Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Wanita Ini Selundupkan HP di Celana Dalam

Gambar
Sragen   — Upaya penyelundupan ponsel ke dalam Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II A Sragen berhasil digagalkan sipir, Senin (18/7/2016). Ponsel itu disembunyikan di balik celana dalam seorang ibu ketika ingin menjenguk suaminya yang menjadi warga binaan LP setempat. Hal itu diungkapkan Kepala LP Kelas II A Sragen Rudy Djoko Sumitro saat berbincang dengan  Solopos.com  di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2016). Rudy menegaskan sesuai dengan aturan yang berlaku, setiap pengunjung LP wajib digeledah di pintu masuk sebelum dibolehkan bersua dengan keluarganya yang menjadi warga binaan. “Kejadiannya pukul 10.00 WIB pagi. Karena dia seorang ibu, kami minta pegawai [sipir] perempuan untuk menggeledahnya. Ternyata di dalam celana dalam yang dipakai ibu itu tersimpan ponsel android merk Asiafone,” jelas Rudy yang enggan membeberkan identitas ibu yang berusaha menyelundupkan ponsel melalui celana dalamnya itu. Sesuai aturan, kata Rudy, petugas dibolehkan menggeledah tubuh pengunjung wanita

Warga Binaan dan Sipir Rutan Tapaktuan Lakukan Tes Urin

Gambar
Tapaktuan  – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Tapaktuan, Aceh Selatan, Irman Jaya, Amd.IP menyatakan, minimal tiga bulan sekali akan melakukan tes urin terhadap warga binaan dan pegawai yang bertugas di Rutan itu. “Tes urene ini perlu dilakukan untuk menghindari pengaruh dan beredarnya narkoba dilingkungan Rutan,” katanya kepada Aceh Selatan News di Tapaktuan, Selasa (19/7/2016). Kepala Rutan Tapaktuan Irman Jaya. Dia tidak menutup-nutupi adanya indikasi pegawai Rutan juga memakai barang terlarang itu. Terhadap sipil yang telah terlanjur menkonsumsi narkoba akan di rehab terlebih dahulu. “Karena untuk tes urine ini anggarannya tidak tersedia di Rutan, maka kita kerja sama dengan BNNK Aceh Selatan,” ujarnya. Irman Jaya melanjutkan, terhadap pegawai Rutan bila hasil tes urene positif setelah dibina dan direhabilitas namun saat di tes kembali pada tiga bulan berikutnya juga positif maka akan diberi sanksi sesuai aturan. “Kita menginginkan Rutan ini bebas dari

Produksi Tahu Sehat ala Napi Lapas Porong

Gambar
Leo (baju biru) mempraktikkan cara mencetak tahu. Surabaya  – Narapidana (napi) Lapas Kelas I Surabaya memiliki usaha baru di dalam penjara. Dua bulan belakangan mereka bisa memproduksi tahu sehat. Pengolahan bahan makanan tersebut dilakukan di alam terbuka. Produksi pun bergantung pada cuaca. Leonardo Saputra Wiradana tampak sibuk di depan penggorengan. Sesekali dia mengaduk minyak panas berisi tahu yang dia potong kotak persegi panjang. Pria 30 tahun itu tampak menikmati kegiatan memasak siang pekan lalu. Suasana sejuk menambah betah napi asal Surabaya tersebut berlama-lama di ”dapur” terbuka Lapas Kelas I Surabaya. Tempat memasak yang digunakan Leo memang tidak biasa. Letaknya di halaman belakang lapas. Bersebelahan dengan dapur lapas dan poliklinik, tepat di bawah pohon ketepeng dengan daun yang cukup lebat. Di bawah pohon tersebut tidak hanya terdapat peranti memasak seperti kompor gas dan penggorengan. Tetapi, tempat itu juga dilengkapi alat untuk memproduksi tahu. Ada

Fahri: Tak Semua Penjahat Harus Dipenjara

Gambar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah Jakarta  – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia butuh revolusi. Menurutnya lapas saat ini bukan lagi tempat pemasyarakatan tapi malah tempat merusak orang. Apalagi, ketika kondisi lapas saat ini sudah kelebihan kapasitas. “Udah  nggak  kayak manusia, orang di situ tidak dilatih kembali jadi manusia, tapi dirusak. Di Indonesia kadang ada orang yang memberikan  warning , hati-hati sama orang yang sudah dipenjara,” kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 18 Juli 2016. Fahri menilai, konsep pemasyarakatan sebenarnya bukanlah penjara. Tapi lembaga pemasyarakatan seharusnya menyediakan tempat yang tenang agar penjahat menjadi orang yang lebih baik. “Makanya di luar (negeri) namanya  correction department , tempat mengkoreksi. Makanya kalau melihat orang jadi tambah nakal, peredaran narkotika luar biasa, orang nyogok, memang akan jadi begitu,” ujar Fahri. Baginya, penghukuman tidak harus

