Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Tekan Kerusuhan di Lapas Barelang dengan Kegiatan Produktif

Gambar
BATAM  – Kegiatan produktif berupa pelatihan kerja bagi narapidana ternyata mampu menekan tingkat kerusuhan di sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas). Namun, Lembaga Pemasyarakan Barelang di Batam, Kepulauan Riau masih kekurangan fasilitas untuk kegiatan produktif seperti itu. Selain bisa menjadi upaya mencegah kerusuhan, kegiatan produktif juga bisa menjadi sumber penghasilan dan bentuk pemberdayaan bagi narapidana. Kepala Lapas Barelang Farhan Hidayat mengatakan, ada tujuh jenis kegiatan produktif di Lapas Barelang. Keterbatasan ruang, peralatan, dan modal membuat hanya sedikit narapidana terlibat dalam kegiatan-kegiatan produktif itu. “Kami memanfaatkan sebagian ruang dan halaman untuk berbagai kegiatan. Kalau memungkinkan, memang berharap ditambah. Tetapi, kondisi sekarang mengharuskan kami mengoptimalkan yang ada,” ujarnya, Senin (30/5/2016), di Batam. Kegiatan produktif di Lapas Barelang adalah produksi mebel, tempe, kain perca, ternak, hasta kriya, berkebun, dan plast

Terlalu Banyak Penjahat, Jatim Kekurangan Lapas dan Rutan

Gambar
Kakanwil Kemenkum HAM Jatim Budi Sulaksana Sidoarjo –  Sebanyak 38 Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) se-Jawa Timur, sudah overload atau kelebihan kapasitas. Pernyataan itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, Budi Sulaksana. Lapas dan Rutan yang seharusnya berkapasitas maksimal 9.800 orang, saat ini dihuni oleh 18.743 orang. “Dari jumlah sebanyak penghuni yang ada, didominasi kasus narkoba, yakni sebanyak 60 persen,” katanya usai menghadiri acara pisah sambut Kalapas Klas II A Sidoarjo, Senin (30/5/2016). Dia menandaskan, seluruh Lapas dan Rutan yang ada di Jatim saat ini telah melebihi kapasitas maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab membludaknya penghuni Lapas diantaranya adanya tahanan kasus narkoba yang seharusnya bisa dilakukan rehabilitasi. “Kalau bisa direhabilitasi, tidak perlu masuk lapas,” tukasnya. Tidak hanya itu, Budi juga menyinggung persoalan penyelesaian diversi bagi

7 Lapas di Jatim Bebas Narkoba dan Handphone

Gambar
Kakanwil Kemenkum HAM Jatim Budi Sulaksana Sidoarjo –  Jawa Timur memiliki 38 lembaga pemasyarakatan (lapas). Sebanyak 27 lapas dinyatakan bebas narkoba. Demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkum HAM) Jatim Budi Sulaksana dalam acara pisah sambut Kepala Lapas Klas II A Medaeng Sidoarjo, Senin 30 Mei. “27 lapas itu juga bebas handphone,” ungkap Budi dalam acara yang berlangsung di Lapas Klas II A Sidoarjo. Peredaran narkoba dalam lapas menjadi perhatian. Kemenkum HAM dan petugas gabungan pun melakukan operasi untuk mengantisipasi peredaran narkoba dan kepemilikan handphone. “Namun saya masih belum bisa mengatakan Lapas Medaeng Sidoarjo bersih, bebas dari narkoba maupun handphone. Tapi kami akan berupaya untuk memberantas hal itu,” lanjutnya. Di Lapas Sidoarjo, Budi mengungkapkan masih rawan peredaran narkoba dan kepemilikan handphone hingga 80 persen. Lantaran itu, ia meminta Kepala Lapas yang baru terus melakukan

Bank Indonesia Jalin Kerjasama dengan Lapas Tenggarong

Gambar
BI kerjasama dengan Lapas Tenggarong TENGGARONG  – Kalapas Kelas IIB Tenggarong, M Ikhsan menyambut baik kerjasama yang akan dijalin oleh Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur dalam kegiatan Pelatihan Bantuan Teknis Pangan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kerja sama dituangkan dalam bentuk pelatihan yang akan dimulai pada awal bulan Juni 2016 ini atau tepatnya saat bulan Ramadan. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut MoU antara Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kaltim dengan Bank Indonesia. Perwakilan BI Kaltim memang berkewajiban menjaga inflasi daerah dan mendorong Lapas untuk dapat berproduksi dalam sektor ketahanan pangan. Dan saya berharap kerjasama ini dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip kemitraan dan di masa depan lebih ditingkatkan lagi melalui bentuk kegiatan lainnya,” tegas Kalapas Ikhsan. Kalapas juga menegaskan, untuk tempat serta lokasi WBP nantinya, baik itu untuk lahan pertanian, maupun perikanan, Lapas telah memiliki lahan untuk itu. Ia m

