Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

NYALA PELITA DARI BALIK TEMBOK (TULISAN TERAKHIR) : Baret Coklat di Gudep 071-072

Gambar
NYALA PELITA DARI BALIK TEMBOK (TULISAN TERAKHIR) Baret Coklat di Gudep 071-072 Hukrim - M. Joni Paslah   Minggu, 29/09/2013 Tak terhalang tembok tinggi, semangat Pramuka tetap bergaung di Gudep 071-072 Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru. Semangat tinggi untuk menuju Jambore Pramuka tingkat lokal, daerah, maupun nasional. Demi dunia yang lebih baik. "Ayo adik-adik, coba kita duduk melingkar," kata Kak Syaiful mengarahkan anak-anak untuk duduk melingkar di sebuah pendopo lesehan, layaknya sebuah kelompok diskusi di sekolah. Ya. Sejak diresmikannya Gugus Depan 071-072 di Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru pada semester kedua 2013 lalu, Kak Syaiful ditempatkan sebagai Pembina Pramuka untuk membimbing anak-anak Lapas dalam pendidikan karakter, dan kemandirian. "Sebagai Pembina yang ditunjuk di Gudep ini saya akan manfaatkan amanah ini untuk melatih mereka dengan sebaik-baiknya. Karena secara pribadi ini merupakan tantangan," ucap kak Syaiful di sela-sela

Waktu Menonton TV Diatur, Antisipasi Rusuh di Lapas Klas IIA

Waktu Menonton TV Diatur Antisipasi Rusuh di Lapas Klas IIA Minggu, 29 September 2013 SAMARINDA - Rusuh yang terjadi di beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada di Indonesia, terus menjadi perhatian petugas Lapas Klas IIA Samarinda. Apalagi belum lama ini, Lapas Tenggarong juga nyaris dibakar akibat perbuatan salah satu warga binaan. Berbagai upaya mengantisipasi ancaman tersebut diperhatikan petugas lapas di Jalan Jenderal Sudirman tersebut. Menyikapi kejadian yang terjadi di beberapa lapas sebelumnya, Plt Kepala Lapas Klas IIA Samarinda, Pariadi, melalui KPLP Santoso menuturkan, pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan terhadap seluruh napi dengan cara kekeluargaan. Diakuinya, sempat ada perintah yang melarang warga binaan menonton televisi, khususnya jika ada berita yang menyangkut kerusuhan di lapas. “Namun kami tidak bisa terus melakukan itu, karena sama saja terlalu mengekang kebebasan napi yang juga mempunyai hak sama dengan masyarakat lainnya,” tutur S

Kamar Penghuni Lapas Digeledah: Sita Ponsel, Sendok, Pisau, dan Kipas Angin

Kamar Penghuni Lapas Digeledah  Sita Ponsel, Sendok,  Pisau, dan Kipas Angin Minggu, 29 September 2013 SAMARINDA -  Indikasi masih banyaknya narapidana (napi) atau warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda yang menyimpan barang-barang terlarang, terbukti pada Sabtu (28/9) kemarin. Satu kamar warga binaan yang berada di salah satu blok Lapas, digeledah sejumlah sipir yang dipimpin KPLP Santoso sekitar pukul 10.00 Wita. Berbagai barang terlarang, seperti ponsel, sendok makan besi, pisau cutter, kabel listrik, termos elektrik, hingga kipas angin didapat dan disita dari kamar Cendrawasih yang dihuni 54 orang. Barang-barang tersebut, dipastikan Santoso, masuk ke dalam Lapas dengan cara "diselundupkan" pembesuk yang berhasil mengelabui petugas pemeriksa barang bawaan, terutama yang dititipkan untuk warga binaan. Meski mendapatkan hasil, namun razia tidak berlanjut ke blok dan kamar warga binaan lain yang berjumlah 13 kamar, dan dihuni sebany