Karya Tangan Warga Binaan Rutan Labuhan Deli Diminati Masyarakat

Gambar
Karya WBP Rutan Labuhan Deli. Labuhan Deli  – Kunjungan wartawan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Labuhan Deli disambut hangat oleh KaKPR (Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan) S. Syahyudi dengan menunjukkan hasil karya-karya seni miniatur yang dibuat oleh tangan-tangan pengrajin dengan penuh kreaktif para napi yang menjadi warga binaan. Hasil karya dari warga binaan lapas Labuhan Deli tersebut terbuat dari kayu tusuk sate yang di sulap menjadi kapal miniatur, begitu juga Masjid miniatur terbuat dari bambu, serta karya berbahan mancis dicetak menjadi burung elang. Yang lebih uniknya lagi miniatur tersebut dihiasi dengan lampu sehingga kelihatan semakin menarik. Karya tersebut sudah banyak diciptakan oleh beberapa warga orang warga binaan yakni  oleh Beni alias Acung, Budiman alias Bo. Tidak hanya sampai disitu saja hasil dari kerajinan tersebut sudah dipasarkan ke masyarakat dengan harga yang berpariasi, dari Rp.300 ribu hingga Rp. 1 juta. Rata-rata untuk menciptakan satu

Lapas Pangkalan Bun Siapkan Layanan Self Service

Gambar
Radar Sampit Cukup Tempelkan Jari, Napi Tahu Kapan Bebas.(Radar Sampit) Pangkalan Bun  – Warga binaan atau narapidana di Lapas Klas IIB Pangkalan Bun bisa mengetahui sisa waktu mendekam di balik jeruji besi dengan lebih mudah. Pasalnya, pihak lapas menyiapkan layanan self service. Dengan menempelkan sidik jari ke alat tersebut, semua data soal hukuman napi akan tampil. Kalapas Klas IIB Pangkalan Bun Arief Gunawan menjelaskan, alat layanan mandiri pemindai sidik jari ini tidak hanya memudahkan semua warga binaan untuk mengecek masa berlaku hukuman. “Mereka bisa melihat dari masa hukumannya, selain itu juga ada tertera remisi dan bisa tahu kapan mereka mengajukan cuti bersyarat dan bebas bersyarat,” ujar Arief kepada Radar Sampit di ruangannya, Kamis (14/7). Namun, tidak semua warga binaan bisa menggunakan alat tersebut. Sebagian warga binaan buta huruf. Untuk itu, lapas berupaya mendatangkan pengajar khusus dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kobar untu

Sabu dan Putau Diselundupkan ke Lapas Garut dalam Kaleng Biskuit

Gambar
Garut   – Banyak cara dilakukan pengedar narkoba untuk bisa menyelundupkan narkotika ke dalam lapas. Salah satunya terungkap di Lapas  Kelas II B Kabupaten Garut. Pengedar narkotika di lapas tersebut menyelundupkan sabu dan putau dengan cara memasukannya ke dalam power bank dan kemudian diselipkan di kaleng biskuit. ilustrasi Untung saja petugas lapas dan polisi yang bertugas cermat sehingga barang terlarang tersebut berhasil  disita. Dalam kasus ini polisi mengamankan tersangka calon penerima paket berinisial SJ (34 tahun), narapidana kasus narkoba warga Kampung Baraja, Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus, kasus ini terungkap Rabu (13/7) sekitar pukul 15.00 WIB. Polisi menyita barang bukti berupa satu paket kecil sabu dan satu paket kecil putau yang dibungkus dalam plastik warga bening. Selain narkoba, polisi juga menyita sebanyak 20 butir obat daftar G jenis alprazolam. “Menurut pengakuan tersang