Jelang Ramadhan Napi di Rutan Cilodong adakan Tawakufan

Gambar
200 lebih WBP Rutan Cilodong, Depok mengadakan kegiatan Tawakufan Depok   – Seminggu sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, sekitar 200 lebih warga binaan Rutan Cilodong, Depok mengadakan kegiatan Tawakufan di Mesjid Baiturahman Rutan Depok. Abdurahman (50) selaku anggota Regu Pengamanan Rutan menyebutkan bahwa kegiatan Tawakufan ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus silaturahmi dengan warga binaan yang baru pindah dari Rutan Cipinang dan Salemba. “Hari biasa, setiap senin sampai rabu warga binaan juga sudah ada kegiatan kerohanian seperti Solat Dhuha bersama dan kajian Alquran. Warga binaan ber ganti-gantian membacakan Alquran, bagi warga binaan yang belum bisa akan diajari oleh warga binaan yang bisa,” ujar Abdurahman. Seperti diketahui jumlah tahanan di Rutan ini pada pertengahan April 2016 hanya 150 orang. Saat ini jumlahnya bertambah menjadi 631 orang. Hal ini karena sejak kunjungan Kemenkum & Ham Yossana yang mengatakan akan memindahkan 1000 napi d

Perpustakaan di Rutan Balikpapan Obati Kejenuhan Warga Binaan

Gambar
Perpustakaan Rutan Balikpapan BALIKPAPAN  – Untuk tetap memberikan pengetahuan terhadap para warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Balikpapan, disediakan perpustakaan khusus warga binaan. Di sana seluruh warga binaan dapat leluasa membaca buku-buku yang disediakan pihak Rutan dengan bekerjasama dengan perpustakaan daerah. “Kami bekerjasama dengan Perpustakaan daerah, jadi setiap beberapa bulan sekali, dari mereka melakukan pergantian buku-buku lama dengan buku-buku pengetahuan,” ujar Kepala Rutan klas IIB Balikpapan Budi Prajitno, kemarin. Ada ratusan buku dari berbagai jenis yang disediakan, mulai buku cerita, buku pengetahuan hingga buku pelajaran. Diharapkan dengan adanya buku-buku bacaan ini dapat mengurangi kejenuhan warga binaan yang tengah menjalani hukuman. “Ini juga salah satu untuk mengilangi strees warga binaan dan mereka juga bisa menambah ilmu pengetahuan mereka,” harapnya. Selain perpustakaan, di tempat yang bersampingan dengan ruang perpustakaan juga

Semangka isi Ganja Dibongkar Petugas Lapas Meulaboh

Gambar
Ilustrasi, Foto:statusaceh.net Meulaboh   – Petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh berhasil mengungkap modus penyelundupan ganja kering yang dimasukan dalam buah semangka. Kepala LP Kelas II-B Meulaboh, Jumadi, di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, bahwa salah seorang petugas Petugas dengan jelinya memeriksa barang bawaan keluarga warga binaan yang datang membesuk dan menemukan dua paket ganja kering dalam satu buah semangka pada Jum’at (27/5) sekitar pukul 16.00 WIB. “Semua barang bawan pengunjung membesuk itu wajib diperiksa, kemudian petugas melihat buah semangka itu mencurigakan ada bekas potongan, setelah dilihat secara teliti ditemukan di dalamnya dua paket ganja kering,”katanya. Ia menjelaskan, pengunjung tersebut atas nama Edi Saputra yang merupakan warga beridentitas dari Kabupaten Nagan Raya yang mengaku hendak menjenguk salah seorang warga binaan yang masuk tahanan karena kasus penyalahgunaan narkoba. Pengunjung ini dip