Puluhan Anak Lapas Tomohon Berkunjung ke Tribun Manado

Gambar
Puluhan Anak Lapas Tomohon Berkunjung ke Tribun  Manado Sabtu, 28 September 2013 Kunjungan anak-anak penghuni Lapas Tomohon di Tribun Manado, Sabtu (28/9/2013) TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Puluhan anak dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Tomohon berkunjung ke Dapur Redaksi Harian Pagi Tribun Manado, Sabtu (28/9/2013) pagi. Kedatangan mereka untuk mengetahui cara kerja media termasuk melihat-lihat alat dan mesin kerja untuk mencetak koran. Kedatangan mereka disambut Pemimpin Redaksi Ribut Rahardjo, Manager Produksi Dion DB Putra dan Koordinator Liputan Charles Komaling. Danang Yudiawan Kepala Lapas Anak Tomohon menuturkan kunjungan ini sebagai silaturahmi dan memenuhi keinginan anak-anak yang ingin mengetahui cara kerja media. "Media rekan kita jadi anak-anak sengaja kami bawa ke sini untuk menambah wawasan tentang media," ungkapnya. Sumber :  http://manado.tribunnews.com/2013/09/28/puluhan-anak-lapas-tomohon-berkunjung-ke-tribun-manado

Menkum HAM: Dirjen PAS Baru Harus Menerapkan Janjinya Sendiri

Gambar
Menkum HAM: Dirjen PAS Baru Harus Menerapkan Janjinya Sendiri Sabtu, 28/09/2013 Solo - Menkumham, Amir Syamsudin yakin panitia seleksi (Pansel) akan bekerja maksimal dan memilih orang yang paling pas untuk menjabat Dirjen Pemasyarakatan (Dirjen PAS). Selanjutnya pejabat tersebut akan diuji langsung olehnya untuk bekerja di lapangan sesuai dengan janji yang pernah disampaikan sendiri oleh pejabat itu ketika mengikuti tes seleksi. "Kita semua tahu Pansel yang dibentuk adalah dari orang-orang kredibel dan profesional. Saya yakin Pansel akan mampu memilih orang yang paling pas dan paling tepat menjabat sebagai Dirjen PAS," ujar Amir Syamsudin kepada wartawan di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta," Sabtu (28/9/2013). Selanjutnya, Amir mengatakan, siapapun nantinya yang menjabat Dirjen PAS harus mampu melaksanakan program-program kerja sesuai yang disampaikannya di hadapan Pansel. Karena itulah nantinya, Amir akan terlebih dahulu bertemu langsung denga

Seleksi Dirjen: PAS Mengaku Idolakan Jokowi, Ini Gebrakan Wayan Jika Jadi Dirjen PAS

Gambar
Seleksi Dirjen PAS Mengaku Idolakan Jokowi, Ini Gebrakan Wayan Jika Jadi  Dirjen PAS Jumat, 27/09/2013 Jakarta - Calon Dirjen Pemasyarakatan (PAS) I Wayan Sukerta mengaku mengidolakan sosok Gubernur DKI Joko Widodo. Imbasnya, Sukerta pun ditanya rencana program gebrakan bila terpilih. "Yang Anda idolakan Jokowi, kenapa?" tanya anggota Pansel Dirjen PAS, Imam B Prasodjo dalam tes wawancara di Graha Pengayoman, Kemenkum HAM, Jaksel, Jumat (27/9/2013). Sukerta mengaku punya gaya blusukan yang sama seperti dilakukan Jokowi. "Saya kalau kunjungan ke Lapas mengecek satu per satu, saya tidak begitu percaya ke bawahan. Saya memastikan langsung," paparnya. Imam Prasodjo melanjutkan pertanyaan soal gebrakan Sukerta bila terpilih menjadi Dirjen PAS. Prasodjo membandingkannya dengan gebrakan Jokowi membereskan Tanah Abang dan Waduk Pluit. "Kalau bicara membenahi Jakarta terlalu luas. Jokowi membenahi kemacetan mulai dari Tanah Abang, itu spesifi