Menkumham Targetkan Seluruh Proyek Lapas dan Rutan Beres Tahun Ini

Gambar
Menkumham Yasonna saat teleconference dengan Kepala Kanwil, Selasa (12/7). [Singgih] Jakarta  – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menargetkan pembangunan proyek penambahan kapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) harus selesai akhir tahun ini. “Saya mau ini dilakukan dengan full akuntabilitas,” ujar Yasonna usai menggelar teleconference dengan 33 kantor wilayah (Kanwil) di Indonesia, di Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/7/2016). Walau ditargetkan hingga 31 Desember 2016, ia melihat proyek yang akan menggunakan dana APBNP sebesar 1,3 triliun ini bersifat  short-term . Oleh karena itu, Yasonna meminta agar seluruh kepala kantor wilayah Kemenkumham bisa serius mengerjakan proyek ini dan tidak bekerja sama dengan pemborong yang “ ecek-ecek “. “Saya mau kualitasnya benar, pemborongnya benar. Pemborong tidak boleh “ ecek ecek “, tidak boleh minta termin pertama. Dia harus punya k

192 Ribu Napi, 1 Kabur, Yasonna: Itu Prestasi Juga

Gambar
Menkumham Yasonna H. Laoly (Foto: Denni) Jakarta  – Terpidana pemerkosa dan pembunuh siswi MTs di Jasinga, Bogor, Rizal alias Anwar yang kabur dari Lapas Salemba, Jakarta Pusat masih terus diburu. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah meminta bantuan polisi menangkap napi yang lolos setelah menipu petugas dengan mengenakan jilbab dan kacamata bantuan dari sang istri. Yasonna yakin, Rizal bisa ditangkap. Polisi punya cara menangkapnya. Apalagi istrinya sudah ditahan Sehingga ada tekanan psikologis. “Kecuali kalau dia tidak sayang lagi sama istrinya,” kata Yasonna di kantor Kemenkumham, Selasa (12/7). Yasonna terkesan tidak mau menyalahkan anak buahnya. Menurut dia, di momen Lebaran banyak yang membesuk untuk bersilaturahmi dengan tahanan. Dia menegaskan, tidak mungkin melarang orang bersilaturahmi. “Ini puncak perayaan sesudah puasa. Kami harus beri kesempatan mereka bertemu anak istri. Tapi ada bandit satu ini,” kata dia. Dia mengatakan, di Indonesia ada 192 ribu

Sabu Dalam Pasta Gigi Gagal Masuk Rutan Kotaagung

Gambar
Kotaagung  – Langkah Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, mencegah masuknya narkoba ke rutan terus dilakukan dan membuahkan hasil. Petugas Penjaga Pintu Utama (P2U) berhasil menggagalkan pengiriman satu paket sabu–sabu dengan berat sekitar 1 gram yang hendaknya diselundupkan ke rutan dengan modus dimasukkan ke pasta gigi. Pasta gigi berisi sabu gagal masuk ke Rutan Kotaagung. (edi herliansyah) Kepala Rutan Kelas II B Kotaagung, Novriadi didampingi Kepala Pengamanan Rutan (KPR), Rubyanto mengatakan, Pat ( 37) tersangka pembawa narkoba telah diserahkan ke Polres Tanggamus guna pemeriksaan lebih lanjut. Terungkapnya upaya pengiriman sabu tersebut menurut Novriadi, berawal dari kedatangan Pat Senin (11/7) sekitar Pukul 10.30 Wib ke rutan kotaagung untuk membesuk Sai (38) penghuni tahanan blok A yang statusnya masih merupakan tahanan titipan Polres Tanggamus. Ketika datang membesuk, Pat membawa sejumlah barang seperti pakaian, sabun serta pasta

Over Kapasitas, Rutan Sidrap Sekamar Dihuni 25 Orang

Gambar
Sidrap  – Jumlah narapidana dan tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Sidrap, Jl Pengayoman, Galung Aserae, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, melebihi kapasitas. Warga binaan rutan tersebut sudah mencapai 327 orang. Idealnya, rutan tersebut hanya untuk menampung 250 tahanan saja. “Sudah sangat sesak, Tahanan kita sudah berdesak-desakan di dalam kamar,” ujar Kepala Rutan Klas II B Sidrap, Mansyur kepada  TribunSidrap.com , Selasa (12/7/2016). Tahanan terdiri dari titipan Polres, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Sidrap sebanyak 110 orang, sementara narapidana 217 orang. Dari 327 warga binaan, sekitar 70 persen diantaranya adalah narapidana dengan kasus narkoba. “Dari jumlah napi dalam satu kamar harus diisi 25 orang per kamar, sementara jumlah kamar hanya 25 ruangan dari 4 blok yang ada,” jelas Mansyur. “Sudah begitu sementara, sambil kita usulkan pengiriman tahanan yang sudah inkracht,” ujarnya. Mansyur menjelaskan, kapasitas daya tampung se