Perpustakaan Lapas Wanita Semarang Dibantu Suplai Buku Perpusda

Gambar
Ilustrasi Perpustakaan di Lapas SEMARANG  – Minimnya variasi atau jenis buku di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IIA Bulu tak mengurangi antusias para warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk membaca beragam jenis bacaan yang ada. Kehadiran mobil perpustakaan keliling (Perling) bisa menutup keterbatasan buku yang dikelola di perpustakaan lapas. Kalapas Wanita Semarang Suprobowati melalui Petugas Bimbingan Kemasyarakatan (Bimkemas) Made Rai Rahayuwati mengungkapkan, minat baca yang tinggi warga binaan di lapas ini bisa terbantu dengan adanya mobil Perling yang biasanya datang setiap hari Jumat. Sekitar tiga jam, warga binaan ini bisa mendapatkan ruang membaca yang lebih luas. ”Koleksi kami memang terbatas yang ada di perpustakaan lapas dan mobil Perling sangat membantu para WBP. Kegiatan membaca ini banyak diminati pasalnya untuk mengisi waktu di dalam penjara,” ujar Made, kemarin. Mobil Perling yang hadir di halaman lapas ini selalu menarik minat para WBP karena kol

Mensos: Masih Banyak Terpidana Anak Dikirim Ke Lapas

Gambar
Mensos saat rapat di DPR RI Jakarta –  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku saat ini masih banyak anak-anak yang terlibat kasus pidana setelah divonis pengadilan dikirim ke lembaga pemasyarakatan (lapas) anak. Kofifah mencontohkan ketujuh terpidana pembunuhan dan pemerkosaan Yuyun yang masih dibawah umur dieksekusi ke Lapas Klas IIA Bentiring, Kota Bengkulu. “Karena memang tidak ada LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak maupun Panti Rehabilitasi Sosial,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VIII DPR, Senin (30/5). Kofifah pun telah mengkomunikasikan masalah tersebut dengan Kementerian Hukum dan HAM agar ketujuh terpidana yang masih dibawah umur tersebut dimasukan ke LPKA, “Jadi ini problem kita bahwa masih banyak anak-anak yang ternyatadikirim ke Lapas,” ujarnya. Menurut Khofifah harusnya anak-anak yang terlibat tindak pidana yang ancaman hukumannya dibawah 7 tahun dikirim ke Panti Rehabilitasi Sosial. Sedangkan anak-anak yang terlibat tindak pidana ya

Lapas Pekanbaru Kedatangan Terpidana Mati dan Terorisme

Gambar
Pekanbaru  – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru, Riau kedatangan dua terpidana mati kasus narkoba dari Lapas Klas IIB Dumai dan dua terpidana kasus terorisme dari rumah tahanan Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat. “Kedatangan mereka hampir bersamaan pekan lalu. Paginya dua terpidana terorisme dan sorenya lima terpidana narkoba, dua diantaranya terpidana mati,” kata Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Riau, Ferdinan Siagian kepada Antara di Pekanbaru, Jumat. Ia menjelaskan dua terpidana mati kasus narkoba tersebut awalnya merupakan tahanan Lapas Klas IIB Dumai. Namun, kedua tahanan masing-masing bernama Ali Muttakin bin Senadi dan Kartik bin Gowinda Samin saat ini masih menjalani proses peninjauan kembali (PK). Sementara dua terpidana kasus terorisme yang dipindah ke Lapas Klas IIA Pekanbaru masing-masing adalah Muhammad Shibghotulloh alias Yatno dan Rio Adi Putra alias Abu Rio. Selain dua terpidana mati kasus narkoba

Di LP Barelang, Satu Sipir Harus Mengawasi 300 Narapidana

Gambar
Suasana Lapas Barelang di Batam, Kepulauan Riau (Foto: kris mada) Batam  – Setiap penjaga di Lembaga Pemasyarakatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau, harus mengawasi hingga 325 orang narapidana. Kondisi itu salah satu dampak kelebihan kapasitas yang setara 300 persen daya tampung asli penjara itu. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Barelang Farhan Hidayat mengatakan, penghuni LP Barelang tercatat 1.366 orang. Padahal, LP itu dirancang untuk dihuni 450 orang saja. “Untuk setiap giliran jaga, hanya ada enam petugas,” ujarnya, Jumat (27/5), di Batam, Kepulauan Riau. Setiap regu penjaga terdiri dari seorang komandan regu yang bertugas di depan. Seorang pengawas menjaga di blok wanita yang dihuni 60 orang. Sisa empat penjaga lain bertugas di blok pria yang dihuni rata-rata 1.300 orang sejak beberapa bulan terakhir. “Hingga 70 persen merupakan terpidana kasus narkotika,” ujarnya. Petugas jaga tidak bisa ditambah karena memang tidak ada tenaga lain. Direktorat Jenderal Pemasyarak