Ditjen PAS Siap Bantu BNN Ungkap Napi Pemasok 588 Ekstasi Milik Mahasiswi

Ditjen PAS Siap Bantu BNN Ungkap Napi Pemasok 588 Ekstasi Milik Mahasiswi Jumat, 27/09/2013 Jakarta - Seorang mahasiswi, tersangka kasus narkoba di BNN mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seorang napi di Lapas Narkotika Cipinang. Pihak Ditjen Permasyarakatan (PAS) siap membantu BNN untuk mengungkap hal ini. "Kalau memang ada penemuan seperti itu, kami membuka pintu seluas-luasnya kepada aparat penegak hukum untuk membongkar kasus ini," ujar Kepala Humas Ditjen PAS Akbar Hadi dalam perbincangan, Jumat (27/9/2013). Namun Akbar juga berharap, kepada para penegak hukum termasuk BNN, agar berkoordinasi dengan pihaknya terlebih dahulu, ketika mendapatkan pengakuan bahwa ada keterlibatan napi. "Kalau nanti diekspose seperti ini jaringannya bisa putus. Dan jangan-jangan ini cuma pengakuan semata, untuk memutus jaringan," kata Akbar. "Kecenderungannya begitu. Kalau yang dari luar ketangkap ngakunya dari dari dalam lapas, kalau gitu suda

BNPT-Lapas Perbaiki Kelemahan Sistem Pembinaan Napi Teroris

BNPT-Lapas Perbaiki Kelemahan Sistem Pembinaan Napi  Teroris Jumat, 27 September 2013 Ambon (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan Kementeriam Hukum dan Hak Asasi Manusia, guna memperbaiki sistem pembinaan para narapidana yang terlibat kasus terorisme di Tanah Air. "Kerja sama ini merupakan salah satu bentuk lanjutan program deradikalisasi BNPT terhadap mantan napi teroris agar tidak lagi mengulangi perbuatannya usai menjalani masa tahanan dan kembali ke masyarakat," kata Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti di Ambon, Jumat. Agus Surya Bakti kunjungan kerja dua hari di Kota Ambon bersama Kepala BNPT Irjen Polisi (Purn) Ansya`ad Mbai dalam rangka kerja sama dengan berbagai media cetak dan elektronik guna membangun sinergi terkait dengan penanggulangan tindak pidana terorisme di Maluku. Para teroris yang sudah ditahan saat ini mencapai 900 orang dan sekitar 250 lainnya diproses hukum serta menjalani

Integritas Dirjen Pemasyarakatan Tak Boleh Terbeli

Gambar
Integritas Dirjen Pemasyarakatan Tak Boleh Terbeli Jumat, 27 September 2013 Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana | KOMPAS.COM/Sandro Gatra JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana berharap Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang baru nantinya memiliki integritas yang tak dapat terbeli. Hal itu menjadi salah penilaian dalam menyeleksi 10 calon dirjenpas. "Kriteria calon dirjenpas, orang yang integritasnya tidak boleh terbeli satu titik pun," kata Denny di Kantor Kemenhuk dan HAM, Jumat (27/9/2013). Denny mencontohkan integritas dapat terganggu dari hal kecil sekalipun seperti bersedia ditraktir makan oleh atasan dan menggunakan mobil dinas untuk acara pribadi. Kriteria berikutnya menurut Denny, harus memahami segala persoalan dalam Lembaga Pemasyarakatan dan memiliki jiwa kepemimpinan. Menurut Denny, 10 calon dirjenpas memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat ini pihaknya mencari sosok yang sangat mendekati kri