Ada Narkoba Dalam Makanan, Penjagaan Rutan Kolaka Diperketat

Gambar
Kolaka   – Kasus penyelundupan narkoba masuk Rumah Tahanan Negara (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) masih marak terjadi. Usaha menyusupkan barang haram tersebut masuk ke Rutan Klas II B Kolaka berhasil terbongkar. Pil narkoba (somadril) dan sabu ditemukan oleh petugas Rutan Kolaka saat melakukan pemeriksaan, pekan lalu. Narkoba jenis sabu dan beberapa butir pil yang diorder salah seorang penghuni Rutan Klas II B Kolaka ditemukan dalam makanan. Satu paket sabu ditemukan dalam daging ayam goreng dan somadril ditemukan dalam nasi. Bahkan, Kepala Rutan Klas II B Kolaka Herry Muhammad Ramdan mensinyalir adanya keterlibatan orang internalnya atas praktik penyelundupan narkoba tersebut, namun masih dalam proses penyelidikan. Kepala Rutan Klas II B Kolaka Herry Muhammad Ramdan mengungkapkan, terbongkarnya upaya penyelundupan narkoba ke Rutan bermula ketika seseorang menitip makanan yang ditujukan kepada salah satu penghuni Rutan yang berinisial KH. Dengan adanya penemuan barang ha

Dua Kurir Selundupkan Sabu Dalam Jam Tangan

Gambar
Empat pelaku penyeludupan narkoba digiring menuju ke Mapolresta Samarinda. Samarinda  – Hari raya idul fitri 1437 H, disambut suka cita oleh segenap umat muslim di dunia, tak terkecuali bagi warga binaan di rutan maupun lapas. Namun, moment hari raya idul fitri ini juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan tindak kejahatan, dengan menyeludupkan narkoba ke dalam tahanan. Kasus penyelundupan narkoba itu hampir saja terjadi di Lapas Narkotika Klas III Samarinda, pada hari kedua lebaran di tanggal 7 juli lalu. Saat itu pelaku memanfaatkan ramainya pengunjung ke lapas untuk bisa melancarkan aksinya. Namun, karena kesigapan dan ketelitian dari petugas lapas, aksi penyelundupan narkoba jenis sabu itu berhasil digagalkan. Sekitar pukul 15.00 wita, petugas yang memang telah mencurigai gerak gerik dua orang pengunjung atas nama Arif dan Faisal yang hendak bertemu dengan dua warga binaan, atas nama Agus dan Andika. Setelah keempatnya bertemu, sebelum keempatnya berpisah

Ibu Ini Boyong Keluarga Besar Kunjungi Narapidana Rutan Salemba

Gambar
Jakarta   – Rina (36) memboyong serta keluarga besar untuk menjenguk keponakannya yang mendekam di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba hari ini, Selasa (12/7/2016). Rina bahkan memboyong keluarganya dari rumahnya di kawasan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Ia bersama ibu, adik, suami, beserta dua adiknya mengunjungi keponakannya yang baru sebulan terakhir menjadi penghuni Rutan Salemba. Ia mengatakan ini merupakan kunjungan pertamanya ke Rutan Salemba. Sebelumnya ia tidak ikut kunjungan pertama keluarganya ke Rutan Salemba di hari pertama Lebaran yang lalu. “Ya ini baru sempat jenguk karena anaknya baru saja masuk. Kemarin sudah dijenguk saat hari pertama Lebaran karena di sini juga sedang ada open house,” ujarnya ketika mengantri masuk ke dalam rutan. Selain Rina banyak pula keluarga narapidana yang datang dalam jumlah besar. Sampai sore ini sudah ada sekitar 400 penjenguk yang memasuki Rutan Salemba. (rizal) Sumber : tribunnews.com Topik :  Jakarta   – Rina (36) me