Ini Cara Pengelola LP Barelang Cegah Kerusuhan di Penjara

Gambar
Kegiatan produksi mebel di Lapas Barelang/Lapas Batam.Add caption Batam  – Kelebihan kapasitas hingga 300 persen dari daya tampung membuat Lembaga Pemasyarakatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau, rawan ricuh. Pengelola penjara punya sejumlah cara untuk mengendalikan potensi itu. Kepala LP Barelang Farhan Hidayat mengatakan, kericuhan biasanya dimulai dari desas-desus yang tidak segera dinetralisasi. Untuk mencegah isu tidak jelas beredar, LP itu punya radio komunitas yang dikelola narapidana. “Setiap hari mereka siaran dan memutarkan musik. Kalau ada isu tidak jelas, segera disiarkan klarifikasi oleh warga binaan yang menjadi pengelola radio,” ujarnya, Jumat (27/5/2016) di Batam. Siaran klarifikasi itu terbukti berulang kali meredam isu tidak jelas sehingga tidak berkembang menjadi kericuhan. “Siaran disampaikan oleh warga binaan dalam bahasa sesama mereka,” ujarnya. Farhan juga menyediakan sejumlah kegiatan lain untuk 1.366 narapidana di penjara itu. Setiap hari, ada du

Perppu Kejahatan Seksual, Perlu Asesmen Sebelum Rehabilitasi Napi Kejahatan Seksual

Gambar
(ilustrasi) Pembinaan WBP di Lapas Klas II B Solok. JAKARTA  – Prsiden Joko Widodo sudah menandatangani Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam Perppu ini ada sanksi maksimal dan minimal serta rehabilitasi.  Kejahatan seksual terhadap anak 50 persen lebih dari jumlah kasus pelanggaran hak anak di Indonesia. Narapidana (napi) disebut warga binaan, terkait perlindungan anak, al. kejahatan seksual, di lembaga pemasyarakatan (Lapas), “Jumlahnya peringkat ketiga setelah narkoba dan pencurian,” kata Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Kemenkumham RI ,  Akbar Hadi Prabowo, kepada “ baranews.co ” (26/5). Data per April 2016 menunjukkan napi narkoba mencapai 81.360, pencurian 29.532 dan perlindungan anak 17.827. Terkait dengan salah satu amanat dalam Perppu yaitu rehabilitasi, ini merupakan bagian dari pembinaan napi di semua Lapas. “Semua warga binaan men

Tiga Bulan, Lapas Ditarget Bebas Narkoba

Gambar
Bambang Haryono Petobo   – Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Sulteng menegaskan agar seluruh Lapas, Rutan dan Cabang Rutan di Sulteng bebas Narkoba dalam waktu 3 Bulan. Hal tersebut disampaikan Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Bambang Haryono, dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Lapas Klas IIA Palu, Selasa, (24/5/2016). Dalam sambutannya, Bambang mengatakan, penggunaan HP pada warga binaan menjadi salah satu biang keladi peredaran narkoba di dalam maupun di luar Lapas. Dikatakan, berdasarkan imbauan dari menteri, dalam waktu enam bulan peredaran narkoba di Lapas, Rutan dan cabang Rutan yang berada di Indonesia harus bersih. “Di sulteng jumlah warbin belum terlalu banyak sehingga saya menargetkan agar dapat mengatasi masalah narkoba dalam waktu 3 bulan,” tandasnya. (WKL) Sumber : mercusuarnews.com

8 Paket Sabu dan Uang Tunai Rp26 Juta Disita dari Lapas Lubukpakam

Gambar
Deliserdang   – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lubukpakam melakukan razia, Selasa 24 Mei 2016 malam. Hasilnya tiga narapidana pengedar dan bandar sabu bersama delapan paket sabu dan uang tunai Rp26 juta diamankan. Kepala Lapas Kelas II B Lubukpakam Jahari Sitepu mendapat kabar dari warga binaan jika salah seorang warga binaan sering melakukan transaksi jual-beli narkoba. Selanjutnya, seluruh sipir dikerahkan untuk melakukan razia. Saat petugas melakukan razia ke kamar 5  Mawar. Dari ruangan itu petugas menemukan satu paket sabu milik Tusiman (50), warga Gang Rasmi, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa. Selanjutnya petugas melakukan interogasi terhadap narapidana (Napi) kasus narkoba yang dihukum enam tahun penjara itu. Dari mulut napi yang sudah tiga tahun menjalani hukuman itu terungkap satu paket sabu itu dibeli dari Rusman (43), warga Dusun X Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa. Selanjutnya, petugas menuju kamar pengasingan 14 yang dihuni Rusman, napi

