Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Desa Pancasila di Lamongan Diresmikan Jadi Destinasi Wisata Religi

Gambar
Bupati Lamongan resmikan desa wisata religi/Foto: Eko Sudjarwo Lamongan  - Sejak lama Desa Balun di Lamongan dikenal sebagai  Desa Pancasila  karena keragaman pemeluk agama yang hidup berdampingan secara damai. Kini desa tersebut dinobatkan sebagai desa  wisata religi . Kepala Desa Balun Khusyairi mengatakan, pada dasarnya Desa Balun sudah memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Jadi ketika dikelola dengan benar akan semakin memberi dampak yang baik pula pada masyarakat. "Desa Balun sangat layak diresmikan sebagai Desa Wisata Religi. Karena sudah memiliki embrio, kebudayaan dan kesenian yang bisa menarik wisatawan," kata Kusyairi saat peresmian Desa Balun sebagai desa wisata religi, Sabtu (27/4/2019). Menurut Kusyairi, Desa Balun selama ini mendapat julukan desa Pancasila karena kemajemukan warganya. Di Desa Balun, meski berbeda keyakinan keagamaan tetapi bisa hidup rukun. Kusyairi menambahkan, di Desa Balun hidup berdampingan 3 pemeluk agama. Yaitu Islam,

Soal Membumikan Pancasila, Jokowi Sebut Sudah Dirikan BPIP yang Kekinian

Gambar
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo memaparkan visi misi pada Debat Keempat Calon Presiden Pemilu 2019 di Jakarta, Minggu (30/3/2019). Debat malam ini menggambil tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden petahana Joko Widodo mengatakan, kerja Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) harus kekinian. Hal itu diungkapkan Jokowi dalam debat keempat Pemilu 2019 yang dilaksanakan di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat pada Sabtu (30/3/2019). Dalam debat itu, dibacakan pertanyaan panelis tentang apa yang akan dikerjakan Jokowi atau Prabowo dalam membumikan Pancasila tanpa mengedepankan cara-cara indoktrinatif. “Kita sudah membentuk yang namanya, BPIP,” ujar Jokowi. “Namun, kerja BPIP harus kekinian. Bukan lagi bersifat indoktrinasi lagi. Harus kekinian,” lanjut dia. Salah satu cara kekinian di dalam membumikan Pancasila, yakni menggunakan media sosial. Mulai dari Facebook, Tw