Calon Dirjen Pemasyarakatan Kritik Kinerja Denny Indrayana

Gambar
Calon Dirjen Pemasyarakatan Kritik Kinerja Denny Indrayana Jumat, 27 September 2013 Wakil Wilayah I Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhuk dan HAM), Gunarso menjalani tes wawancara menjadi calon Dirjen Pemasyarakatan di Kantor Kemenhuk dan HAM, Jakarta, Jumat (27/9/2013). | KOMPAS.com/DIAN MAHARANI JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Gunarso menjalani tes wawancara oleh panitia seleksi (pansel) di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jumat (27/9/2013). Pada kesempatan itu, Gunarso mengkritik kinerja Wakil Menhuk dan HAM Denny Indrayana. Hal ini bermula ketika anggota Pansel Dirjen Pas Abdullah Hehamahuwa menanyakan kebijakan Denny kepada Gunarso. "Menurut Anda, apa kebijakan Pak Denny yang salah selama jadi Wamen?" tanya Abdullah. Gunarso yang merupakan Inspektur Wilayah I Kemenhuk dan HAM itu tampak bingung menjawab pertanyaan Abdullah. Denny yang merupakan ketua pansel juga berada di depannya ber

Calon Dirjen Pemasyarakatan, dari yang Gugup sampai Membuat Senang Orang

Gambar
Calon Dirjen Pemasyarakatan, dari yang Gugup sampai  Membuat Senang Orang Jumat, 27 September 2013 Sepuluh kandidat Dirjen Pemasyarakatan yang tengah mengikuti seleksi jabatan. Atas, kiri-kanan: Adrianus Meliala, Handoyo Sudradjat, Gunarso, Y. Ambeg Paramarta, Rusdianto. Bawah, kiri-kanan: Mohammad Ghazalie, Ma'mun, I Wayan Sukerta, F. Haru Tamtomo, Yon Suharyono. | ISTIMEWA KOMPAS.com - Bagaimana sosok Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mendatang? Hal itu sebagian tergambar dari wawancara terbuka dalam seleksi calon dirjenpas. Kamis, (26/9), di Jakarta, panitia seleksi yang diketuai oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mewawancarai tujuh calon dirjenpas. Mereka adalah Adrianus Meliala, Ambeg Paramarta, Mochamad Ghazalie, Rusdianto, Haru Tamtomo, Yon Suharyono, dan Handoyo Sudrajat. Pertanyaan yang ditanyakan kepada hampir semua calon adalah apa kelemahan calon, versi dia sendiri? Adrianus Meliala, k

RAPAT KOORDINASI PROGRAM HARM REDUCTION DI LAPAS, RUTAN dan BAPAS

Gambar
RAPAT KOORDINASI PROGRAM HARM REDUCTION DI LAPAS, RUTAN dan BAPAS Jumat, 27 September 2013   SURABAYA – Kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) merupakan hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan seluruhnya menjadi tanggung jawab Lapas, Rutan, dan Bapas yang harus terus diperhatikan, dikarenakan begitu pentingnya pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan yang komprehensif   bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Oleh karena itu guna meningkatkan pengawasan terkait pelayanan kesehatan di Lapas, Rutan, dan Bapas di Provinsi Jawa Timur Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur terus melakukan perbaikan-perbaikan dan pengawasan antara lain dengan diselenggarakannya Rapat Koordinasi Program Harm Reduction di Lapas, Rutan dan Bapas dukungan Global Funf SSF triwulan III tahun 2013.   Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan koordinasi dengan Lapas, Rutan dan Bapas dengan beberapa instansi yang terkait pelayanan dan penyuluhan kesehatan bagi Warga Binaan P

7 Rutan di Kalbar Over Kapasitas

Gambar
7 Rutan di Kalbar Over Kapasitas Jum'at, 27 September 2013 Ilustrasi Okezone PONTIANAK - Kepala Perwakilan Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Budi S Rachman mengakui rumah tahanan (rutan) di Kalbar over kapasitas. "Kami akui bahwa kami kekurangan SDM serta fasilitas yang tidak memadai. Beberapa Lapas yang ada di Kalbar bahkan over kapasitas," ungkap Budi kepada Okezone ditemui di ruang kerjanya, Kamis (26/9/2013). Menurutnya dari 12 Lapas yang ada di Kalbar, hanya lima rutan yang tidak over kapasitas. Seperti Lapas Kelas II A Pontianak, kapasitas 500 Napi dan tahanan, saat ini memuat 692 orang tahanan. Untuk Rutan Kelas II B di Kabupaten Ketapang, kapasitas 200 orang, ditempati 362 Napi. Kemudian Rutan Kelas II B Kota Singkawang, kapasitas 250, ditempati 307 Napi. Rutan Kelas II B Kabupaten Sintang, kapasitas 200, saat ini menampung 280 Napi. Kemudian di Rutan Kelas II A Pontianak, kapasitas hanya 200, tetapi menampung