14 Tim Warga Binaan Berlomba Cerdas Cermat di LP Ngawi

Gambar
Suasana saat pembukaan cerdas cermat. (Foto: ngawikab.go.id) Ngawi  — Sebanyak 14 tim yang beranggotakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP/Lapas) mengikuti Lomba Cerdas Cermat Paket B antar-Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di halaman LP Ngawi, Rabu-Kamis (25-26/5/2016). Tim-tim tersebut berasal dari PKBM se-Korwil Madiun dan Bojonegoro. Yakni dari Bojonegoro dengan dua tim, Kota Madiun dengan dua tim, Kabupaten Madiun dengan dua tim, Magetan dua tim, Pacitan dengan dua tim, dan Ngawi dengan empat tim. Kepala LP Ngawi, Agus Mulyono, mengatakan lomba ini dibagi menjadi tiga babak, yaitu babak pertama berupa pertanyaan wajib, babak kedua berupa pertanyaan lemparan, dan babak ketiga berupa pertanyaan rebutan. “Perlombaan ini akan berlangsung secara kompetitif karena hampir seluruh tim memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing,” kata dia yang dikutip  Madiunpos.com  dari laman ngawikab.go.id,  Kamis (26/5/2016). Agus mengaku bangga PKBM LP Ngawi bisa menjadi tu

Jelang Eksekusi Mati, Nusakambangan Rawan Rusuh, Begini Cara Meredam

Gambar
Nusakambangan dari udara (Foto: Rezza) Nusakambangan  – Sungguh berat tugas yang diemban para sipir di Nusakambangan. Tugas mengawasi para napi kelas kakap makin berat seiring dengan rencana pelaksanaan eksekusi mati. Pasalnya, potensi kerusuhan di sejumlah lapas di Nusakambangan meningkat pasca eksekusi mati. Traumatik dan solidaritas antarnapi menjadi pemicu. Kalapas Batu Abdul Aris menuturkan, melihat pengalaman eksekusi mati tahap I dan II, memang kondisi psikologis narapidana terpengaruh eksekusi mati. Mereka khawatir kejadian yang sama menimpa mereka. ”Semua itu masuk akal, karena banyak terpidana mati di Nusakambangan,” ungkapnya. Sesuai catatannya, ada 55 terpidana mati yang tersebar di tujuh lapas di Nusakambangan. Yakni, Batu, Pasir Putih, Permisan, Besi, Narkotika, Terbuka dan Kembang Kuning. ”Semua napi itu tentunya memiliki rasa solidaritas. ”Ini sangat wajar,” paparnya. Perlu diingat, sebagian besar napi di Nusakambangan itu telah bertahun-tahun bersam

“Kesambi 38” Bikin Single jadi Juara Festival

Gambar
Warga binaan Lapas Cirebon yang juga personel Band Kesambi 38. (Foto: Okri Riyana) Cirebon  – Anggota band yang satu ini latar belakangnya sangat beragam. Ada yang jadi narapidana karena membunuh, hacker, ada juga pecandu narkoba. Tapi itu tinggal masa lalu. Mereka berkumpul dan berkarya menghasilkan musik yang menggetarkan hati. Inspirasi atau sesuatu yang menggerakkan hati dan pikiran seseorang dapat muncul di mana saja dan tidak pernah mengenal tempat. Termasuk di balik jeruji sekalipun. Hal ini mungkin yang dialami oleh kelima warga binaan ini. Tembok lapas yang kokoh, aturan ketat terhadap rutinitas, ditambah pembinaan dari aparat dapat menjadi sinergi yang mampu menggerakan kreativitas dalam diri mereka. Saat ini, kelima personel Kesambi 38 masih berstatus narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon. Kasus mereka berbeda. Ada yang pernah terjerat hukum karena kasus narkoba, kejahatan IT, hingga pembunuhan. Mereka adalah Surya Abadi Samosir (25), Aldi Apriyana