Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

376 Napi Lapas Madiun Dapat Remisi, 4 Langsung Bebas, begini Syarat Mendapatkan Remisi

Gambar
MADIUN  - Sebanyak 376 narapida di Lapas Klas I Madiun mendapatkan  remisi   Idul Fitri  2018. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Madiun, Suharman, menuturkan  remisi  376 napi terbagi menjadi dua, yakni Remisi K-1 dan  remisi  K-2. Remisi RK-1 yakni warga binaan mendapatkan  remisi  tetapi belum pulang karena masih menjalani sisa pidana sebanyak 372 orang. Sedangkan yang mendapat  remisi  RK-2 atau warga binaan yang mendapatkan  remisi  dan boleh langsung pulang empat napi. "Untuk napi RK-2 atau yang langsung dipulangkan saat Lebaran nanti ada empat napi. Satu napi mendapat  remisi  15 hari, dua orang napi mendapatkan  remisi  satu bulan, dan satu orang mendapatkan  remisi  1,5 bulan," kata Suharman, Senin (11/6/2018) siang. Suharman mengatakan, masa  remisi  masing-masing napi berbeda-beda ada, ada yang mendapat 15 hari, 1 bulan, 1,5 bulan, hingga 2 bulan. Di Lapas Klas I Madiun seluruh napi berjumlah sebanyak 995 orang. Dari jumlah tersebut, napi yang men

Lapas 'High Risk' Napi Teroris Dikebut Rampung Tahun Ini

Gambar
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly menargetkan lembaga pemasyarakatan khusus dengan super maksimum security rampung tahun ini. Lapas yang diberi nama Lapas Karanganyar, di Nusakambangan tersebut diperuntukan untuk narapidana beresiko tinggi 'high risk' seperti narapidana terorisme. Lapas tersebut memiliki standar pengamanan tingkat tinggi dan teknologi canggih. "Mudah-mudahan selesai tahun ini kalau tidak molor-molor dikit. itu memang keluar saja sudah pakai body sensor. Jadi itu sistem IT-nya sangat baik," ujar Yasonna usai rapat kerja dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6). Menurutnya, dalam Lapas yang memiliki daya tampung 520 orang tersebut juga menggunakan sistem  one man one cell.  Itu juga seperti yang terjadi Lapas Pasir Putih dan Lapas Batu di Nusakambangan. Namun kata Yasonna, meski pengamanan super ketat, lapas dibuat nyaman dan memadai bagi warga binaan. "Itu  one sel on

35 Anak Binaan Lapas Klas IIA Maros Antusias Ikut Pesantren Kilat

Gambar
MAKASSAR  - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Maros bersama pemerintah terus berkomitmen dalam menyejaterahkan masa depan anak yang menjadi binaan di lapas tersebut.  Salah satunya yakni dengan menggelar pesantren kilat Ramadan ceria di aula Lapas Klas IIA Maros, Minggu (3/6/2018). "Ini merupakan implementasi MoU yang telah kita buat bersama pihak Kementerian Agama Kabupaten Maros, Pemprov Sulsel, dan Pemkab Maros," ujar Kepala Lapas Klas IIA Maros, Warsianto. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Sulsel, Andi Murlina mengharapkan dengan terlaksananya kegiatan positif itu, para anak didik tersebut bisa membahagiakan orang tuanya, serta menginspirasi anak muda lainnya. "Semoga anak-anakku bisa menginspirasi pemuda lainnya di luar sana untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi, serta berguna bagi bangsa dan negara," katanya di hadapan 35 anak binaan lapas. Diketahui, suasana kegiatan yang mengangkat tema "

Warga Binaan Pemasyarakatan Butuh Pembinaan Komprehensif

Gambar
Analisadaily (Medan) -  Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung mengatakan, upaya pembinaan yang komprehensif sangat dibutuhkan para warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Tanjung Gusta. “Dengan upaya pembinaan kepada para warga binaan, mudah-mudahan mereka tidak lagi merasa ada di Lapas, tetapi tetap bersama kita,” kata Nurhajizah, Kamis (31/5). Binaan secara komprehensif tersebut, lanjut Wagubsu, adalah upaya agar warga binaan (narapidana) memiliki harapan di masa depan, setelah sekian lama menjalani masa pembinaan di dalam Lapas. Berbagai keterampilan dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka, diyakini akan mengubah pandangan negatif selama ini terhadap narapidana. “Kalau kita berpangku tangan, bukan tidak mungkin kita akan tertinggal dari yang lain. Mungkin kami bersama Pak Gubernur tidak akan lama lagi. Tetapi saya sendiri, akan tetap ada di Sumut. Kita sudah bekerja dan wajib merebut apa yang harus kita raih. Kita harus ‘berl