerudung putih yang dipakainya. Perlahan, dirinya pun mengikuti arahan dari instruktur dalam beauty class yang digelar di Aula Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita, Semarang, Senin (22/6/2015). Dari satu arahan ke arahan lainnya, diikuti terus oleh Melinda. Hingga akhirnya narapidana kasus narkoba tersebut selesai memakai kerudungnya. “Sulit juga ternyata memakai hijab. Ini pertama kalinya saya memakai hijab. Sebelumnya tidak pernah sama sekali,” kata Melinda warga Jakarta itu. Usai mengikuti beauty class dan memakai hijab, Melinda mengaku dirinya terlihat cantik. Wanita yang bulan depan akan bebas itu mengaku baru tahu banyak macam dan model hijab usai mengikuti acara tersebut. Meski demikian, dirinya masih pikir-pikir untuk memakai hijab usai dirinya bebas. Dia beralasan, but

Oknum Sipir Pemasok Narkoba di Lapas Tanjungpinang Akhirnya Dipecat

Gambar
Plt Ditjen PAS Ma'mun saat mencopot atribut oknum Petugas PAS Tanjungpinang – Jhontra Hotlan Napitupulu, oknum sipir pemasok dan pengguna narkoba di Lapas Klas II Tanjungpinang akhirnya remi dipecat oleh Kementerian Hukum dan HAM. Pemecatan dilakukan Plt .Dirjen Lapas Kementerian Hukum dan HAM, Ma’amun dengan pencopotan atribut dan seragam yang dikenakan tersangka Jhontra, pada apel siaga yang dilaksanakan di Lapas Klas II Tanjungpinang, Senin (22/6/2015). Hal ini dilakukan berdasarkan SK Kementerian Hukum dan HAM nomor M.Hh/63/III/2015 berupa hukuman tingkat berat, pemberhentian dengan hormat tidak atas dengan permintaan sendiri, atas pemeriksaan internal dan penetapan Jhontra sebagai tersangka pengguna dan pengedar narkoba jenis sabu. “Keputusan ini diambil dan dilaksanakan, untuk memberi efek jera sekaligus sesuai dengan instruksi Kementerian Hukum dan HAM, bahwa tidak ada toleransi untuk para pengedar dan pengguna narkoba di jajaran instansi in

Bulan Ramadhan Upaya Ka.Rutan Perbaiki Akhlak Narapidana

Gambar
Kepala Rutan Pangkalan Brandan Ade Kusmanto (delinewsonline – gunarso) Langkat, Delinewsonline – Bulan suci Ramadhan bulan yang penuh berkah, di Mesjid – Mesjid dan Mushollah ramai di penuhi masyarakat untuk menjalankan ibadah. Dari sholat lima waktu sehari semalam , sholat sunat tarawih dan pengajian serta mendengarkan tausiah dari Al Ustadz. Seperti yang dilakukan sekarang ini , di Lingkungan Masyarakat Binaan Rumah Tahanan Negara Kelas II B Pangkalan Brandan Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Di Bulan Suci Ramadhan tahun ini, Rutan Pangkalan Brandan melakukan kegiatan pengajian dan bimbingan akhlak bagi para narapidana (napi) khususnya bagi yang beragama muslim. Kegiatan ini bertujuan agar kelak bila napi tersebut sudah selesai menjalani hukuman dapat berubah menjadi orang yang lebih baik di tengah – tengah masyarakat. Di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Pangkalan Berandan yang ber penghuni sebayak 280 orang napi. Terdiri dari