Integritas Tinggi, Penilaian Utama Seleksi Dirjen PAS

Gambar
Integritas Tinggi, Penilaian Utama Seleksi Dirjen PAS Kamis, 26 September 2013, 21:57 WIB         Apel pagi di Kompleks Direktorat Jendral PAS REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Saat ini sedang digelar lelang jabatan untuk menyeleksi Dirjen Pemasyarakatan. Ketua Panitia Seleksi Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Denny Indrayana, mengatakan kandidat yang terpilih harus memiliki integritas tinggi karena itulah penilaian yang paling mendasar. Kandidat terdiri dari 10 peserta yang harus melewati tes wawancara terbuka untuk dicecar pertanyaan seputar rekam jejak, terobosan program, dan hal-hal lain terkait persoalan di Pemasyarakatan. "Integritas sangat mendasar untuk penilaian. Makanya kami melakukan proses pemilihan dengan wawancara terbuka seperti ini dengan panitia seleksi dari orang-orang kredibel. Harapannya Dirjen Pas yang terpilih memiliki integritas tidak terbeli, kepemimpinan yang kokoh dan kompetensi tinggi," kata Denny, usai tes wawancara terbuka calon Dirje

Mahasiswa IPB Ciptakan Detektor Telepon Seluler Napi

Gambar
Mahasiswa IPB Ciptakan Detektor Telepon Seluler Napi Kamis, 26 September 2013        REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Prihatin dengan maraknya penggunaan telepon seluler di lembaga pemasyarakatan (lapas), lima mahasiswa IPB ciptakan detektor telepon selular narapidana (napi). Lima Mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Setia Trianto,  Muhammad Nafis Rahman, Muhammad Sigit, Heri Heriyanto dan Qorry Aina mengikutsertakan karya mereka Jail Phone Detector (JPD) dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Adanya JDP diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan alat komunikasi oleh napi di lapas. Salah satu anggota tim JPD, Qorry Aina, mengatakan timnya terdorong menciptakan karena selama ini alat pengganggu sinyal di lapas jangkauannya tetlalu luas. "Misalnya di lapas Cipinang. Pengganggu sinyal cakupannya sekitar 300 meter, cukup bagus untuk lapas. Tapi masyarakat sekitar terkena imbas," kata Qorry. Teknologi JPD memiliki jangk

Lelang Jabatan Dirjen PAS, Calon Dicecar Soal Rekam Jejak

Lelang Jabatan Dirjen PAS, Calon Dicecar Soal Rekam  Jejak Kamis, 26 September 2013 REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak tujuh calon Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang menjalani tes wawancara terbuka banyak dicecar pertanyaan seputar rekam jejak mereka dari mulai meniti karier hingga saat ini. Pada tes wawancara hari pertama, Panitia Seleksi mewawancara tujuh kandidat antara lain Adrianus Eliasta Meliala, Y. Ambeg Paramarta, Moohammad Ghazalie, Rusdianto, F. Haru Tamtomo, Yon Suharyono, dan Handoyo Sudrajat. Salah satu calon, Kakanwil Kemenkumham Bengkulu Yon Suharyono, dicecar terkait catatannya yang pernah menerima gratifikasi saat menjabat sebagai Kepala Lapas Ciamis, Jawa Barat, dan Lapas Medan, Sumatera Utara. "Iya dulu kadang-kadang menerima saat sebagai kepala lapas, paling besar Rp5 juta. Kondisi saat itu tidak sekencang sekarang. Tetapi itu bagian dari masa lalu, ke depan kami memperbaiki," jawab Yon. Ia juga banyak ditanya seputar daftar kekayaannya