Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Perketat jam besuk, kewenangan Kalapas

Gambar
Perketat jam besuk, kewenangan Kalapas Senin,   30 Desember 2013 Ilustrasi Okezone Sindonews.com - Rumah Tahanan Klas II A Jakarta Timur atau Rutan Pondok Bambu, memberlakukan peraturan baru tekait waktu besuk bagi tahanan dan narapidana. Menurut Kepala Sub Direktorat Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Akbar Hadiprabowo, peraturan baru tersebut merupakan kebijakan khusus Kepala Rutan Pondok Bambu Sri Susilarti. "Itu kewenangan masing-masing kepala lembaga pemasyarakatan dan kepala rumah tahanan. Namun, tetap ada acuan umum dalam setiap kebijakan mereka, seperti batas jam besuk, maksimal pukul 17.00 WIB," jelas Akbar saat dihubungi wartawan, Senin (30/12/2013). Dia menambahkan, pembatasan oleh Rutan Pondok Bambu mungkin ditujukan agar jumlah pembesuk tidak melebihi waktu maksimal. "Makanya, dibagi menjadi dua antara besuk tahanan dan besuk narapidana," tuntasnya. Sebelumnya, Kepala Rutan Pondok Bambu, Sri Susilarti, hari ini

Mulai 2014 Lapas Muarasabak Akan Jadi Rutan Khusus Narkoba

Gambar
Hukum Mulai 2014 Lapas Muarasabak Akan Jadi Rutan Khusus Narkoba Senin, 30 Desember 2013 JAMBI -  Provinsi Jambi sebentar lagi akan memiliki rumah tahanan khusus kasus narkoba, yakni di Lapas Muarasabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Hal ini diungkapkan oleh Humas Kantor Wilayah Kemenetrian Hukum dan HAM Provinsi Jambi, Izhar. "Fisik masih belum selesai, mudah mudahan tahun depan (2014) sudah bisa digunakan," ujar Izhar. Ia menjelaskan, sementara untuk tahanan khusus tindak pidana umum akan ditempatkan di Lapas Sarolangun yang juga masih pada tahap penyelesaian. "Meski nanti ada kasus narkoba di Kerinci, tetap akan dibawa di Lapas Muarasabak," katanya. Sementara untuk Lapas di daerah lain sifatnya hanya sebagai rumah tahanan titipan sebelum terpidana menerima vonis pengadilan. Pembangunan dua lapas di Muarasabak dan Sarolangun itu tujuannya untuk mengatasi masalah overkapasitas penghuni lapas yang banyak terjadi di daerah

Atut Chosiyah Bertahan di Paviliun Cendana

Gambar
Atut Chosiyah Bertahan di Paviliun Cendana MINGGU, 29 DESEMBER 2013 TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah belum dipindahkan ke blok sel tahanan Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Saat ini Atut masih menempati kamar Paviliun Cendara (C13) Rutan Pondok Bambu. Menurut rencana, Atut menempati kamar C13 untuk masa pengenalan lingkungan (mapenaling) selama sepekan, sejak dia ditahan pada 20 Desember lalu. "Mapenaling itu paling cepat tujuh hari dan paling lama 30 hari," kata Kepala Humas Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Akbar Hadi kepada Tempo, Sabtu, 28 Desember 2013. Akbar pun belum dapat memastikan kapan Atut dipindahkan ke blok sel. Menurutnya, pemindahan Atut ke blok sel tergantung pada hasil tim pengamat pemasyarakatan Rutan Pondok Bambu. "Setiap rutan atau lapas ada tim pengamat pemasyarakatannya sendiri. Nanti tim itu yang menentukan apakah tahanan ini sudah selesai masa perkenalannya dan dapat dipindah ke blok,&

Bagaimana Para Koruptor Menikmati Liburan di Rutan?

Bagaimana Para Koruptor Menikmati Liburan di Rutan? 29 December 2013 Bukan suatu rahasia lagi jika pejabat di republik ini kerap menyelewengkan jabatannya,korupsi telah berurat akar di negeri ini,tak malu lau lagi mereka menggasak,menggesek dan menggosok triliunan duit negara yang terkadang duit itu adalah ladang pinjaman dari Bank Dunia, IMF dan lembaga pendonor lainnya,apesnya duit yang sesungguhnya untuk rakyat,pembangunan bagi rakyat,di tilep dengan begitu mudahnya,beruntung di Indonesia masih punya lembaga yang bisa membuat jiper atau takut para pejabat yang melakukan tindakan maling duit itu,dan lembaga inilah yang diam diam mennjadi harapan terakhir untuk rakyat Indonesia mencari keadilan,ya itu adalah KPK. Cukup banyak pesohor di negeri ini akhirnya berbaju oranye,mulai dari Bupati,Wali Kota,Gubernur,Menteri dan bukan tak mungkin jika ada bukti bukti,bisa saja KPK membidik pejabat diatas menteri,siapa tahu khan? Dan para pejabat itu,yang biasa dilayani,bergeliman