Pemerintah Belum Bisa Sediakan Bilik Asmara untuk Narapidana

Gambar
Menkumham Yasonna usai Halal Bi Halal di Lapangan Kemenkumham. Jakarta  — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan pemerintah saat ini belum bisa menyediakan bilik asmara untuk narapidana maupun tahanan. Hal ini karena, fasilitas yang dimiliki pemerintah belum memungkinkan untuk hal tersebut. “Kita belum bisa sekarang, kan fasilitas belum ada sekarang, belum memungkinkan,” ujar Yasonna di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (11/7). Ia mengatakan, saat ini pemerintah saja masih kewalahan untuk mengatasi kelebihan kapasitas ( di Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan. Sehingga saat ini, kata Yasonna, pihaknya masih berfokus untuk mengatasi kendala tersebut. Meski begitu, ia mengakui memang bilik asmara atau fasilitas semacam itu ada di sejumlah negara. Namun di Indonesia, belum ada fasilitas khusus tersebut. “Di beberapa negara itu ada, namanya  conjugal visit  (kunjungan intim untuk narapidana), di kita belum memungkinkan, jadi kita tanga

Rindu yang Tertahan di Rutan Salemba

Gambar
Rutan Salemba, Jakarta. (MTVN/Nur Azizah) Jakarta –  Pukul 11.30 WIB, Bel Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, berbunyi kencang pertanda jam besuk habis. Nyaringnya bersahutan dengan tangisan anak-anak yang ada di ruang tunggu Rutan Salemba. Salah satu anak, Latifa, terus menangis saat harus berpisah dengan ayahnya. Anak berusia empat tahun itu tidak mau turun dari gendongan  sang ayah, meski sudah dibujuk oleh ibunya, Aprilia. Satu jam bercengkrama dengan sang ayah rupanya tak cukup bagi Latifa untuk melepas rindu. Aprilia berniat mengunjungi suaminya pada sesi dua. “Masih kangen sama ayahnya. Makanya saya mau masuk lagi, antri lagi dari awal buat besuk sesi dua,” kata Aprilia pada Metrotvnews.com, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016). Aprilia datang bersama kedua putrinya yang masih balita, Latifa, 4, dan Nazwa yang masih berusia satu bulan. Wanita berusia 32 tahun itu membawa bayinya untuk pertama kali ke Rutan Salemba. Ia ingin memperlihatkan putri keduan

Petugas Lapas Paledang Temukan 100 Gram Sabu

Gambar
Petugas polisi membawa narapidana Daeng ke Mapolres Bogor Kota. Bogor  – Satuan Narkoba Polres Bogor Kota memeriksa kembali narapida Daeng, Sabtu (9/7). Daeng diperiksa setelah kedapatan menerima sabu seberat 100 gram dari seorang pengunjung lapas HR yang kini buron. Kasat Nakoba Polres Bogor Kota, Ajun Komisaris Andhika Fitransyah dalam keterangannya menuturkan, di Lapas Paledang, Jalan Paledang, Kota Bogor, sekitar pukul 14.00 WIB, Daeng menerima satu plastik buah jeruk titipan pengunjung berinisial HR. Setelah kantong berisi jeruk tersebut di tangan Daeng dan saat tersangka akan kembali ke sel,  petugas lapas merasa curiga terhadap bawaannya. “Saat dilakukan pemeriksaan barang bawaan tersebut petugas menemukan satu klip plastik berisi sabu seberat 100 gram,” kata Andhika, Sabtu (9/7). Selanjutnya, petugas lapas pun melaporkan kepada polisi. Kemudian tersangka dan barang bukti dibawa ke Mako Polres Bogor Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan data kepolisian, D

Ratu Atut Tak Dapat Remisi Gara-gara Ini

Gambar
Mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah (dok. JawaPos.com) Tangerang  – Alasan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tidak mendapatkan remisi di saat hari raya Idul Fitri terkuak. Ternyata mantan bos Rano Karno itu pernah ketahuan membawa handphone ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang. Kepala Lapas Wanita Tangerang, Cipriana Murbihastuti mengungkapkan, dalam masa tahanan Atut pernah melakukan pelanggaran. Ketika itu, Polres Metro Tangerang Kota melakukan sidak ke dalam Lapas terhadap sejumlah beberapa napi. Nah, napi kasus penyuapan terhadap mantan ketua MK, Akil Muchtar itu kedapatan membawa telepon genggam. “Karena (pelanggaran) itu (Atut) tidak mendapat remisi,” ujar Cipriana yang dilansir dari Tangerang Ekspres (Jawa Pos Group), Senin (11/7). Sebelumnya diberitakan, pada Idulfitri 1437 H, napi di 80 Lapas Wanita Tangerang mendapatkan remisi. Namun untuk napi kasus korupsi tidak mendapatkan hadiah, kecuali Neneng Sri Wahyuni istri mantan Benda