Bupati Minta Bangun Rutan

Gambar
Bupati Minta Bangun Rutan Ajak Kejaksaan ke Kemenkumham, Lahan 4,5 Hektare Siap Jumat, 13 Desember 2013 KUKER KAJAT I: Bupati Ismail Thomas (kiri) bersama Kajati Amri Sata (ketiga kiri) dan istri, saat malam ramah-tamah di Sendawar. SENDAWAR - Selama ini, tahanan/narapidana harus dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Ke depan, di Kutai Barat yang sudah baru dimekarkan menjadi dua kabupaten (Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu) layak memiliki Rumah Tahanan Negara (Rutan) sendiri. Bupati Kutai Barat Ismail Thomas mengatakan, pada 2015 mendatang Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kaltim bisa membantu Pemerintah Kabupaten Kutai Barat berjuang ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Jakarta untuk mengajukan pembangunan Rutan di Kutai Barat. “Jadi tidak ada lagi tahanan dibawa ke Tenggarong, karena jarak tempuhnya dari Kutai Barat lumayan jauh, sekitar 250 kilometer,” ungkap Bupati Kutai Barat Ismail Thomas, pada malam

Warga Binaan Ciptakan Miniatur Kapal Layar Berbahan Eceng Gondok

Gambar
Warga Binaan Ciptakan Miniatur Kapal Layar Berbahan  Eceng Gondok Kamis, 12 Desember 2013 Metrotvnews.com, Jakarta: Jika Gunadi dan Arsyad dari Lapas Tangerang mahir bikin lampu kerang, maka Rohman dan Rian asal Lapas Bekasi terampil membuat miniatur kapal layar berbahan eceng gondok. Kedua pemuda itu terlihat serius menempelkan bagian-bagian kapal layar mini. Hasil karya kedua warga binaan itu dijual seharga Rp600 ribu hingga Rp700 ribu rupiah. Harga tersebut belum ditambah jika pemesan ingin kapalnya langsung dibingkai kaca. "ini bahannya eceng gondok, dikeringkan dulu, terus gambar mau bikin apa. Biasanya selesai empat hari, karena cukup besar ukuran pesawatnya, terus juga kan harus dikeringkan biar nanti ditempelnya lebih merekat," ungkap Rohman kepada metrotvnews.com, Jakarta, Kamis (12/12). Rohman dan Rian mengaku diajarkan membuat miniatur kapal selama empat bulan di Lapas Untuk hasil penjualan, mereka mendapat separuh dari harga jual. Hasil kreatif

Katumbiri Expo 2013, Keindahan dan Keragaman Kerajinan Nusantara Dalam Balutan Karya Napi Craft

Gambar
Katumbiri Expo 2013, Keindahan dan Keragaman Kerajinan  Nusantara Dalam Balutan Karya Napi Craft Rabu, 11 Desember 2013   Jakarta – "Katumbiri" yang berarti "pelangi", menginspirasi penyelenggaraan pameran yang bernuansa pelangi dengan menampilkan keindahan dan keragaman kerajinan nusantara serta didukung berbagai acara menarik lainnya. Pameran Nasional yang bertajuk Pameran kreasi dan Hasil kreativitas para warga binaan pemasyarakatan (WBP) seluruh Indonesia, acara yang berlangsung selama 5 hari dari 11 s/d 15 Desember 2013 bertempat di Planary Hall Jakarta Convention Center, Senayan.     Bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Ekonomi Kreatif dan Instansi terkait. Napi Craft 2013 merupakan bagian dari Katumbiri Expo 2013 yang merupakan pameran kreasi dan hasil kreativitas WBP. Napi Craft 2013 Penyelenggaraan Napi Cra

Promosi Objektif dan Profesional melalui Assesment Psikologi

Gambar
  Semarang, INFO PAS – Lapas Semarang menyelenggarakan assesment psikologi bagi pejabat eselon IV di lingkungan Lapas Semarang, Senin (2/12). Kegiatan ini diikuti 11 pejabat eselon IV di Lapas Semarang. Kalapas Semarang, Tedja Sukmana, menyampaikan bahwa assessment ini adalah hal yang biasa dalam era reformasi dan jangan dianggap tabu. “Assessment seperti ini tidak hanya dilakukan terhadap pegawai yang menduduki jabatan saja, namun semua pegawai juga akan menjalaninya,” tutur Tedja. Lanjut menurut Tedja, kedepannya diharapkan Lapas Semarang dapat memiliki bank data mengenai gambaran diri masing-masing petugas untuk mencapai the right man on the right place terkait usulan promosi jabatan. “Penempatan jabatan diharapkan bukan bersifat asal karena faktor kedekatan atau kolusi, tapi lebih kearah profesionalitas dan objektif,” ujar eks Kalapas Cirebon ini. Sementara itu, psikolog Lapas Semarang, Ari Tris Ochtia Sari, menjelaskan bahwa assesment psikologi ini mer